Seperti halnya hewan dan manusia, tumbuhan terdiri dari berbagai struktur tubuh. Salah satunya adalah sel. Sel adalah unit terkecil penyusun tubuh. Di dalam struktur sel terdapat nukleus atau inti sel. Lebih lanjut lagi, di dalam nukleus, terdapat nukleolus yang merupakan penyusun dasar sel.
Secara sederhana, nukleolus merupakan anak dari inti sel atau nukleus. Pada sel eukariotik seperti tumbuhan, nukleolus adalah sub dominan pada nukleus yang menjadi penyusun ribosom. Nukleolus terdiri dari Asam DNA, RNA dan juga protein yang terdapat pada sel eukariotik.
Nukleolus dapat dilihat dengan bantuan mikroskop yang di mana memiliki ukuran lebih besar dibandingkan kromatin. Nukleus adalah inti sel, maka nukleolus adalah anak dari inti sel karena menjadi bagian dari nukleus. Oleh karena itu, fungsi nukleolus membantu kinerja nukleus sebagai anak inti sel.
Nukleolus akan meneruskan kinerja nukleus. Nukleolus terdapat baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara garis besar, fungsi Nukleolus pada tumbuhan dan hewan hampir sama.
Berikut ini fungsi Nukleolus pada sel tumbuhan.
1. Memproduksi Ribosom
Fungsi nukloules pada sel tumbuhan adalah untuk memproduksi sub unit ribosom. Ribosom inilah yang nantinya akan membantu kinerja nukleolus. Ribosom adalah salah satu komponen sel yang membentuk protein dari asam amino.
Sementara itu, sub unit merupakan bagian dari ribosom yang berfungsi untuk meningkatkan transfer RNA dan asam amino. RNA sendiri memiliki fungsi untuk memberikan kode, mengatur dan mengekspresi gen. Selain menghasilkan zat-zat penyusun ribosom, Nukleolus memiliki peranan yang penting pada sel tumbuhan karena menjadi pengatur bagi nutrisi yang terdapat pada tumbuhan.
Nukleolus menjadi tempat memproduksi ribosom karena memiliki komponen yang bernama pusat fibriliar. Pusat fibriliar merupakan tempat protein ribosom terbentuk. Sebelum ribosom terbentuk, protein akan diikat oleh komponen nukloules yakni komponen granular .
Fungsi ribosom pada sel tumbuhan dan hewan sedikit berbeda. Pada sel tumbuhan ribosom akan melakukan sintesis protein dengan bantuan mitokondria. Ribosom pada sel tumbuhan memiliki fungsi untuk mengumpulkan mRNA dan tRNA. tRNA merupakan pembawa asam amino. Setiap ribosom akan memiliki satu tempat untuk mengikat mRNA dan tiga tempat untuk mengikat tRNA.
2. Sintesis Protein
Nukleolus memiliki fungsi sebagai penghasil protein. Protein adalah senyawa organik yang kompleks dan memiliki kapasitas molekul yang sangat tinggi. Protein sangat penting bagi makhluk hidup seperti tumbuhan. Protein juga memiliki peranan untuk mengekspresi gen yang dikodekan oleh DNA.
Sintesis protein memiliki fungsi sebagai penghasilan protein yang dibutuhkan oleh tubuh nantinya. Proses sintesis protein dilakukan beberapa tahap. Pertama kode genetik akan disalin dari DNA yang berasal dari nukleus ke dalam mRNA. Kemudian terjadilah proses transkripsi dan translasi.
Proses ini dibantu oleh kinerja ribosom yang menjadi tempat penghasil protein. Tanpa nukleulos, ribosom tidak akan dapat melakukan sintesis protein. Hal ini dikarenakan ribosom dihasilkan oleh nukleulos. Saat protein dibutuhkan oleh tumbuhan, nukleulos akan mengatur pembentukan prptein.
Pembentukan protein akan dihasilkan melalui proses transkripsi dan translasi. Adapun contoh protein yang dihasilkan adalalah enzim, hormon dan plastida termasuk kloroplas. Kloroplas nantinya akan berfungsi untuk memberikan pigmen pada saat fotosintesis berlangsung.
3. Sintesis RNA
Jika pada nukleus memiliki fungsi sebagai penyimlan materi genetik, lain halnya dengan Nukleolus. Fungsi Nukleolus selanjutnya adalah melakukan sintesis RNA. Nukleolus akan mengumpulkan dan melalukan transkripsi RNA terutama asam nukleat ribosom atau disingkat rRNA.
Nukleolus menjadi tempat berlangsungnya transkripsi gen yang nantinya akan dihasilkan molekul rRNA. rRNA merupakan salah satu jenis RNA yang menjadi pembentuk ribosom. Pada setiap Nukleolus kandungan RNA tidak menentu. Diperkirakan kandungan RNA pada Nukleolus sekitar 5℅ hingga 20%.
Salah satu komponen yang terdapat pada Nukleolus adalah komponen fibriliar padat yang memiliki DNA transkripsi baru yang nantinya terhubung pada protein yang ada di dalam ribosom. Ketika nukleolus berhenti melakukan sintesis RNA, maka nukleolus akan menghilang secara perlahan dan terbentuklah sebuah kromosom.
Nukleolus akan kembali terlihat ketika akhir telofase. Bentuk nukleolus saat itu seperti butir halus yang nantinya akan menjadi sebuah nukleolus. Hal ini dikarenakan telah terbentuknya kromosom dan proses sintesis RNA telah selesai.
Sebagai anak dari nukleus, nukleolus juga bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan oleh ribosom. Hanya saja, nukleolus lebih fokus untuk menyimpan DNA dan melestarikan kromosom yang ada di dalamnya. Jika pada nukleus terdiri dari kromosom, lain halnya dengan nukleolus yang mengandung ribosom sehingga strukturnya akan lebih padat.
4. Penyusun Ribosom
Nukleolus selain berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan ribosom, juga berfungsi untuk menyusun ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas protein dan RNA. Setiap jenis ribosom terdiri dari dua sub unit protein dan RNA yakni sub unit kecil dan besar.
Sub unit kecil memiliki fungsi sebagai pembaca pesan yang dibawa oleh mRNA yang berada dalam asam amino. Sedangkan sub unit besar berperan sebagai pembentuk ikatan peptida yang berada dalam ribosom. Seperti yang sudah diketahui bahwa penyusun dari ribosom adalah protein dan RNA.
Di mana RNA yang akan menjadi penyusun ribosom ini harus terdiri dari asam ribonukleat ribosom. Asam ribonukleat ribosom ini terdapat dalam materi pembentuk nukleolus. Oleh karena itulah, struktur yang terdapat pada ribosom merupakan hasil susunan dari nukleolus.
Pada sel eukariotik seperti tumbuhan, struktur ribosom terdiri atas 40% protein dan 60% RNA dengan ukuran sekitar 32 x 22 nanometer. Biasanya ribosom ini berada di dalam sitoplasma atau terhubung dengan retikulum endoplasma.
Keberadaan ribosom pada sel tumbuhan sangat penting karena protein yang terdapat di dalamnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan perkembangan tumbuhan.