Tidak hanya manusia dan hewan yang dapat tumbuh dan berkembang biak, tapi juga tumbuhan. Salah satu metode perkembangbiakan tumbuhan adalah rhizoma atau akar tinggal, yakni perkembangbiakan tanpa proses kawin karena terjadi secara vegetatif alami.
Bagaimana proses perkembangbiakan rhizoma?
Rhizoma atau akar tinggal memiliki bentuk menyerupai akar namun jika dilihat seksama di bagian ujung tampak berkuncup dan memiliki bentuk mirip batang karena berbuku-buku. Rhizoma adalah hasil dari modifikasi batang yang tumbuh horisontal atau dari bawah ke atas berasal dari tanaman induknya.
Artinya, jika terdapat tumbuhan berkembang biak dengan rhizoma, batang tumbuhan tersebut menjalar di bawah tanah untuk menghasilkan tunas. Sistem rhizoma menunjukkan bahwa tumbuhan bisa berkembang biak dengan sendirinya menggunakan bagian dari badan tumbuhan itu sendiri untuk menghasilkan akar baru dari ruas-ruasnya.
Dari tunas yang terbentuk tadi, daun-daun dapat bermunculan yang jika dilihat dari dekat secara seksama daun-daun tersebut memiliki mata tunas. Dan kemunculan daun tersebut adalah berkat adanya kemampuan serta ruang menyimpan cadangan makanan, mulai dari protein, pati dan lainnya.
Berikut contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rhizoma (vegetatif alami).
1. Lengkuas
Lengkuas (Alpinia galanga) adalah salah satu tumbuhan yang berkembang biak dengan sistem rhizoma atau akar tinggal. Perkembangbiakan ini berawal dari modifikasi batang di mana batang yang ditanam ke dalam tanah tumbuh menyamping atau horisontal yang kemudian membentuk akar rimpang.
Dari tanaman induk keluar akar dari ruas-ruas yang ada dan kemudian daun, tangkai serta akar tanaman baru mulai tumbuh. Akar tinggal tetap dapat memberi nutrisi pada tanaman baru untuk tumbuh normal dan baik karena masih terhubung dengan tanaman induk.
Namun walau akar tinggal sudah tidak terhubung dengan tanaman induk atau dengan sengaja dipotong, tunas atau akar untuk tanaman baru yang telah telanjur tumbuh tidak terpengaruh sama sekali. Cara perkembangbiakan seperti ini merupakan metode vegetatif atau aseksual karena lengkuas dapat bertunas.
Bila diperhatikan, perkembangbiakan terjadi sendirinya yakni ketika sudah ada tanaman induk di mana batang lengkuas muda keluar dan menjadi tunas dari pangkal batang yang tua. Lengkuas dengan dua tipe rimpang, yakni rimpang merah dan rimpang putih ini perlu melewati proses penyemaian sampai tunas atau akar baru muncul sebelum penanaman dimulai.
2. Kunyit
Kunyit (Curcuma longa) adalah jenis tumbuhan lainnya yang juga berkembang biak dengan sistem rhizoma dan terkenal sebagai bagian dari TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Rempah yang juga terkenal dengan sebutan kunir ini pun memiliki batang semu terbentuk dari pelepah daun dan diketahui berdaun lebar berwarna kuning kehijauan dengan warna kuning di bagian dagingnya.
Perkembangbiakan kunyit terjadi melalui batang bawah tanah (rimpang) yang tebal dan dikelilingi pangkal daun tua. Tanaman kunyit yang sudah berhasil tumbuh setelah ditanam bagian rimpangnya kemudian akan menghasilkan daun atau tunas baru yang ditandai dengan penggembungan di dalam tanah dan perkembangbiakan dimulai dengan sendirinya (secara aseksual) untuk memperbanyak diri.
3. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza rhizoma)memiliki rimpang berukuran besar, bercabang-cabang dengan cabang yang kuat, dan setiap tunas dari rimpang akan menghasilkan 2-9 helai daun berbentuk bundar memanjang (mirip ibu jari tangan).
Temulawak juga masuk dalam daftar contoh tumbuhan dengan perkembangbiakan secara rhizoma. Ketika telah tumbuh secara horisontal ke dalam tanah, batang temulawak akan menumbuhkan tunas baru tanpa pembuahan atau perkawinan. Tunas baru temulawak muncul dari bagian tumbuhan yang sudah ada dan oleh sebab itu perkembangbiakan ini disebut secara aseksual.
4. Temu Kunci
Temu kunci (Boesenbergia pandurata) sebagai tumbuhan herbal yang masih masuk dalam famili Zingiberaceae adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan rhizoma. Walau memiliki kemiripan dari segi nama, temu kunci berbeda dari temulawak dan rimpangnya terbukti lebih beraroma, berakar kuat, berwarna kuning terang, dan panjang walau bulat.
Perkembangbiakannya terjadi dengan rhizoma, maka ketika saat ditanam dan telah tumbuh horisontal, batangnya akan menumbuhkan tunas dan akar-akar baru dari ruas bagian tumbuhannya sendiri. Pertumbuhannya tanaman baru cukup dengan akar tinggal yang masih terhubung ke tanaman induk tanpa harus ada pembuahan.
5. Jahe
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tumbuhan lainnya yang juga diketahui berkembang biak dengan sistem rhizoma. Tergolong suku temu-temuan, jahe berbatang semu setinggi 30-100 cm dan memiliki daging akar warna kuning (ada pula yang kemerahan) serta menguarkan aroma khas yang cukup kuat.
Perkembangbiakan jahe terjadi secara aseksual, yakni dari pembentukan rhizoma atau akar tinggal dengan proses pembudidayaan saat curah hujan tinggi dan dalam waktu 5-7 bulan. Setelah penanaman rimpang di dalam tanah, batang yang berasal dari tanaman induk dapat tumbuh ke samping atau horisontal.
Dari ruas-ruas akar tinggal yang sudah mulai muncul, tunas atau bakal tanaman baru juga ikut tumbuh. Perolehan nutrisi bagi akar tanaman baru adalah dari tanaman induk, namun meski sudah tidak tersambung ke induk, tunas dan akar bisa tumbuh secara mandiri.