Daftar isi
Ctenophora adalah salah satu filum hewan tak bertulang yang hidup di perairan laut hampir seluruh dunia, anggota filum ini sedikit menyerupai ubur-ubur meskipun mempunyai perbedaan yang mendasar. Ctenophora hidup di daerah area pesisir atau perairan terbuka dengan kedalaman 2000-3000 meter sampai di dasar laut yang dalam, gelap dan dingin.
Sebagian besar dari ctenophora memiliki kemampuan bioluminesensi, yaitu dapat menghasilkan cahaya dari tubuhnya sendiri sehingga saat berada di dasar laut yang gelap tampak bercahaya. Hewan yang termasuk golongan ctenophora juga menjadi salah satu hewan yang bertugas sebagai penyusun terumbu karang.
Ctenophora disebut sebagai ubur-ubur sisir. Sisir tersebut merupakan ciri khasnya yang berjumlah delapan baris. Sisir tersebut digunakannya untuk berenang dan menjadi hewan terbesar yang berenang menggunakan silia.
Berikut ini ciri-ciri hewan jenis ctenophora, yaitu:
Kerajaan : animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Tipulidae
Spesies : Ctenophora
Sebelumnya ctenophora dimasukkan dalam film coelengerata bersama dengan cnidaria, karena mendapatkan makanan dan bernapas dengan aliran air lewat rongga tubuh.
Namun, ditemukan perbedaan lain yang akhirnya kedua filum tersebut dipisah. Berbeda dengan cnidaria, ctenophora mempunyai lebih sedikit spesies sekitar 100-150 spesies yang terbagi menjadi dua kelas yaitu tentaculata (hewan ctenophora yang memiliki tentakel) dan Nuda (hewan ctenophora yang tidak memiliki tentakel).
Tentaculata adalah kelas yang terdiri dari anggota hewan invertebrata yang masuk ke dalam filum ctenophora. Ciri-ciri umum kelas tentaculata yaitu memiliki sepasang tentakel yang panjang, kontraktual, berbulu, yang dapat ditarik kembali ke dalam sarung berbulu mata khusus.
Tentakel dalam kelas ini memiliki colloblasts yang berkunjung lengket. Fungsinya yaitu untuk menangkap mangsa.
Nuda merupakan kelas dari filum ctenophora yang memiliki 1 family dengan 2 genera, yaitu Neis dan Beroe. Kelas nuda biasanya disebut sebagai “Beroids”.
Kelas nuda ini merupakan kelas dari filum ctenophora yang tidak mempunyai tentakel, baik dalam tahap remaja maupun dewasa. Beroe dapat ditemukan di seluruh laut dan samudera. Semua beroids adalah perenang bebas yang dapat membentuk bagian dari plankton.
Kebanyakan spesies ctenophora yang sudah dewasa bisa meregenerasi jaringan yang rusak atau hilang, namun hanya platyctenida yang bisa bereproduksi dengan kloning, dimana klon berpisah dari tubuh induk dan berkembang menjadi individu baru.
Hampir semua spesies ctenophora ini bersifat hermafrodit, yaitu spesies yang memiliki dua kelamin dalam satu individu. Gonad yang merupakan organ reproduksinya berada di kanal internal di bawah baris sisir, sel telur dan sperma dilepas melalui pori-pori di epidermis.
Dalam reproduksi, ctenophora menggunakan fertilisasi eksternal, kecuali platyctenida yang menggunakan fertilisasi internal dan menjaga telur di tubuh induk hingga menetas. Tidak hanya itu, mnemiopsis juga diamati melakukan fertilisasi sendiri, dimana sel sperma dan sel telur merupakan miliknya sendiri.
Ctenophora memiliki peranan dalam ekosistem, namun peranan ctenophora terbagi menjadi peranan positif dan peranan negatif.
Ctenophora adalah salah satu predator alami dalam beberapa organisme laut, salah satunya adalah zooplankton. Ctenophora memakan zooplankton yang banyak tersebar untuk menjaga kesiembangan pada jumlah fitoplakton. Hal ini karena fitoplankton merupakan salah satu organisme laut yang sangat penting dalam rantai makanan. Sedangkan zooplankton merupakan predator alami dalam organisme tersebut.
Ctenophora tidak hanya berperan sebagai predator, namun ctenophora juga merupakan mangsa bagi organisme lain. Biasanya hewan yang memangsa spesies ctenophora tergolong kedalam organisme yang lebih besar, seperti ikan dan penyu. Namun tidak jarang hewan yang satu ini juga mangsa dari ubur-ubur lain, walaupun ctenophora dan cnidaria berada dalam satu filum coelenterata.
Beberapa spesies ctenophora adalah hewan jenis invasif yang berbahaya, seperti mnemiopsis. Mnemiopsis merupakan salah satu ctenophora yang mempunyai sistem pertahanan tubuh yang cukup kuat.
Hewan tersebut dapat mentoleransi berbagai macam suhu dan kadar garam, serta berekembang biak dengan cepat. Kemudian spesies tersebut akan memasuki ekosistem baru lalu akan menjadi predator yang berbahaya.
Ctenophora dikategorikan sebagai jenis spesies yang rakus. Mereka tidak pernah memandang jenis organisme apa saja yang dijadikan mangsanya. Ctenophora pernah memangsa larva beberapa jenis ikan dan kerang budidaya, sehingga hal tersebut menyebabkan kerugian bagi organisme lain dan juga manusia.
Beroidae adalah jenis hewan ctenophora yang masuk ke dalam kelas nuda, yaitu hewan yang tidak mempunyai tentakel sampai dewasa. Hewan ini hidup di seluruh laut dan juga seluruh samudera di dunia. Beroidae merupakan hewan ctenophora yang dapat berenang bebas yang merupakan bagian dari plankton.
Cydippida adalah salah satu hewan spesies ctenophora yang termasuk kelas tentaculata atau hewan yang mempunyai tentakel. Cydippida memiliki tubuh bulat atau oval dan tentakel yang bercabang, serta dapat ditarik ke dalam kantong di kedua sisi faring.
Lobata sama dengan cydippida, yaitu spesies ctenophora yang merupakan kelas tentaculata atau hewan yang mempunyai tentakel. Namun Labota merupakan hewan dari jenis Tentaculata yang memiliki tentakel lebih kecil dari hewan ctenophora lainnya. Lobata memiliki lobus pipih yang khas memanjang keluar dari tubuh mereka. Panjang lobus tersebut mencapai sekitar 25cm (9,8 inch).
Platyctenida merupakan hewan yang masuk ke dalam kelas tentaculata yaitu hewan yang memiliki tentakel dalam spesies ctenophora. Platyctenida adalah kelompok organisme bentuk satu-satunya yang ada di filum ctenophora. platyctenida dianggap sebagai kelompok filogenetik muda bersama dengan lobata dan Beroida.
Cestidae adalah salah satu jenis hewan ctenophora yang termasuk kedalam kelas tentaculata (memiliki tentakel). Tidak seperti hewan ctenophora lainnya, cestidae memiliki tubuh yang rata dan memiliki bentuk seperti pita panjang. Cestidae memiliki tentakel yang sangat pendek, dan memiliki bentuk tubuh yang dapat memungkinkannya untuk berenang melalui gelombang otot.