Gunung Jayawijaya merupakan puncak tertinggi di Indonesia. Letak gunung ini berada di Irian Jaya. Setiap pendaki pasti ingin untuk menjamah satu-satunya puncak yang memiliki salju di Indonesia ini. Maka sebelum kamu pergi ke sana, tak ada salahnya jika kamu mengetahui fakta-fakta menarik gunung jaya wijaya berikut ini:
- Nama puncak tertinggi ini sebelumnya bukanlah Jaya Wijaya melainkan Cartenz Pyramid. Nama tersebut diambil dari nama penemu gunung ini. Nama ini kemudian berubah menjadi puncak Soekarno pada masa pembebasan Irian dari penjajahan. Pemberian nama ini dimaksudkan untuk menghormati Presiden pertama Indonesia. Nama ini kemudian diganti lagi pada masa Orde Baru pada tahun 1960 an menjadi Jaya Wijaya. Nama itulah yang digunakan hingga saat ini.
- Jan Cartenz adalah orang yang menemukan puncak bersalju ini pada tahun 1623. Ia adalah seorang petualang asal Belanda. Kala itu tidak ada yang mempercayai Cartenz sebab tidak mungkin ada salju di Indonesia yang merupakan negara dengan iklim tropis.
- Gunung ini memiliki puncak tertingginya yaitu 4.882 mdpl membuat banyak pendaki ingin menaklukan puncak ini. Pendaki pertama yang dapat mencapai puncak jaya wijaya adalah Heinrich Harrer pada tahun 1962. Ia mendaki bersama dengan 3 orang lainnya yaitu Russel Kippax, Bertus Huizenga, dan Philip Temple.
- Pengalaman pendakian Heinrich termasuk di Jayawijaya diabadikan dalam novelnya yang berjudul Seven Years in Tibet. Novel ini kemudian diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama.
- Biaya yang harus dikeluarkan oleh pendaki jika ingin mencapai puncak jayawijaya tidaklah sedikit. Perjalan menuju puncak gunung ini bahkan menjadi yang termahal di dunia. Setidaknya dibutuhkan biaya 50 juta per orang. Harga tinggi ini didapat karena aksesnya sehingga gunung ini sulit di jangkau.
- Selain menjadi gunung tertinggi di Indonesia, gunung jaya wijaya merupakan salah satu dari 7 gunung tertinggi di dunia dan gunung tertinggi kedua di Asia Tenggara.
- Selain membutuhkan biaya besar, jalur pendakian puncak Cartenz juga tergolong sangat sulit. Jalurnya sangat terjal ditambah dengan cuaca di atas yang berubah-ubah dan cenderung ekstrim. Puncak Cartenz sering mengalami cuaca di luar kemampuan manusia.
- Jika kamu ingin melihat salju turun di Indonesia maka kamu bisa pergi ke puncak Cartenz. Di sana kamu bisa menyaksikan hujan salju hingga hujan es.
- Berdasarkan hukum alam maka Indonesia mustahil memiliki daerah bersalju karena letaknya yang berada di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis. Namun sepertinya Jaya Wijaya melawan hukum alam tersebut.
- Tidak hanya memiliki salju, puncak Cartenz juga memiliki gletser es yang terbentuk dari timbunan salju berpuluh-puluh tahun lamanya. Gletser ini bermanfaat sebagai persediaan air tawar bagi daerah di sekitarnya.
- Salju yang ada di puncak jayawijaya terus mengalami penyusutan. Pada tahun 2016 ketebalan salju Jayawijaya adalah 20, 54 meter. Mencairnya salju tersebut dipercepat dengan adanya peristiwa el nino yang terjadi pada tahun 2015-2016. BMKG memprediksi salju tersebut akan hilang di tahun 2022.
- Meski letaknya berada di ketinggian 4000 mdpl namun gunung ini memiliki keunikan yaitu ditemukan fosil benda-benda laut seperti karang. Penjelasan dari hal tersebut adalah gunung ini pada mulanya merupakan dasar dari sebuah lautan. Dasar laut ini kemudian naik ke atas dan memisahkan tanah Papua dan Australia.
- Peminat dari puncak Cartenz tidak hanya datang dari dalam negeri. Pendaki luar negeri pun banyak yang berminat untuk mencapainya. Biasanya pendaki mancanegara akan datang pada bulan September hingga November.