4 Latar Belakang diadakannya Penelitian yang Perlu dipahami

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebuah penelitian seringkali diadakan untuk memahami secara lebih mendetail mengenai sebuah hal. Yang mana hal tersebut akan dijadikan sumber informasi bagi masyarakat lainnya.

Dalam proses pelaksanaannya, penelitian harus disesuaikan dengan kemampuan sang peneliti, baik secara finansial maupun secara kemampuan.

Sebagian masyarakat, beranggapan bahwa dilaksanakannya penelitian, hanya sekedar diperuntukan untuk memenuhi tugas mahasiswa ataupun kewajiban seorang ilmuwan. Tanpa disadari terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi diadakannya sebuah penelitian.

Sekurang kurangnya terdapat empat hal yang melatarbelakangi perlunya diadakan sebuah penelitian. Berikut pembahasannya.

1. Kesadaran Keterbatasan Pengetahuan, Pemahaman, dan Kemampuan

Salah satu hal yang melatarbelakangi diadakannya sebuah penelitian adalah munculnya kesadaran adanya keterbatasan pengetahuan, pemahaman, serta kemampuan.

Sebagian orang yang berpikir kritis mengenai sebuah hal, mereka memiliki kecenderungan untuk selalu merasa kurang atas apa yang sudah dipelajari

Sehingga kecenderungan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan sebuah penelitian tentang permasalahan yang terjadi.

Selain itu, manusia yang tinggal di lingkungan masyarakat yang luas, juga mampu menjadi faktor pendorong. Hal tersebut disebabkan karena dalam kehidupan yang sangat luas, banyak sekali hal hal yang tidak diketahui oleh manusia secara jelas.

Berbagai rasa kebingungan,tidak paham,bahkan tidak jelas dapat muncul akibat  keterbatasan itu.

Manusia memiliki keterbatasan dalam hal pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan. Yang mana apabila dibandingkan dengan lingkungan, pemahaman manusia masih sebagian kecilnya.

Ketidaktahuan, ketidakpahaman, dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya seringkali menimbulkan perasaan cemas, takut, dan merasa terancam.

Kesadaran atas keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.

Upaya tersebut dapat dilakukan dengan diadakannya penelitian mendalam mengenai hal hal yang sifatnya masih abstrak bagi sebagian masyarakat.

2. Penelitian Sebagai Pemenuhan Rasa Ingin Tahu

Sebuah penelitian dilakukan karena adanya kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan rasa ingin tahu seseorang. Seperti yang kita tahu, manusia memiliki sifat alamiah, yaitu keinginan untuk mengetahui sebuah hal yang terjadi.

Sifat alamiah atau naluri tersebut mendorong manusia untuk mencari tahu segala hal yang ada di sekelilingnya.

Pengetahuan dan pemahaman mengenai sebuah hal, mampu menimbulkan rasa ingin tahu yang baru. Yang mana sifatnya lebih kompleks dari awalnya.

Lebih menyeluruh, lebih luas, dan lebih tinggi tentunya. Kecenderungan yang timbul akibat adanya rasa ingin tahu, perlu disalurkan sebaik mungkin.

Yang mana hal tersebut bertujuan untuk menambah dan meningkatkan pemahaman mengenai sebuah hal. Adapun contohnya seperti, naluri manusia untuk memikir apa itu, bagaimana itu dapat terjadi, mengapa begitu, dan pikiran yang sifatnya sederhana awalnya.

Bagian sebagian orang yang tidak berpikir panjang, sebuah jawaban singkat dan sepintas mampu menjawab semua rasa ingin tahunya.

Namun, hal tersebut berbanding terbalik, apabla terjadi pada orang orang yang berkecenderungan berpikir kritis. Mereka lebih membutuhkan sebuah jawaban yang sifatnya kompleks dan mendetail.

Jawaban sepintas dan singkat, hanya akan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi sang pemikir kritis.

Sebab, mereka mencoba mencari tahu sebuah hal secara lebih komprehensif. Yang mana jawaban seperti itu, hanya akan didapat mealui sebuah penelitian maupun percobaan.

3. Penelitian Sebagai Sarana Pemecahan Masalah

Penelitian juga dapat dilakukan untuk memecahkan sebuah permasalahan yang terjadi. Secara alamiah, manusia dihadapkan dengan berbagai masalah, tantangan, ancaman bahkan kesulitan dalam hidupnya.

Yang mana hal tersebut tidak terjadi pada satu bidang saja, melainkan berbagai bidang seperti keluarga, masyarakat, dan kehidupan sekitarnya.

Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan manusia untuk memecahkan permasalahannya, seperti:

  • Pemecahan masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan
    Dalam menyelesaikan permasalahan hidup, sebagian orang masih menggunaan cara turun temurun atau seringkali disebut dengan cara tradisional. Yang mana dalam prinsipnnya, semua permasalahan harus diselesaikan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. Apabila hal tersebut dilanggar ataupun disepelekan dengan sengaja, seseorang itu akan mendapat sanksi sosial dari warga sekitar, dapat berupa pengasingan. Hal tersebut juga dapat dilihat dari berkembangnya alat pertanian saat ini. Dahulu para petani menyelesaikan masalah panenya dengan menggunakan alat manual. Yang seperti kita tahu,hal tersebut memakan waktu yang cukup lama. Seiring dengan berkembangnya masa, peralatan pertanian semakin canggih dan semakin mempermudah aktivitas petani dalam proses panen.
  • Pemecahan masalahan secara dogmatis
    Masyarakat yang tinggal di pedalaman lekat dengan unsur unsru budaya dan dogmatis dalam penyelesaian masalahanya. Hal itu dikarenakan kebanyakan dari mereka percaya bahwa semua aturan yang telah ditetapkan oleh leluhur pastilah baik. Jadi masyarakat menggunakan pedoman dogmatis serta aturan leluhur dalam menindak sebuah permasalahan yang terjadi. Seperti contohnya adalah hukum potong tangan bagi orang yang ketahuan mencuri. Hal tersebut masih adanya eksistensinya sampai sekarang.
  • Pemecahan masalah secara intuiif
    Yang mana dalamhal ini, penyelesaian permasalahan didasarkan pada bisikan hati. Sebuah keputusan mengenai permasalahan diselesaikan sesuai dengan intuisi hati. Hal tersebut dapat dengan mudah dilihat contohnya pada seorang ibu. Yang mana selalu mengikuti kata hatinya dalam menyelesaikan permasalahan dengan anaknya.
  • Pemecahan masalahan secara emosional
    Dalam menyelesaikan permasalahannya sebagian orang lebih mengandalkan emosinya daripada akalnya. Hal inilah yang mampu memicu berbagai persoalan dalam kelanjutannya.
  • Pemecahan masalah secara spekulatif atau trial and error
    Pemecahan masalah dengan metode trial and error mampu melatih kretifitas seseorang dalam berfikir maupun menyelesaikan permasalahan. Selain itu juga dengan metode ini, sebagian orang terlatih untuk dapat memecahkan permasalahannya dalam situasi sulit apapun. Hal tersebut terjadi akibat dorongan spekulasi yang ada dalam diri seseorang.
  • Pemecahan masalah melalui penelitian
    Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

4. Penelitian untuk Memenuhi Kebutuhan Pengembangan Diri

Secara alamiah ,manusia memiliki kecenderungan untuk merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu menginginkan sesuatu yang lebih.

Baik itu lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, lebih baik, dan sebaginya. Hal tersebut bertujuan untuk menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas yang ada hidupnya.

Keinginan manusia yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek melalui sebuah penelitian.

fbWhatsappTwitterLinkedIn