7 Contoh Puisi Tentang Guru yang Membuat Terharu

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Guru kerap disebut dengan pahlawan tanpa jasa. Guru sabar mengajarkan anak didiknya mulai dari baca tulis hingga mengenal dunia. Begitu banyak pengorbanan yang telah guru berikan. Namun, sayangnya balasan yang didapatkan kadang tak sesuai. Banyak guru yang masih hidup kekurangan, padahal berkat mereka anak didiknya dapat mencapai impian. Berkat jasa yang diberikannya, muridnya dapat menjadi orang sukses. Sayangnya, saat sudah di puncak kesuksesan, banyak anak didiknya yang seolah lupa akan perjuangan guru saat ia di bangku sekolah.

Berangkat pagi, pulang sore adalah hal yang biasa dilakukan oleh guru. Bahkan mereka rela menempuh perjalanan berkilo-kilo hanya untuk mengajarkan satu huruf kepada anak didiknya. Hanya demi anak didiknya mendapatkan ilmu. Begitu besar pengorbanan guru, namun terkadang kita sering lupa akan jasa-jasanya. Kita sering mengabaikan ucapannya saat di kelas, tak mendengarkan pelajaran bahkan bolos saat jam pelajaran berlangsung.

Perjuangan guru dalam mengajar tak lebih daribkeinginannya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa agar kelak bangsa memiliki pemimpin yang cerdas dan bijaksana. Guru selalu berharap anak didiknya bisa sukses melebihi dirinya di masa ini. Untuk mengenang dan menghormati perjuangan para guru di sekolah, berikut kami rangkum beberapa puisi yang bertemakan guru.

1. Guru Kau adalah Cahayaku

Aku datang dengan keadaan buta, tak mengenal aksara
Kau memberikanku lampu sebagai cahaya
Untuk menerangi jalan yang akan kulalui untuk dapat mengeja tanda
Agar tak tersesat di tengah perjalanan mengenal dunia

Aku datang dengan tangan kosong
Lalu, kau memberi sekotak oleh-oleh
Untuk bekal menemani di tengah perjalanan
Agar tak merasakan kelaparan dan kehausan

Kau datang dengan segudang kenikmatan yang akan ditawarkan
Membaginya dengan adil tanpa mengharap balasan
Padaku, orang asing yang sengaja dipertemukan
Dalam situasi yang amat membosankan

Guru, kau adalah cahayaku di tengah kegelapan
Kau mampu menerangi jalan-jalan yang mengerikan
Kau memberikan segudang ilmu sebagai bekal kehidupan
Agar aku tak mudah dibodohkan

Terima kasih guru, jasamu tak akan kulupa
Cahaya darimu akan terus kujaga
Guru, semoga kebaikanmu bernilai pahala
Pahala yang dapat mengantarkan pada surga

2. Aku Rindu Belajar di Kelas

Semenjak pandemi, aku mengalami kebosanan
Tidak bisa bertukar sapa dengan bapak ibu guru
Tidak bisa bercerita di tengah-tengah jam pelajaran
Sambil memakan cemilan yang kubeli dari luar

Aku rindu mendengarkan nasihat yang kuanggap angin lewat
Aku rindu dimarahi habis-habisan karena bercanda yang kelewatan
Aku rindu tidur di kelas di tengah jam pelajaran
Aku rindu membuat ulah sampai diberi surat peringatan

Aku rindu membersihkan kamar mandi karena hukuman
Aku rindu keluar-masuk ruang BK karena melanggar aturan
Aku rindu berdiri di tengah lapangan
Aku rindu dengan bapak/ibu yang penuh kesabaran

Ah, semua itu sudah tak dapat kunikmati
Semenjak pandemi hari-hari menjadi sepi
Hanya bisa menatap layar kamera yang mati
Tak bisa ketawa haha hihi

3. Maaf dan Terima Kasih

Maafkan kami jika tak pernah mau mendengarkan pelajaran
Maafkan kami, jika selama ini sering berbuat kenakalan
Maafkan kami, jika sering membuat Bapak/Ibu hilang kesabaran
Maafkan kami, yang tak bisa sesuai harapan

Terima kasih sudah mau mengajarkan banyak hal
Menanamkan kebaikan pada diri kami yang bebal
Mengajarkan ilmu yang kadang tak pernah kami hafal
Bahkan nyaris tak pernah mampir di ingatan

Guru, begitu banyak dosa yang kami lakukan
Tapi, tak pernah sedikitpun kalian menggunakan kekerasan
Meski sering kudengar suara teriakan
Tapi, itu sebagai bentuk kasih sayang

Pak, Bu seandainya waktu bisa diputar
Kami ingin duduk menjadi anak pintar
Rajin mencatat dan membaca materi pelajaran
Tak pernah ada niatan menghilang di jam pelajaran

4. Sumur Ilmu

Guru adalah sumur ilmu kehidupan
Yang mata airnya tak pernah mengalami kekeringan
Sekalipun habis ditimba seharian
Tapi, tak akan membuat isinya kekurangan

Setiap hari aku menimba air di sumur
Untuk menyirami otakku yang kosong
Agar tak kering kerontang
Dan mati diterpa kebodohan

Pada guru, ilmu-ilmu berasal
Ilmu dari berbagai macam cabang
Ilmu yang akan menjadi teman dalam kehidupan
Ilmu yang menemani di tengah kejamnya dunia luar

5. Selamat Hari Guru

Hari ini adalah hari yang paling istimewa
Untuk pahlawan-pahlawan tanpa tanda jasa
Pahlawan yang di matanya terdapat keikhlasan
Mau mengajarkan tanpa mengharapkan imbalan

Selamat hari guru, pahlawanku
Terima kasih atas segala perjuangan yang kau berikan
Terima kasih atas ilmu yang telah kau ajarkan
Jangan pernah lelah untuk terus mengajariku

Mengajari matematika, bahasa, IPA dan ilmu-ilmu lainnya
Menghafal teori yang sulit diurai
Mengerjakan soal-soal yang rumit dikerjakan
Namun, denganmu semua lebih mudah

6. Guru Matematika

Aku menyebutnya dengan Bu Mita
Dengan kaca mata yang bertengger di muka
Membawa setumpuk buku tebal untuk dibaca
Tak lupa penggaris panjang sebagai senjata

Dag dig dug begitulah suara dada menggema
Saat suara sepatu Bu Mita terdengar di telinga
Saat pintu kelas terbuka dengan tiba-tiba
Dan saat suara lantang menyuruh maju mengerjakan soal matematika

Bu mita dan matematika adalah dua hal yang rumit kuterka
Serta rumus-rumus yang tak pernah kuhafal jua
Aljabar, sin cos, SPLDV dan teorema
Benar-benar membuat pusing di kepala

Bu Mita, meskipun matematika adalah hal yang paling tak kusukai
Meskipun terkadang ibu membuat kami ingin lari seketika
Meskipun ibu terkadang menyebalkan dengan setumpuk tugas
Tapi, jasamu tak akan pernah dilupa

Terima kasih Bu Mita atas ilmu matematika
Meski, terkadang aku bertanya-tanya
Untuk apa ada al-jabar, sin cos tan, dan teorema
Sedangkan yang dipakai hanya tambah, kurang, kali dan bagi

7. Guru Honorer

Saban hari, ia mengayuh sepeda tua untuk sampai di sekolah
Berangkat saat matahari belum terbangun
Melewati jalan-jalan rusak yang terkadang membahayakan nyawa
Namun, tak pernah sedikitpun menyurutkan semangatnya yang membara

Perjuangannya mengajar benar-benar dilakukan sepenuh hati
Meski terkadang gaji yang diterima bikin sakit hati
Meski terkadang nominal yang tertera bikin gigit jari
Karena tak dapat mencukupi kehidupan sehari-hari

Bertahun-tahun mendedikasin diri untuk negeri
Mencetak generasi bangsa yang siap mengabdi
Namun, haknya tak pernah diperhatikan sama sekali
Butuh berapa lama, agar dapat menggerakkan hati para petinggi?

Sudah berkali-kali ganti menteri
Tapi, tak pernah sedikitpun menjadi hal yang paling disoroti
Bertahun-tahun mengabdi rupanya tak cukup menggerakkan mata hati
Para pejabat yang katanya duduk mewakili suara rakyat yang tersakiti

Itulah sejumlah puisi yang bertemakan guru. Puisi yang berisi mengenai ucapan terima kasih atas semua jasa yang telah diberikannya. Tidak hanya itu, puisi di atas juga menggambarkan bagaimana penyesalan seorang murid yang sering berbuat onar saat duduk di bangku sekolah. Murid yang sering wara-wiri di ruang Bk, ruang yang sering membuat kesabaran nyaris habis karena tak tahan dengan ulah yang dilakukannya. Meskipun begitu, tetap saja itu menjadi hal yang paling berkesan dan tak akan dilupa selama duduk di bangku sekolah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn