Kalian sering menemukan paragraf yang berisi ajakan? Nah, paragraf tersebut merupakan paragraf persuasi. Seperti namanya, persuasi merupakan ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya.
Dengan demikian, paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan kepada pembacanya untuk melakukan apa yang disarankan. Ajakan tersebut tentu saja berisi hal-hal baik dan meyakinkan. Oleh karena itu, selain ajakan, biasanya dilengkapi juga dengan fakta pendukung.
Sebenarnya ada berbagai topik yang bisa dijadikan paragraf persuasi. Namun, pada kesempatan kali ini kita hanya akan membahas mengenai bahaya merokok. Adapun contoh-contoh tersebut akan dilengkapi dengan penjelasan berupa ajakan apa yang ingin disampaikan oleh penulis melalui paragraf tersebut. Maka dari itu, simak contoh-contoh paragraf persuasi tentang bahaya merokok di bawah ini.
Contoh 1
Dilansir dari berbagai sumber, diperkirakan terdapat lebih dari 7.000 bahan kimia yang terdapat di dalam rokok, dari jumlah tersebut sekitar 70 di antaranya dapat menyebabkan kanker. Berdasarkan informasi tersebut, merokok dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, membahayakan tubuh, bahkan menyebabkan kematian. Seorang perokok berkemungkinan terkena penyakit jantung, stroke dan kanker paru-paru. Disamping itu, seorang perokok rentan terkena berbagai penyakit gigi dan mulut. Ditambah lagi, kekebalan tubuh menurun sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit autoimun. Selain itu, merokok dapat menurunkan tingkat kesuburan pada wanita dan gangguan ereksi dan produksi sperma pada laki-laki. Gangguan kesehatan tidak hanya itu, tulang para perokok rentan terkena osteoporosis. Kulit mereka pun rentan mengalami kerutan dan penuaan dini karena kurangnya asupan oksigen. Adanya nikotin dalam darah juga meningkatnya risiko terkena diabetes. Nikotin menyebabkan kandungan gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, jauhkanlah diri kita dari bahaya merokok. Sebab, merokok dapat menyebabkan tubuh kita terkena penyakit berbahaya. Sayangi tubuh kita. Dampak merokok mungkin tidak dirasakan sekarang, namun semakin lama tubuh akan mengalami dampaknya yakni mengalami gangguan kesehatan.
Penjelasan: paragraf persuasi di atas membahas bahaya merokok bagi kesehatan. Penulis mengajak pembaca untuk tidak merokok dan menghindarkan diri dari kebiasaan merokok karena merokok dapat membayakan tubuh bahkan menyebabkan kematian.
Contoh 2
Bahaya rokok tidak hanya dirasakan oleh si perokok itu sendiri, melaikan orang-orang disekitar yang menghirup asap tersebut atau perokok pasif. Ada jutaan orang di Indonesia yang termasuk perokok pasif. Para perokok pasif memiliki risiko yang sama besar dengan perokok aktif dapat terkena penyakit kanker. Malahan, risiko terkena kanker paru-paru meningkat hingga 20 sampai 30% pada orang yang tidak merokok, namun selalu terkena paparan asap rokok, dibandingkan dengan orang yang tidak merokok dan tidak terkena paparan asap rokok. Begitu halnya dengan penyakit jantung. Risiko terkena penyakit-penyakit lain pun sama risikonya dengan para perokok aktif. Belum lagi risiko pada anak-anak yang terpapar asap rokok secara terus-menerus. Pertumbuhan mereka dapat terganggu. Oleh karena itu, jauhkanlah diri kita dari orang yang sedang merokok agar tidak terpapar asap rokok. Lebih baik lagi jika kita bisa tinggal di lingkungan yang sehat tanpa asap rokok.
Penjelasan: paragraf persuasi di atas membahas bahaya merokok bagi perokok pasif. Penulis mengajak pembaca agar menjauhkan diri dari orang yang sedang merokok sebab asap rokok bagi perokok pasif sama membahayakannya seperti pada perokok aktif, bahkan tingkat risiko terkena bisa lebih tinggi.
Contoh 3
Menghilangkan kebiasaan merokok memang tidak mudah. Namun, dengan menghentikan kebiasaan merokok, Anda bisa meningkatkan kualitas hidup Anda sebab merokok mendatangkan banyak gangguan pada kesehatan bahkan membahayakan nyawa kita. Sebenarnya, ada banyak cara untuk menghentikan kebiasaan merokok. Akan tetapi, cara tersebut tidak akan terwujud jika tidak ada niat yang pasti dari si perokok itu sendiri. Selain niat, dukungan dari orang-orang sekitar juga penting. Menghentikan kebiasaan merokok dapat dilakukan dengan melakukan kesibukan dengan berbagai kegiatan, seperti olahraga, bersepeda, berkumpul dan bersenang-senang dengan keluarga atau teman. Cara lainnya adalah dengan rutin menyikat gigi agar mulut tetap segar. Selain itu, bisa juga dengan mengganti rokok dengan makanan seperti permen atau cemilan lainnya. Yang paling penting adalah jangan putus asa dan terus memotivasi diri Anda bahwa merokok berbahaya untuk tubuh Anda. Setiap orang mungkin memiliko cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tidak ada salahnya mencoba berbagai cara untuk menghentikan kebiasaan merokok agar tubuh sehat.
Penjelasan: paragraf persuasi di atas membahas pentingnya menghentikan kebiasaan merokok. Penulis mengajak pembaca untuk menghentikan kebiasaan merokok karena merokok berbahaya bagi kesehatan. Kebiasaan merokok dapat dihentikan dengan berbagai cara. Oleh karena itu hendaknya para perokok mencoba cara-cara tersebut untuk menghentikan kebiasaan merokok mereka.
Contoh 4
Di Indonesia, tidak sedikit perokok yang usianya masih kategori anak-anak. Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar delapan puluh persen dari jumlah perokok di Indonesia merupakan remaja atau anak-anak yang usianya di bawah 19 tahun. Banyaknya anak-anak yang merokok terjadi karena berbagai faktor. Misalnya karena pergaulan, melihat anggota keluarga yang merokok, dan kelalaian orang tua. Pemicu anak-anak merokok sejak dini salah satunya adalah lingkungan sekitar, khususnya perilaku yang dicontohkan oleh orang tua. Banyaknya orang disekitarnya yang merokok memicu anak untuk melakukan kebiasaan tersebut. Pada dasarnya, merokok merupakan kebiasaan yang berbahaya bagi pertumbuhan anak. Paru-paru berhenti berkembang, kerusakan gigi, masalah tulang dan otot, dan kerusakan pada sistem peredaran darah. Melihat bahaya yang ditimbulkan rokok pada anak-anak, orang tua harus mendidik dan memberi contoh yang baik pada anak. Orang tua juga harus memberitahukan bahwa merokok berbahaya untuk kesehatan mereka.
Penjelasan: paragraf persuasi di atas membahas peran orang tua dalam mendidik anak untuk tidak merokok. Penulis mengajak pembaca untuk mendidik anak dan memberi pengertian pada anak bahwa merokok membahayakan tubuh mereka.