Daftar isi
Suatu individu, kelompok, organisasi atau bangsa terkadang merasa membutuhkan perlindungan bangsa lain atau memiliki tujuan yang sama sehingga mereka bergabung demi tujuan tersebut. Penyatuan atau penggabungan atas tujuan sama inilah yang disebut sebagai aliansi
Pada masa sebelum perang dunia I beberapa negara saling bergabung dan melawan satu sama lain. Setidaknya ada dua aliansi besar yang terjadi pada masa perang dunia I yakni Aliansi Tiga (Triple Alliance) dan Entente Tiga (Triple Entente). Pada pembahasan kali ini kita akan berfokus pada salah satunya yaitu Entente Tiga.
Aliansi Entente merupakan sebuah kesepakatan politik yang dilakukan oleh beberapa negara Eropa seperti Britania Raya, Perancis, dan Rusia. Persekutuan ini resmi dimulai setelah penandatanganan Entete Cordiale tahun 1904 antara Paris dan London serta Entente Anglo-Rusia tahun 1907. Aliansi ini dibentuk sebagai bentuk penyeimbang terhadap kekuatan Jerman, Italia dan Austria-Hongaria yang tergabung dalam Aliansi Tiga.
Aliansi Entente pada awalnya bukan merupakan aliansi pertahanan bersama seperti Aliansi Tiga. Tujuannya adalah harmonisasi perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya oleh negara-negara ini. Latar belakang yang mendasari terbentuknya aliansi adalah sebagai berikut.
Rusia dan Perancis memiliki perasaan yang sama yakni ketakutan terhadap Jerman yang mulai kembali bangkit di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman. Rusia merasa khawatir Jerman akan menguasai wilayah perdagangan vital di Rusia.
Selain itu hubungan antara Rusia dengan Austria-Hongaria sedang kacau karena perjanjian wilayah Balkan yaitu perjanjian Reasuransi tidak diperbarui pada tahun 1890,
Rusia takut akan isolasi diplomatik negara tersebut dan bergabung dengan Aliansi Perancis-Rusia pada tahun 1894.
Inggris pada akhir abad ke-19 adalah negara yang sangat besar dengan kebijakannya tentang “isolasi yang luar biasa”, Mereka mampu mempertahankan kerajaan luar negerinya yang begitu luas. Namun posisi Inggris sebagai penguasa terancam dengan kebangkitan Jerman.
Merasa membutuhkan dukungan, pihak Inggris mencoba membujuk Jerman untuk bekerjasama. Sayangnya permintaan Inggris tidak dianggap oleh pihak Jerman. Oleh sebab itu Inggris beralih ke Perancis dan mengakhiri perseteruan yang terjadi diantara keduanya yang berlangsung selama ribuan tahun.
Inggris dan Perancis menandatangani setidaknya 5 perjanjian seperti kesepakatan mengenai lingkup pengaruh di Afrika Utara pada tahun 1904. Kerjasama keduanya juga didasarkan pada Krisis Tangier yang berlangsung pada Maret 1905 dan Mei 1906.
Pada tahun 1907 Rusia menyepakati Entente Anglo-Rusia. Tujuan disepakatinya perjanjian ini adalah untuk menyelesaikan serangkaian perselisihan yang telah berlangsung lama atas Persia, Afghanistan dan Tibet. Selain itu juga untuk mengakhiri persaingan mereka di kawasan Asia Tengah yang kemudian dikenal sebagai The Great Game. Rusia juga menyetujui untuk membantu Inggris dalam menghadapi Jerman di Baghdad.
Aliansi Entente Tiga dibentuk oleh tiga negara diantaranya adalah berikut ini.
Britania Raya atau Inggris adalah salah satu penggagas terbentuknya Entente Tiga. Pada saat itu negara yang saat ini dipimpin oleh Ratu Elizabeth II ini merupakan penguasa Eropa. Namun Jerman secara mengejutkan datang sebagai negara dengan kekuatan militernya terutama bidang Angkatan Laut.
Tak hanya itu Jerman juga memperoleh kemenangan atas Prancis serta bidang industrinya berkembang dengan pesat. Pada tahun 1890 Jerman memodernisasikan armada lautnya dengan tujuan untuk menghadapi armada laut Britania Raya. Kabar ini tentu membuat kekhawatiran Victoria Alexandrina sebagai ratu Inggris kala itu.
Rusia juga merupakan pembentuk dari Entente Tiga setelah melihat kekuasaan di wilayah potensial Balkan mulai meredup. Namun Rusia bukanlah satu-satunya negara yang ingin menduduki Balkan. Rusia harus berhadapan dengan Austria-Hongaria.
Pada saat itu Austria sudah beraliansi dengan Jerman dan Italia. Untuk mengambinginya maka bergabunglah Rusia dengan Inggris dan Perancis dalam Entente Tiga.
Adanya Entente Tiga yang sudah melalui berbagai kesepakatan tidak selalu berjalan begitu baik. Masih sering terjadi kontroversi terutama pada Penyelarasan Kekaisaran Rusia dengan dua pusat kekuatan terbesar di Eropa.
Sebagian dari kaum konservatif Rusia bahkan tidak mempercayai Perancis. Begitu juga dengan jurnalis, akademisi, dan anggota parlemen Prancis dan Inggris yang selalu menaruh curiga terhadap rezim Rusia.
Rasa kecurigaan dan waspada masih berlanjut bahkan saat perang dunia I berlangsung. Pada saat Revolusi Rusia Februari 1917 yang menyebabkan kelegaan ketika Tsar Nicholas II turun tahta, Inggris dan Perancis sedikit pun tidak membahasnya.