2 Contoh Teks Persuasif Tentang Bencana Alam

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Teks persuasif adalah teks yang bertujuan meyakinkan pembaca atas gagasan, pendapat atau ide penulis yang disajikan dengan berbagai fakta pendukung.Teks persuasif terdiri atas empat bagian. Bagian pertama adalah pengenalan isu. Bagian kedua adalah rangkaian argumen. Bagian ketiga adalah pernyataan ajakan. Bagian keempat adalah penegasan kembali.

Pada bagian pengenalan isu, disajikan gambaran umum atau pengenalan isu mengenai topik yang akan dibahas. Pada bagian rangkaian argumen, berisi argumen penulis mengenai topik yang dibahas dan disertai dengan fakta-fakta pendukung.

Pada bagian pernyataan ajakan, penulis mengajak pembaca untuk melakukan keinginan penulis. Pada bagian penegasan kembali disajikan penegasan kembali atas penyataan yang telah disampaikan sebelumnya.

Ada banyak topik yang bisa dijadikan teks persuasif, salah satunya mengenai bencana alam. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai contoh teks persuasif tentang bencana alam disertai dengan struktur teksnya. Simak contohnya di bawah ini.

  • Waspada Bencana Alam di Kawasan Cincin Api

(Pengenalan Isu)

Indonesia terletak di wilayah lingkaran api pasifik atau cincin api pasifik, yakni pertemuan tiga lempeng tektonik dunia, Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia dan Lempek Pasifik sehingga di Indonesia rawan terjadi bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, hingga tsunami.

Sembilan puluh persen gempa bumi terjadi di wilayah cincin api. Dengan demikian, masyarakat yang berada di wilayah cincin api selalu terancam terkena bencana alam.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah cincin api sebaiknya selalu waspada dan harus memiliki kesiapan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

(Rangkaian Argumentasi)

Beberapa daerah di Indonesia rawan terkena gempa bumi dan tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) terus berupaya agar dapat mengurangi korban gempa dengan melakukan tindakan pencegahan seperti prediksi akan terjadinya bencana.

Para ahli dan juga BMKG terus mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi untuk mengantisipasi berbagai bencana, seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus.

Pemerintah terus menghibau agar seluruh masyarakat mempererat kerja sama dan meningkatkan kewaspadaan sekaligus kesiapan akan datangnya sebuah bencana. Para pengusaha juga diminta untuk beradaptasi dan tanggap terhadap risiko bencana. Selain itu, pemerintah juga terus mengupayakan agar infrastruktur tahan gempa dibangun di wilayah rawan atau berpotensi gempa.

Di beberapa daerah berisiko tinggi, BMKG akan menyosialisasikan antisipasi gempa dan bencana alam pada warga sekitar. Berbagai lembaga komersial diminta untuk mematuhi standar keamanan dengan membangun gedung anti gempa, menyediakan berbagai pintu dan tangga darurat untuk mempermudah evakuasi.

(Pernyataan Ajakan)

Untuk menanggulangi bencana serta meminimalisasi dampak dari bencana, kita harus ikut serta dalam mengantisipasi datangnya bencana serta tanggap dan sigap dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Pemerintah sudah berupaya untuk menyelamatkan warganya, namun kita juga harus siap dan mampu untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Bagi kita yang tinggal di kawasan cincin api, sudah menjadi hal wajib untuk selalu siap, sigap, dan waspada terhadap datangnya bencana. Kita harus selalu terbuka, berusaha mencari informasi terbaru dan berupaya untuk terus mengetahui berbagai informasi yang disosialisasikan oleh BMKG. Selain itu, kita juga harus belajar untuk mencoba untuk berlatih mitigasi bencana secara mandiri. Jika mampu mengaplikasikan bangunan yang anti gempa.

(Penegasan Kembali)

Sekali lagi, semua upaya tersebut dilakukan agar tidak terdampak parah. Kita harus terus mencari informasi mengenai potensi terjadinya bencana alam serta cara menanggulanginya. Selain itu, kita bisa juga berlatih mitigasi bencana secara mandiri agar ketika terjadi benca kita dapat menyelamatkan diri.

Penjelasan: teks persuasif di atas membahas mengenai waspada bencana alam di kawasan cincin api. Penulis mengajak pembaca agar selalu waspada, siap, dan tanggap dalam menghadapi kemungkinan bencana terjadi. Salah satu caranya ada dengan teris mencari informasi terkini mengenai potensi terjadinya bencana al dan belajar mitigasi bencana secara mandiri.

  • Mari Mencegah Bencana Banjir

(Pengenalan Isu)

Seringnya terjadi banjir merupakan salah satu isu yang belum juga dapat terselesaikan. Kita sendiri menyadari bahwa banjir kerap melanda Indonesia. Bahkan, setiap tahunnya ada ratusan kasus bencana banjir yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Banjir merupakan kondisi di mana suatu daerah atau wilayah terendam air dalam jumlah besar. Banjir umumnya terjadi karena cuaca ekstrem dan sistem drainase yang buruk. Pada dasarnya kita tidak bisa memungkiri bahwa banjir bisa terjadi karena ulah manusia itu sendiri.

Bencana banjir yang sudah terlalu sering melanda Indonesia, harusnya menjadikan kita selalu waspada dan memiliki kesiapan untuk menghadapi bencana banjir dan juga mulai melakukan tidakan pencegahan agar banjir tidak terulang kembali. Sudah sewajarnya kita berusaha untuk melakukan pencegahan karna banjir juga bisa terjadi karena ulah kita sendiri.

(Rangkaian Argumentasi)

Banjir bisa terjadi karena faktor alam, misalnya musim hujan sehingga intensitas hujan tinggi, sungai meluap, bendungan yang rusak, badai, tsunami, es yang mencair, dan air pasang. Penyebab lainnya adalah perilaku manusia yang tidak menjaga lingkungan. Misalnya, membuang sampah di sungai, sistem drainase yang buruk, rumah di bantaran sungai, menebang pohon sembarangan dan menyebabkan hutan gundul, hingga bangunan di wilayah padat penduduk.

Beberapa daerah di Indonesia memang rawan banjir. Daerah-daerah tersebut berpotensi tinggi terkena banjir karena curah hujan yang tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merinci daerah-daerah yang berpotensi tinggi mengalami banjir dan berupaya menyosialisasikannya kepada masyarakat. BMKG juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi berbagai bencana alam saat memasuki musim hujan.

Kebiasaan membuang sampah di sungai masih terjadi hingga sekarang. Akibatnya, aliran air terhambat dan dapat meluap sewaktu-waktu. Pohon-pohon yang berguna untuk menyerap air ditebang sehingga air tidak lagi bisa diserap dengan maksimal. Hutan-hutan dijadikan daerah pemukiman. Selain menyebabkan kerugian materi, banjir juga kerap kali membawa penyakit seperti penyakit kulit, diare, demam berdarah, dan tipes. Dengan demikian, ada banyak kerugian yang ditimbulkan karena bencana banjir. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, ada baiknya masyarakat juga berhenti melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan banjir.

(Pernyataan Ajakan)

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah rasanya tidak maksimal jika tidak dibarengi dengan tindakan pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat harus menjaga lingkungannya agar banjir tidak terjadi. Misalnya dengan rajin membersihkan saluran air , tidak membuang sampah ke sungai dan selokan, melakukan reboisasi atau tebang pilih.

(Penegasan Kembali)

Sekali lagi, rasanya sudah menjadi kewajiban kita untuk turut serta mencegah terjadinya bencana banjir. Selain selalu update mengenai banjir dan cuaca, kita perlu melakukan tindakan pencegahan banjir seperti tidak sembarangan membuang sampah ke sungai atau selokan dan bersama-sama rutin membersihkan saluran air.

Penjelasan: teks persuasif di atas membahas mengenai cara mencegah terjadinya banjir. Penuliss mengajak pembaca untuk ikut serta berpartisipasi dalam mencegah terjadinya bencana banjir agar banjir tidak terus terjadi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn