Geografi

7 Dampak Rotasi Bulan Bagi Kehidupan di Bumi

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bulan diciptakan 4,6 miliar tahun yang lalu. Bulan kerap kali diartikan sebagai salah satu benda astronomi yang menjadi sumber energi karena di waktu malam dapat memancarkan cahaya. Namun, bulan bersinar disebabkan karena memantulkan cahaya dari Matahari sehingga ketika malam menjadi sumber cahaya terbesar.

Benda astronomi ini beredar mengitari Bumi sepanjang waktu sehingga disebut dengan satelit alami planet Bumi. Dilihat dari jarak Bulan dari Bumi, rata-rata sekitar 384.400 km atau 0,00258 kali jarak rata-rata Bumi ke Matahari atau sekitar 149.000.000 km.

Berdasarkan jaraknya ini Bulan terlihat seolah-olah memiliki ukuran yang sama dengan besarnya matahari, terlebih ketika terjadi gerhana bulan atau matahari total. Diameter Bulan ialah seperempat dari diameter Bumi. Bulan Bumi berada di urutan terbesar kelima di seluruh tata surya, dan lebih besar daripada planet Pluto.

Bulan yang merupakan salah satu planet yang berada di sistem tata surya berarti sama halnya dengan planet-planet lainnya yang memiliki orbitnya sendiri yang dipengaruhi oleh gravitasi atau gaya tarik menarik dengan Bumi sehingga Bulan tetap pada jalur edarnya. Serta, Bulan melakukan peredaran mengelilingi Matahari yang merupakan pusat sistem tata surya.

Selain itu, Bulan juga memiliki karakteristik yang sama dengan benda astronomi lain seperti Bumi, yakni terdapat rotasi dan revolusi. Bulan akan berputar pada porosnya atau mengelilingi Bumi dalam periode tertentu. Saat malam hari, jika kamu melihat ulan selama beberapa jam, maka akan terlihat bahwa posisinya di antara bintang-bintang berubah beberapa derajat.

Apa itu Rotasi Bulan?

Rotasi Bulan adalah berputarnya Bulan pada porosnya yakni dari arah Barat ke Timur. Pada saat Bulan mengelilingi Bumi sebanyak satu kali, maka Bulan juga akan melakukan perputaran pada porosnya sebanyak satu kali.

Bulan membutuhkan waktu sekitar 27,3 hari untuk berputar sekali, dimana rotasi Bulan jauh lebih lambat daripada rotasi Bumi. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa rotasi Bulan sama dengan waktu revolusi Bulan.

Dampak Rotasi Bulan bagi Kehidupan di Bumi

Dari perputaran Bulan saat terjadi rotasi, maka ada beberapa dampak yang ditimbulkan setelahnya. Beberapa dampak dari rotasi Bulan ini bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang. Adapun dampak rotasi Bulan bagi kehidupan di Bumi, antara lain:

  • Terjadinya pasang surut air laut

Saat Bulan berotasi, dampak yang terjadi adalah adanya pasang surut air laut. Proses ini mempengaruhi gravitasi Bulan yang menyebabkan air laut di Bumi yang posisinya menghadap ke Bulan akan tertarik oleh gaya gravitasinya sehingga terjadi air laut pasang atau permukaan air laut naik.

Begitu sebaliknya, saat air laut di bagian Bumi yang tidak menghadap posisi Bulan maka akan mengalami pasang surut dan permukaan air laut akan menurun.

  • Permukaan Bulan yang Terlihat Sama

Jika diamati lebih lama, permukaan Bulan di setiap malam akan terlihat sama, yakni separuh muka Bulan. Hal ini dikarenakan periode rotasi bulan sama dengan periode revolusinya dalam mengelilingi Bumi sehingga Bulan nampak memiliki permukaan yang selalu sama.

  • Terjadinya Gerhana Bulan Total dan Sebagian

Gerhana Bulan total adalah ketika bayangan permukaan Bumi menutup dengan sempurna permukaan Bulan sehingga Bulan tidak dapat memantulkan cahaya Matahari ke Bumi. Pada gerhana Bulan total, Bulan seakan terlihat seolah menghilang perlahan dan akhirnya menjadi hitam sempurna.

Ketika gerhana Bulan total terjadi, posisi Bulan tepat berada pada bayangan umbra, dimana bayangan inti yang sangat gelap ini terjadi ketika Bumi dan Bulan berada dalam satu garis lurus.

Ketika Bumi tidak menghalangi Bulan untuk terkena sinar matahari sepenuhnya, maka akan timbul gerhana Bulan sebagian. Saat gerhana ini terjadi, sebagian permukaan Bulan berada di daerah panumbra (bayangan yang tidak terlalu gelap dan kabur yang berada di sekitar umbra).

Sehingga masih terdapat sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan Bulan. Selain itu, terdapat jenis gerhana Bulan lainnya yakni gerhana Bulan Panumbra.

  • Terjadinya Gerhana Matahari Total dan Sebagian

Selain menimbulkan dampak gerhana Bulan bagi kehidupan di Bumi, rotasi Bulan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gerhana Matahari.

Adanya rotasi Bulan juga akan menimbulkan gerhana Matahari total yakni ketika Matahari tertutup dengan sempurna oleh bayangan dari Bulan. Gerhana Matahari total termasuk peristiwa astronomi langka yang masih bisa kita jumpai.

Tidak hanya menimbulkan gerhana Matahari total, rotasi Bulan juga menimbulkan gerhana Matahari sebagian. Gerhana Matahari sebagian adalah fenomena dimana bayangan Bulan tidak benar-benar menutup permukaan Bumi sehingga masih terlihat sebagian.

  • Terjadinya Gerhana Matahari Cincin

Namun, dampak rotasi Bulan tidak hanya menimbulkan gerhana total dan sebagian saja melainkan juga dapat menyebabkan terjadinya gerhana Matahari cincin.

Gerhana ini terjadi ketika Bulan berada di titik terjauh dari Bumi sehingga ukuran Bulan yang terlihat dari Bumi lebih kecil dibanding dengan ukuran Matahari.

Dalam kondisi ini, Bulan akan menyisakan ruang sehingga Matahari terlihat tidak akan tertutup seluruhnya dan nantinya Matahari akan menunjukkan sedikit cahaya pada sisi Bulan yang terlihat seperti cincin. Maka dari itu, peristiwa ini disebut dengan gerhana Matahari cincin.

  • Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida

Dampak lainnya saat terjadi rotasi Bulan adalah adanya gerhana Matahari hibrida. Gerhana Matahari hibrida ini adalah peristiwa gerhana Matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda yang terjadi dalam waktu berurutan.

Gerhana ini merupakan gabungan dari gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin. Fenomena ini hanya terjadi pada satu abad sekali, sehingga fenomena ini termasuk sangat langka.

  • Terjadinya Fase Bulan yang Bermacam-macam

Saat Bulan mengalami rotasi, tentu mempengaruhi penampakan Bulan saat mengelilingi Bumi. Penampakan Bulan saat terjadi rotasi Bulan disebut dengan fase Bulan.

Ada bermacam-macam fase Bulan, termasuk New Moon, Waxing Cresent, First Quarter, Waxing Gibbous, Full Moon dan beberapa fase Bulan lainnya yang dapat dilihat dari Bumi.

Dan inilah dampak rotasi Bulan bagi kehidupan di Bumi. Perlu di ingat kembali, bahwa semuai ini terjadi karena Bulan melakukan perputaran pada porosnya dan mengelilingi Matahari layaknya planet dan benda astronomi lainnya yang terdapat dalam sistem tata surya. Semoga bermanfaat.