Kenali 5 Dampak dari Letak Astronomis Indonesia

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Letak Astronomis dapat diartikan sebagai lokasi dimana ditentukan menurut letak garis bujur dan lintang. Garis bujur (longitude) merupakan garis vertikal imajiner yang terdiri dari garis bujur timur (BT) serta bujur barat (BB). Longitude digambarkan membagi dua bagian barat dan timur bumi.

Sementara, Garis lintang (latitude) adalah garis imajiner yang membentang horizontal. Latitude terdiri atas Lintang Utara (LU) serta Lintang Selatan (LS). Karenanya, latitude diilustrasikan seperti memisahkan antara utara dan selatan bola dunia.

Jika dikaitkan dengan letak astronomis, Indonesia ada di 6° LU dan 11° LS. Lalu, untuk letak longitude berada di 95° BT dan 141° BT. Beberapa wilayah dalam negeri ada yang berlokasi pada zero latitude (garis lintang 0 derajat), sehingga Indonesia termasuk negara tropik serta terdapat tiga zona waktu.

Selain itu, juga terdapat beberapa dampak lainnya yang terjadi di dalam negeri dimana berdasarkan lokasi astronomisnya. Simak selengkapnya pada uraian di bawah.

5 Dampak dari Letak Astronomis Indonesia

Salah satu dampak dari letak astronomis Indonesia adalah negara ini memiliki iklim tropis. Karena, garis khatulistiwa iklim tropik jatuh pada 23,5° LU hingga 23,5° LS. Garis latitude di dalam negeri tepat pada interval tersebut, sehingga lokasi dalam negeri bersuhu hangat, memiliki kecukupan sinar matahari, serta tidak adanya musim salju.

Apabila sebuah daerah di negara melintasi garis khatulistiwa, maka termasuk beriklim tropis. Sebagian wilayah dalam negeri seperti Kota Pontianak, Kota Bonjol serta Pulau Halmahera melintasi zero latitude. Oleh karena itu, Indonesia beriklim cenderung tropik.

Apabila Indonesia beriklim tropik, maka banyak munculnya hutan hujan tropis. Keberadaan hutan hujan tropis juga merupakan ciri khas dari sebuah negara tropik. Di samping itu, iklim hujan tropis ada pada 10° hingga 15° garis lintang, sehingga curah hujan disini kerap tinggi tetapi bersuhu panas.

Sebagai negara dengan iklim tropik, Indonesia dikenal sebagai sebuah negara dengan banyak tersebarnya hutan hujan tropis. Karena itu, dapat berkontribusi dalam mengurangi paparan pemanasan global. Hal ini dikarenakan kemampuan hutan hujan tropis dalam penyerapan karbon dioksida dari atmosfer. 

  • Memiliki Zona Waktu Terpisah

Misalnya, ketika kamu sedang berlibur ke Bali dimana tempat kediamanmu berada di Jakarta, kamu pasti akan menemukan waktu yang ada di Bali tentu berbeda dengan waktu di tempat tinggalmu. Hal ini disebabkan adanya rentang derajat longitude pada dalam negeri.

Salah satu dampak dari letak astronomis Indonesia adalah adanya rentang tersebut membagi tiga zona waktu pada beberapa wilayah dalam negeri. Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) mencangkup dari Sumatera hingga Kalimantan Tengah.

Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) terdapat mulai dari Bali sampai Sulawesi. Sedangkan, Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) mencangkup wilayah Maluku hingga Papua. 

  • Kondisi Kesuburan Tanah Pertanian Tercukupi

Lokasi dalam negeri yang beriklim tropik ini mendapat kecukupan curah hujan dan sinar matahari, sehingga tanah yang tersebar mudah subur serta dapat digunakan untuk kegiatan pertanian. Bahkan, kandungan hara dan mineral juga mendukung kesuburan tanah untuk kegiatan agrikultur tersebut. 

Melimpahnya kandungan di atas membuat lahan dalam negeri cocok ditanami berbagai jenis komoditas pertanian. Oleh karena itu, kekayaan sumber daya alam dalam negeri selalu terjaga sehingga dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan atau pencaharian masyarakat Indonesia.

  • Banyaknya Ditemukan Jenis Hewan dan Tumbuhan

Lokasi astronomis disini menyebabkan tersebarnya ragam jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda. Hal ini dikarenakan daerah di iklim tropik, seperti di hutan hujan, mendapatkan kecukupan paparan matahari. Maka itu, proses fotosintesis pada tumbuhan disana berjalan lancar.

Dengan bantuan sinar matahari, tumbuhan dapat menyerap banyak sumber energi sehingga pertumbuhannya subur. Tanaman tersebut menyediakan asupan makanan untuk hewan di sekitarnya. Hal ini menyebabkan lokasi tropik tersebut menjadi lokasi tempat tinggal banyak ragam hewan atau tumbuhan. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn