10 Teori Produksi Pesan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam Proses berkomunikasi akan melalui tahap-tahap komunikasi dan juga melibatkan komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan, encoding, saluran, decoding, penerima pesan, umpan balik, dan konteks. Sumber pesan biasanya akan merujuk informasi yang ingin disampaikan kepada penerima pesan.

Para ahli yang meneliti pesan sendiri sangat tertarik dengan analisis dari proses komunikasi antar setiap individu, termasuk juga dengan dimensi-dimensi dari abtraksi pesan, kesesuaian pendengar, jenis-jenis perancangan strategi pesan untuk mencapai berbagai macam tujuan tertentu, jenis-jenis tema isi pesan, pemilihan kata-kata yang khusus, dan masih banyak lagi.

Berbagai analisis inilah yang membuat para ahli untuk melahirkan sejumlah teori tentang pesan dan mempunyai tujuan untuk menjelaskannya. Teori produksi pesan yang dibuat para ahli sebagai berikut:

1. Constructivist Theory

Constructivist theory merupakan teori yang dibuat oleh para kaum konstruktivisme. Dimana konstruktivisme merupakan sebuah teori yang mengartikan bahwa mengapa orang-orang berkomunikasi seperti yang mereka lakukan dan bagaimana bisa beberapa komunikator berhasil dibandingkan komunikator yang lainnya.

Teori tersebut ini dibuat oleh Jesse Delia dan para sahabat pada tahun 1980, yang menyatakan bahwa pilihan komunikatif yang dilakukan orang-orang sangat dipengaruhi oleh skema situasi mereka. Dimana orang-orang tersebut akan cenderung untuk menyertakan lebih banyak makna pada setiap situasi dan tindakan yang diperbuat orang lain.

2. Teori Action Assembly

Teori berikutnya adalah teori action assembly, yang memiliki arti bahwa ini adalah suatu teori komunikasi antar pribadi yang termasuk pada teori-teori pesan dalam hubungan interpersonal.

Teori ini dibuat pada tahun 1984 oleh John Greene, yang menyatakan bahwa dari mana asal pemikiran kita dan bagaimana kita memasukkan pemikiran kita dalam komunikasi verbal dan non-verbal. Selain itu greene yang menjelaskan bahwa orang-orang akan mengorganisasikan dan menyimpan makna dari sesuatu hal

3. Teori Tindak Tutur (Speech Act Theory)

Teori produksi pesan selanjutnya adalah teori tindak tutur yang disebut juga sebagai Speechless act theory. Dimana teori tersebut adalah teori yang menyatakan bagaimana orang-orang dapat mengatakan berbagai macam hal dengan memakai kata-kata.

Teori ini pertama kali dibuat oleh John Austin pada tahun 1960 dan dikembangkan oleh John Searle pada tahun 1970. Teori menyatakan bahwa orang-orang bisa memakai bahasa untuk digunakan sebagai tindakan dan bertujuan untuk mengelompokkan tindak komunikasi.

4. Teori Manajemen Koordinasi Makna (The Coordinated Management Of Meaning)

Teori selanjutnya adalah teori manajemen koordinasi makna, yang mengatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dari orang-orang untuk memberikan makna dari lingkungan sekitar mereka dan membuat sebuah realitas sosial.

Teori ini dibuat pada tahun 1970 oleh Barnett Pearce dan Vernon Cronen, yang menyatakan bahwa komunikasi adalah inti untuk menjadi manusia. Serta teori juga menyebut bahwa manusia sering membuat realitas dari percakapan mereka sendiri. Tujuannya untuk mencapai tingkat koordinasi komunikasi.

5. Teori Identifikasi (Theory of Identification)

Teori produksi pesan berikutnya adalah teori identifikasi, yang dibuat pada tahun 1969 oleh Kenneth Burke.

Dimana teori memakai identifikasi untuk membedakan tindakan dan gerakan. Karena tindakan memiliki tujuan, sedangkan gerakan tidak memiliki tujuan. Selain itu teori ini juga menyatakan bahwa peran bahasa pada tindakan dapat mengarahkan manusia pada kebersamaan atau perpisahan.

6. Teori Logika Desain Pesan (Message Design Logics Theory)

Teori selanjutnya dari produksi pesan adalah teori logika desain pesan, merupakan teori komunikasi intrapersonal dan organisasi. Dimana teori ini adalah konsep dari komunikasi yang mempengaruhi jenis pesan yang dibuat individu.

Teori dibikin oleh Barbara O’Keefe, yang mempunyai tiga premis seperti logika ekspresif, logika konvensional, dan logika retorika.

7. Teori Mendapatkan Kepatuhan (Compliance Gaining)

Menurut pengertian ilmu sosial mendapatkan kepatuhan adalah tindakan yang disengaja untuk mengubah perilaku seseorang. Jadi dapat dikatakan bahwa teori ini adalah tindakan untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan atau menghentikannya melakukan sesuatu.

Teori ini dikemukakan pada tahun 1967 oleh Gerald Marwell dan David Schmitt. Dimana mereka menggunakan pendekatan dari teori pertukaran untuk merumuskan teori mendapatkan kepatuhan. Jadi dapat dikatakan, bahwa teori ini untuk mendapatkan kepatuhan dari orang lain kita membutuhkan kekuatan sumber daya untuk memberikan apa yang mereka inginkan.

8. Model Tujuan-Rencana-Tindakan (Goals-Plans-Actions Model)

Teori kedelapan adalah model Tujuan-Rencana-Tindakan atau goals-plans-action model. Teori ini dibuat oleh James Dillard, yang menyatakan bahwa bagaimana pesan diproduksi dan efek yang mereka miliki. Teori ini menyatakan bahwa produksi pesan digambarkan sebagai urutan yang melibatkan tiga komponen seperti tujuan, rencana, dan tindakan.

Tujuan merupakan komponen pertama yang memiliki arti sebagai suatu keadaan di masa depan yang dipunyai seseorang untuk dicapai atau dipertahankan. Tujuan membuat rencana dirumuskan untuk merepresentasikan kognitif dari pelaku yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.

9. Teori Kesantunan (Politeness Theory)

Teori selanjutnya adalah teori kesantunan, yang berarti adalah sebuah teori komunikasi interpersonal yang dibuat pada tahun 1980 oleh Penelope Brown dan Stephen Levinson. Dimana teori ini menyatakan bahwa orang-orang akan membuat pesan yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan siapa yang menjadi pendengar.

Jadi dapat dikatakan bahwa orang-orang akan membuat pesan-pesan komunikasi dan berbagai faktor dapat mempengaruhi produksi pesan tersebut.

10. Teori Invitational Rhetoric

Teori yang terakhir adalah teori invitational rhetoric atau retorika. Dimana teori ini dibuat pada tahun 1995 oleh Sonja K. Foss dan Cindy L. Griffin, yang menyatakan bahwa invistasi digunakan untuk memahami sebagai sarana untuk membuat hubungan yang berakar pada persamaan, nilai, dan penentuan nasib sendiri. Tujuan dari teori ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang perspektif orang lain.

Manfaat Teori Produksi Pesan

Berikut ini adalah manfaat dari teori produksi pesan, sebagai berikut:

  • Dapat memahami dan mengetahui pengertian dari pesan.
  • Dapat memahami dan mengetahui teori-teori dari produksi pesan yang dikeluarkan para ahli.
  • Dapat diterapkannya berbagai penelitian komunikasi dalam melakukan penyusunan strategi komunikasi yang efektif untuk digunakan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn