Daftar isi
Kali ini mempelajari pelajaran sosiologi mengenai etika komunikasi, mulai dari pengertian, manfaat, tujuan, sampai membahas aliran etika komunikasi. Yuk simak pembahasan berikut ini.
Pengertian Etika Komunikasi
Etika secara umum merupakan seperangkat norma, aturan, atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan, yang dianut oleh sekelompok masyarakat.
Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan atau berita yang dimaksud dapat dipahami.
Jadi etika komunikasi merupakan cara menyampaikan pesan atau pembahasan dengan menggunakan norma aturan atau pedoman sehingga seseorang yang menerima pesan dengan baik dan mengerti.
Tujuan Etika Komunikasi
Untuk menciptakan etika atau kesopanan dalam berkomunikasi.
- Menciptakan kesan yang baik atau sesuai dengan apa yang diharapkan dari pihak-pihak yang berkomunikasi (feed back).
- Informasi dapat disampaikan dengan etika yang baik.
- Pihak yang melakukan komunikasi saling memiliki pengertian atau merasa lebih baik apabila melakukan berkomunikasi dengan etika.
- Menciptakan unsur yang formal dari suatu komunikasi yang dilakukan.
Manfaat Etika Komunikasi
Adapun manfaat yang dimiliki dari etika komunikasi sebagai berikut:
- Menumbuhkan rasa saling menghargai di antara anggota masyarakat.
- Mencegah individu atau kelompok untuk tidak bertindak atau berperilaku sembarangan atau seenaknya sendiri dalam berkomunikasi.
- Mempererat hubungan dengan orang lain.
Aliran Etika Komunikasi
Berikut aliran dalam etika komunikasi:
- Deontologis, adalah etika yang memandang bahwa nilai dari sebuah tindakan tidak dilihat dari tercapainya tujuan, namun dari niat baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tersebut.
- Teologis. Berbeda dengan etika deontologis yang tidak mementingkan tujuan, etika ini intinya adalah tujuan atau akibat dari sesuatu. Jadi etika ini menyatakan bahwa walaupun manusia sudah memilliki niat baik dalam bertindak, tetap saja harus diiringi dengan tujuan akhir yang baik juga.
- Egoisme. Dalam egoisme, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan diri dengan hal-hal yang menguntungkan bagi dirinya sendiri dan tidak mempedulikan orang lain. Egoisme adalah mementingkan kepentingan dan urusan pribadi diatas kepentingan orang lain, untuk mengejar tujuan pribadi.
- Utilitarisme. Diambil dari kata latin utilis yang artinya bermanfaat, utilitarisme adalah tindakan yang dilakukan manusia untuk memberi manfaat kepada orang lain, baik di sekitarnya maupun cakupan masyarakat yang lebih luas lagi.