Daftar isi
Salah satu kategori kata dalam bahasa indomesia adalah verba atau kata kerja. Verba menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan. Verba merupakan salah satu unsur terpenting di dalam sebuah kalimat karena kehadiran verba mempengaruhi unsur-unsur lain yang wajib dan tidak wajib hadi hadir di dalam sebuah kalimat.
Sebelumnya telah dijelaskan jenis-jenis verba. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai jenis-jenis verba berdasarkan perilaku sintaktisnya beserta contohnya. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan berikut ini.
Verba Transitif
Verba transitif merupakan verba yang memerlukan objek. Objek tersebut berupa nomina pada kalimat aktif dan berfungsi sebagai subjek pada kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut.
- Ibu sedang membersihkan ruang tamu.
- Ibu sedang membeli sayuran.
Frasa nomina atau nomina pada kedua kalimat di atas berfungsi sebagai objek dan juga dapat dijadikan subjek pada kalimat pasif, seperti berikut ini.
- Ruang tamu sedang dibersihkan oleh ibu.
- Sayuran sedang dibeli oleh ibu.
Verba transitif terbagi menjadi tiga jenis, yaitu verba ekatransitif, verba dwitransitif, serta verba semitransitif.
Verba Ekatransitif
Verba ekatransitif merupakan verba transitif yang diikuti oleh satu objek saja. Berikut contoh verba ekatransitif:
- Mencari
- Membeli
- Mengerjakan
- Membuat
- Membawa
- Merestui
- Memperbaiki
- Membelanjakan
Agar lebih jelas mengenai verba ekatransitif, perhatikan contoh kalimat berikut ini:
- Orang itu sedang mencari pekerjaan.
- Kami sedang membeli baju baru.
- Adik sedang mengerjakan tugas matematika.
- Ibu sedang membuat jus mangga.
- Adik membawa hadiah untuk ibu.
- Keluarganya telah merestui dia dan calon suaminya.
- Ayah sedang memperbaiki jendela yang rusak.
- Ibu membelanjakan banyak makanan untuk kami.
Sebagai contoh, verba membeli merupakan verba ekatransitif karena diikuti satu objek yaitu baju baru.
Verba Dwitransitif
Verba dwitransitif merupakan verba transitif yang diikuti oleh dua nomina, satu sebagai objek dan satu lagi sebagai pelengkap. Contoh verba dwitransitif antara lain:
- Mengambilkan
- Mencarikan
- Membelikan
- Membawakan
- Menugasi
- Menyebut
- Menuduh
- Membelikan
- Mengirimi
- Memanggil
- Menjuluki
- Memberi
Agar lebih jelas mengenai verba dwitransitif, perhatikan contoh kalimat berikut ini:
- Ibu sedang mengambilkan ayah air minum.
- Paman sedang mencarikan adik saya pekerjaan.
- Kami sedang membelikan ibu baju baru.
- Nenek membawakan kami kue kering.
- Ibu menugasi saya menjaga adik.
- Dia menyebut dirinya orang Jawa.
- Orang itu menuduh temannya bersekongkol dengan penjahat.
- Ibu membelikan kami baju baru.
- Ibu mengirimi kami banyak makanan.
- Ayah memanggil kakak untuk makan malam bersama.
- Dia menjuluki temannya si Gendut.
- Nenek memberi kami kue.
Sebagai contoh, verba dwitransitif membawakan diikuti objek yaitu ayah dan pelengkap yaitu air minum.
Verba Semitransitif
Verba semitransitif merupakan verba yang objeknya bersifat manasuka, yaitu boleh ada dan juga boleh juga tidak. Contoh verba semitransitif:
- Minum
- Makan
- Menonton
- Membaca
- Menulis
- Menyimak
Untuk lebih jelasnya, simak contoh kalimat berikut:
- Minum
- Adik sedang minum jus jambu.
- Adik sedang minum.
- Membaca
- Ayah sedang membaca berita.
- Ayah sedang membaca.
- Menonton
- Kami sedang menonton film.
- Kami sedang menonton.
- Menulis
- Dia sedang menulis surat.
- Dia sedang menulis.
- Makan
- Adik sedang makan ayam goreng.
- Adik sedang makan.
- Menyimak
- Ia sedang menyimak pengajian dari radio.
- Ia sedang menyimak.
Sebagai contoh, verba menulis merupakan verba semitransitif karena verba tersebut memiliki objek yaitu surat, tetapi juga dapat berdiri sendiri tanpa objek.
Verba Taktransitif
Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakang verba tersebut yang dapat dijadikan subjek pada kalimat pasif. Perhatikan contoh berikut.
- Adik sedang mandi.
- Dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Petani daerah ini bertanam ubi.
Verba mandi dan verba bekerja merupakan verba taktransitif karena tidak dapat diikuti nomina, sedangkan pada verba bertaman, ubi merupakan pelengkap. Dengan demikian, pada verba taktransitif terdapat verba yang memerlukan pelengkap dan verba yang tidak memerlukan pelengkap.
verba taktransitif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu verba taktransitif yang berpelengkap wajib, verba taktransitif yang berpelengkap manasuka dan verba taktransitif yang tidak berpelengkap.
Verba Taktransitif yang Berpelengkap Wajib
Verba jenis ini merupakan verba taktransitif yang kehadiran pelengkap bersifat wajib hadir. Contoh verba ini antara lain:
- Berdasarkan
- Kehilangan
- Merupakan
- Berkesimpulan
- Berpendapat
- Berpesan
- Berpandangan
- Menyerupai
- Kejatuhan
- Berlandaskan
- Berjumlah
- Bernilai
- Merasa
- Adalah
- Mulai
- Kedapatan
Agar lebih jelas, perhatikan contoh kalimat berikut ini.
- Cerita itu berdasarkan pengalaman pribadi.
- Dia kehilangan buku kesayangannya.
- Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.
- Ibu berpesan bahwa kita tidak boleh pulang kesorean.
- Batunya menyerupai wajah manusia.
- Dia kejatuhan daun-daun yang berguguran.
- Kakaknya berjumlah dua orang.
- Saya merasa sedih.
- Januari adalah bulan pertama.
- Dia berpendapat (bahwa) gaya hidup vegetarian mulai dilirik masyarakat.
- Adik sudah mulai sekolah.
- Anak itu kedapatan mencuri.
Verba-verba yang disebutkan di atas memerlukan pelengkap dalam strukturnya. Misalnya verba berdasarkan, pelengkap pengalaman pribadi bersifat wajib hadir.
Verba Taktransitif yang Berpelengkap Manasuka
Mana suka artinya boleh hadir juga boleh untuk tidak hadir. Pada verba jenis ini pelengkap tidak selalu hadir. Contoh verba taktransitif yang berpelengkap manasuka:
- Berharga
- Berpakaian
- Kehujanan
- Berpagar
- Berdinding
- Beratap
- Merasa
- Bercat
- Berjualan
- Bermain
- Menjadi
- Bernilai
- Berwarna
Agar lebih jelas, perhatikan kalimat-kalimat berikut.
- Kakak kecopetan di pasar.
- Kakak kecopetan dompet di pasar.
- Setelah pulang sekolah, Ratih berjualan di depan rumahnya.
- Setelah pulang sekolah, Ratih berjualan gorengan di depan rumahnya.
- Adik sedang bermain di lapangan.
- Adik sedang bermain layangan di lapangan.
- Makin tua makin menjadi.
- Ayahnya menjadi guru.
- Bajunya berwarna merah.
- Hidupnya sangat berwarna.
- Asetnya bernilai miliaran rupiah.
- Pendapatnya bernilai.
Pada contoh kalimat di atas, kehadiran pelengkap bersifat manasuka, walaupun tidak dilengkapi pelengkap, kalimat-kalimat tersebut masih berterima secara gramatikal.
Verba Taktransitif yang Tak Berpelengkap
Verba jenis ini adalah verba taktransitif yang tidak memerlukan pelengkap. Berikut ini beberapa contoh verba taktransitif yang tdak berpelengkap.
- Berdiri
- Berlari
- Bercanda
- Memburuk
- Membusuk
- Tenggelam
- Pergi
- Datang
- Terkejut
- Duduk
- Mandi
- Bekerja
Agar lebih jelas mengenai verba taktransitif yang tak berpelengkap, simak contoh kalimat berikut.
- Adik sedang duduk di teras.
- Dia hanya becanda.
- Kondisi kesehatannya terus memburuk.
- Ibu sedang pergi.
- Aku hanya terkejut.
- Adik sedang berlari.
- Adik sedang mandi.
- Perahu itu tenggelam.
- Dia bekerja untuk keluarganya.
- Pohon itu tumbuh subur.
Verba-verba di atas tidak memerlukan pelengkap dalam pemakaiannya. Verba tersebut tidak dapat diberi pelengkap. Perlu diperhatikan bahwa frasa atau kata tertentu merupakan pelengkap tetapi sesungguhnya adalah keterangan.
Misalnya pada kalimat Pohon itu tumbuh subur, kata subur bukanlah pelengkap tetapi merupakan keterangan karena bila diparafrasakan menjadi pohon itu tumbuh dengan subur.