Daftar isi
Dewasa ini kegiatan transmigrasi merupakan hal yang lumrah, seiring dengan kemudahan moda transportasi dan iming-iming kemudahan untuk memperoleh pendapatan pada daerah tujuan kerap kali memancing kegiatan persebaran penduduk ini menjadi sesuatu hal yang biasa.
Namun demikian tidak semua daerah memiliki keunggulan yang sama satu dengan yang lainnya. Hal ini yang memicu terjadinya persebaran penduduk yang tidak merata, yang memiliki dampak antara lain:
Tidak meratanya persebaran penduduk dapat memicu terjadinya pengangguran yang berimbas negatif pada perekonomian suatu negara. Hal ini diakibatkan karena jumlah pekerjaan yang tersedia di daerah tersebut lebih sedikit dari jumlah pencari kerja yang ada.
Ketimpangan inilah kemudian yang memicu muncul banyaknya para pengangguran yang ada di daerah tersebut. Menumpuknya para pengangguran tersebut diperparah oleh iming-iming ketersediaan pekerjaan yang banyak pada suatu daerah tertentu.
Sehingga banyak sekali orang yang datang ke suatu daerah dalam rangka untuk dapat mencari pekerjaan bagi dirinya sendiri.
Akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut salah satunya adalah kemiskinan.
Hal ini dimungkinan oleh karena para pencari kerja yang berbondong-bondong datang ke daerah tertentu tersebut tidak memperoleh pekerjaan, sedangkan di satu sisi dari segi keuangan para pencari kerja yang berubah menjadi pengangguran tersebut makin menipis.
Dikarenakan kebutuhan seperti misalkan pangan harus tetap tersedia, maka bekal keuangan dari para pengangguran tersebut lambat laun semakin menipis dan akhirnya habis.
Menyisakan hanya kemiskinan yang ada para daerah tersebut.
Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang timbul akibat persebaran penduduk yang tidak merata. Kemacetan tersebut diakibatkan dari jumlah kendaraan yang banyak akibat penumpukkan dari jumlah orang atau warga daerah tertentu yang semakin banyak.
Peningkatan jumlah kendaraan tersebut tidak didukung oleh perkembangan jalur transportasi dari daerah itu sendiri. Sehingga terciptalah kemacetan yang melanda sepanjang waktu dan sangat menimbulkan efek yang negatif bagi daerah tersebut.
Potensi timbulnya gesekan dari segi politik semakin besar seiring dengan semakin tidak meratanya persebaran penduduk yang terjadi.
Hal ini dimungkinkan karena dengan terjadinya suatu penumpukan jumlah penduduk pada suatu daerah, akan mudah menimbulkan polemik pada daerah itu sendiri.
Dengan banyaknya jumlah penduduk pada suatu daerah, sedikit percikan kecil saja mampu menimbulkan gesekan besar yang berpotensi terjadinya kericuhan pada daerah yang terdampak dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut.
Dengan banyaknya jumlah pengangguran yang ada pada suatu daerah yang terdampak dari persebaran penduduk yang tidak merata, menimbulkan kemiskinan akibat lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mencukupi untuk sebagian orang yang datang demi mencari pekerjaan di daerah tersebut.
Akibat dari kemiskinan tersebut dan dengan didorong oleh kebutuhan hidup khususnya segi ekonomi dan kebutuhan primer berupa makanan, maka mendorong kecenderungan dari para pengangguran tersebut untuk berbuat kejahatan seperti menodong, merampok, menjambret, mencuri demi memenuhi kebutuhannya tersebut.
Salah satu dari dampak akibat persebaran penduduk yang tidak merata adalah hilangnya estetika tatanan keindahan daerah akibat pembangunan bangunan semi permanen dan bahkan tumpukan sampah dari orang-orang para pengangguran tersebut.
Para pengangguran tersebut yang terpaksa harus membangun tempat tinggal sendiri karena tidak memiliki biaya untuk menyewa tempat tinggal alih-alih membeli tempat tinggal semakin mengurangi keindahan dari suatu daerah akibat penumpukkan pemukiman kumuh.
Pembangunan dan dorongan ekonomi pun menjadi tidak lancer dan timbulnya kesenjangan pembangunan daerah yang berakibat pada timpangnya tingkat pembangunan dari satu daerah dengan daerah yang lain.
Pada daerah yang menjadi tujuan dari persebaran penduduk tersebut, cenderung lebih cepat dalam proses pembangunan yang ada.
Sebaliknya pada daerah yang kurang diminati, pembangunan dari daerah tersebut cenderung lebih lambat akibat tidak meratanya persebaran penduduk di antara daerah-daerah tersebut.
Akibat lain dari persebaran penduduk yang tidak merata adalah kecenderungan untuk terjadinya pecemaran lingkungan, baik pada sungai maupun lahan-lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini cenderung terjadi karena penumpukan jumlah orang yang kian besar dari hari ke harinya, akan semakin memperbesar jumlah sampah dan limbah rumah tangga yang dihasilkan per harinya.
Ditambah dengan kurangnya wawasan akan kepedulian lingkungan menjadikan lingkungan semakin tercemar.
Akibat semakin banyaknya penumpukan jumlah warga di suatu daerah karena persebaran penduduk yang tidak merata, maka kebutuhan lahan dan perumahan akan semakin meningkat.
Hal ini menyebabkan penggundulan hutan dan area hijau lainnya yang digunakan untuk lokasi pemukiman para penduduk tersebut.
Dengan munculnya perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan antar daerah, memicu pula perbedaan dari segi Pendidikan.
Hal ini dapat terjadi lantaran pada daerah yang ramai penduduk, tingkat kemajuan akan makin pesat didukung pula dengan pembangunan sekolah dan yayasan pendidikan lainnya.
Sebaliknya pada daerah yang sepi penduduk, tingkat pendidikan akan menjadi lebih lambat perkembangannya.