Daftar isi
Sekolah adalah tempat untuk belajar. Saling membagi ilmu pengetahuan, mendapatkan teman bahkan tak jarang mendapatkan gebetan. Masa-masa di sekolah adalah masa-masa yang sangat menyenangkan. Namun, sayangnya semenjak pandemi sekolah menjadi membosankan. Hanya bisa menatap layar kaca seperti lirik lagu “setiap hari kuselalu menatap layar kacaku, untuk online online, online online”.
Sekolah online atau daring memang tak mengasikkan seperti sekolah biasa. Tapi, mau bagaimana lagi, kondisi dan keadaan yang memaksa. Dari pada harus terkena virus yang berbahaya. Tetapi, sekarang syukurlah sekolah sudah kembali normal. Anak-anak sudah biasa berangkat seperti biasa meskipun belum sebebas dulu. Paling tidak, suasana sekolah dapat kembali terasa.
Bangun pagi untuk bersiap ke sekolah selalu menjadi hal yang paling menyebalkan dan sulit dilakukan. Meskipun sudah memasang alarm, tapi tetap saja mata memaksa untuk merem. Memang, bangun pagi membutuhkan effort yang luar biasa. Oleh karena itu, untuk membuat kembali bersemangat sekolah, berikut kami sajikan beberapa puisi yang bertemakan sekolah.
Bangun di pagi hari sudah menjadi tradisi
Suara alarm yang memekikan
Teriakan ibu yang tak karuan
Semakin menambah suasana yang menjengkelkan
Aku berjalan ke kamar mandi sempoyongan
Menatap sebentar kaca yang terpajang
Wajah berantakan, pakaian acak-acakan
Muka lusuh sudah minta dibersihkan
Aku mandi gaya kilat
Tak sampai lima menit sudah selesai
Sudah rapi dengan seragam putih-putih
Dengan pipi putih, bibir merah merekah
Aku berjalan ke meja makan
Bukan untuk menyantap sarapan
Melainkan untuk berpamitan
Berangkat ke sekolah agar tak kena hukuman
Hari senin selalu menyebalkan
Bangun pagi-pagi saat diri masih ingin memeluk mimpi
Saat mata tak dapat diajak kompromi
Namun, baju seragam dan upacara bendera sudah menanti
Hari senin mimpi buruk anak sekolah dan para pekerja
Harus bangun di pagi buta
Menyiapkan diri yang masih ingin berleha-leha
Berkecimpung di tengah kemacetan ibu kota
Mengapa harus ada hari senin
Di tengah-tengah weekend yang mengasikkan
Mengapa hari senin harus ada di kalender
Tak bisakah dihilangkan saja?
Hari senin adalah hari yang paling kuhindari
Hari yang berat dan tak ingin kulewati
Hari keramat yang kerap membuat mood menjadi berat
Hari yang akan selalu menjadi hari paling menyebalkan
Bangun pagi langsung kubuka layar kaca
Tanpa perlu mandi dan gosok gigi
Hanya sedikit merapihkan pakaian
Agar tetap terlihat tampil menawan
Tanpa mandi, tak jadi masalah
Pakai baju tidur pun tak apa-apa
Asal jangan lupa matikan kamera dan suara
Agar tak kena panggilan suara
Hilang sinyal selalu menjadi alasan
Cuaca buruk dijadikan tameng perlindungan
Padahal diri sedang asik menonton hiburan
Tak mendengarkan baik-baik materi pelajaran
Itulah asiknya sekolah layar kaca
Tak perlu repot mengeluarkan biaya
Tak perlu takut saat disuruh menjawab
Hanya tinggal pakai jurus jitu seribu alasan
Ah tapi, kuota internet harus selalu selamat
Jika sekarat, dunia akan seperti kiamat
Harus cepat-cepat mengisi, kalau tak mau terlewat absensi
Jika terlewat, akan menjadi ancaman besar
Bangunan tingkat berjejer dicat dengan rapi
Tak ada sedikit pun noda yang hinggap di sana
Mungkin noda merasa malu untuk sekadar singgah
Pada kulit tembok yang mulus tanpa cela
Pepohonan rindang mengisi setiap jalan
Kiri kanan nampak tumbuh subur berwarna hijau
Tak ada satu pun tumbuhan yang layu dan gugur
Semua terawat baik sehingga tumbuh subur
Sekolah hijau selalu menjadi kebanggan
Bangunan megah dengan penuh perawatan
Fasilitas yang mumpuni menjadi incaran
Untuk dapat merasakan kenyamanan
Sayangnya, tak semua dapat merasakan
Hanya orang-orang di kota yang dapat menikmatinya
Sementara di pelosok, cukup puas dengan bangunan yang sudah reot
Sebentar lagi tumbang ditimpa angin besar
Aku kesal dengan korona
Yang selalu saja memisahkan kita
Sehingga hanya bisa, bertatap lewat layar kaca
Aku kesal dengan pemerintah
Kapankah ini pandemi akan berhenti ?
Sebab, rindu ini sudah tak bisa kuajak kompromi
Aku ingin sekolah, bertemu banyak teman
Jajan dan nongkrong di kantin sambil mendengarkan keluhan
Bernyanyi saat jam kosong sebagai hiburan
Pura-pura lupa akan tugas yang diberikan
Meminta contekan saat ulangan diadakan
Aku rindu sekolah sampai pulang dengan wajah lelah
Berangkat pagi dan pulang saat senja mulai merekah
Menikmati dengusan dan suara klakson orang-orang tak sabaran di jalanan
Menghirup aroma tak sedap dari bau kendaraan
Aku ingin kembali ke sekolah
Bertukar pesan lewat surat yang dilemparkan
Menarik perhatian dia yang menjadi incaran
Pulang pergi diantar gebetan
Patah hati ditinggal tanpa kabar
Ah, aku rindu sekolah seperti biasa
Semoga saja korona segera sirna
Semoga saja, sekolah kembali dibuka
Semoga saja, tak ada lagi virus yang berbahaya
Ini sebuah kisah, kisah yang terjadi di SMA
Kisah yang terjalin di antara para remaja
Benih-benih yang muncul karena terbiasa
Mewarnai perjalanan pada bangunan tingkat dua
Konon, katanya inilah cinta
Cinta yang tumbuh di antara cita-cita
Kisah yang penuh canda, tawa, suka dan duka
Kisah yang tak akan pernah pergi di memori kepala
SMA, sekolah menjalin asmara
Cuap-cuap mesra yang kadang penuh dusta
Kerap diiringi air mata dan luka
Katanya, tak perlu dibawa serius hanya hiburan semata
SMA, masa yang katanya penuh dengan hal istimewa
Masa peralihan dari remaja menuju dewasa
Masa yang kerap diisi dengan hal-hal yang membuat ribut di kepala
Masa yang akan terus dikenanh hingga masa tua
Aku senang berangkat ke sekolah
Belajar banyak hal dan menambah ilmu pengetahuan
Aku senang saat datang ke sekolah
Mengukir prestasi yang akan menjadi saksi sejarah
Aku kerap duduk di kursi paling depan
Bersemangat menyimak pelajaran yang diberikan
Membaca materi yang sudah diajarkan
Belajar untuk persiapan ujian
Sejak kecil, aku sudah senang belajar
Belajar membuatku bertambah pintar
Belajar dapat membuatku mengenal dunia luar
Belajar bisa membuatku meraih impian
Sekolah adalah rumah kedua paling nyaman
Perpustakaan menjadi tempat kesukaan
Berdiskusi menjadi hal yang paling mengasikkan
Dapat bertukar pikiran dan menambah wawasan
Itulah sejumlah puisi yang memiliki tema mengenai sekolah. Puisi yang isi di dalamnya menceritakan pengalaman baik dan buruk selama di sekolah. Seperti pengalaman saat membolos, pengalaman saat harus terkena hukuman dan lainnya. Tidak hanya itu, puisi di atas juga menggambarkan bagaimana suasana selama sekolah daring atau online. Bagaimana perbedaan antara sekolah online dan sekolah biasa. Tentunya, juga kekurangan dan kelebihan dari sekolah biasa dan sekolah online.
Sekolah dapat menjadi hal yang membosankan dan mengasikkan. Tergantung bagaimana orang tersebut memandangnya. Sekolah tidak hanya melulu soal belajar, terkadang juga dibumbui hal-hal menarik lainnya. Seperti saat sekolah kerap ada benih-benih cinta yang muncul. Hal itulah yang membuat seseorang bersemangat untuk datang ke sekolah. Namun, yang terpenting dari esensi sekolah adalah belajar. Entah dibumbui hal asmara atau apapun itu, belajar harus menjadi hal utama yang melatarbelakangi datang ke sekolah.