Daftar isi
Tanah merupakan bagian dimana manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya berpijak serta melakukan aktivitasnya. Tanah bisa disebut juga sebagai daratan dan memberikan banyak manfaat bagi makhluk hidup yang ada di bumi.
Jenis dari tanah sangat banyak sekali, salah satunya adalah tanah organosol yang ada di Indonesia. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis tanah yaitu tanah organosol mulai dari pengertian hingga persebaran tanah organosol di Indonesia.
Apa itu Tanah Organosol?
Tanah organosol merupakan salah satu jenis tanah yang berada di Indonesia. Tanah organosol terbentuk melalui proses pembusukan dari beberapa atau banyak bahan bahan organik. Biasanya tanah organosol dapat kita temukan di daerah rawa-rawa atau di tempat yang selalui digenangi oleh air.
Jenis tanah organosol ini terdapat di suatu wilayah yang memiliki curah hujan yang lebih besar yaitu hingga mencapat 2500 mm per tahunnya.
Ciri-ciri Tanah Organosol
- Mengandung bahan Organik yang tinggi
Tanah organosol memiliki kandungan bahan organik yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan proses dari pembentukan tanah organosol melibatkan peran dari organisme lainnya untuk membantu dalam proses pembusukan. - Terbentuk dari Proses Pembusukan
Tanah organosol ini terbentuk dari pembusukan beberapa bahan organik yaitu dari tumbuhan kering dan lainnya. - Memiliki warna Coklat tua kehitaman
Warna dari tanah organosol yaitu coklat kehitaman, hal ini disebabkan karena di dalam tanah terdapat kandungan organik yang tinggi yang membuat warna dari tanah menjadi coklat kehitaman. - Teksur tanah Basah
Tanah organosol memiliki tekstur tanah yang lebih mudah basah. Hal ini disebabkan karena tanah organosol biasanya banyak ditemukan di daerah yang lembab dan juga basah. - Tingkat Kesuburan Tinggi
Tanah organosol ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu tanah gambut dan tanah humus. Tanah humus merupakan jenis dari tanah organosol yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan dapat dimanfaatkan dalam pertanian.
Manfaat Tanah Organosol
- Lahan Pertanian
Tanah organosol terdapat 2 jenis dan salah satunya yaitu tanah humus yang memiliki sifat subur. Tanah humus ini sangat baik dimanfaatkan untuk perkembangan tanaman. Tanah humus biasanya sering digunakan di lahan pertanian yang subur. Ada beberapa jenis tanaman yang dikembangkan di atas tanah humus yaitu pohon karet, tanaman palawija dan pohon kelapa. - Lahan Peternakan
Jenis tanah organosol juga bisa dimanfaatkan sebagai lahan dari peternakan. Dikarenakan pada jenis tanah peternakan banyak ditemukan tanah gambut. Jenis peternakan yang cocok ditempatkan pada tanah ini yaitu peternakan unggas dan sapi. - Membuat Pupuk
Tanah jenis organosol juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik, dikarenakan memiliki tanah yang subur. Namun perlu dicampur menggunakan limbah organik lainnya dalam pembuatan pupuk. - Energi Alternatif
Tanah jenis organosol juga dimanfaatkan dalam bidang energi alternatif. Jenis tanah gambut yang dikeringkan kemudian diperas kandungan airnya dan dibakar akan menghasilkan energi panas. Pemanfaatan tanah jenis gambut sebagai bahan bakar sudah dilakukan oleh negara Finlandia untuk membuat pembangkit listrik. - Keseimbangan Lingkungan
Tanah organosol ini memiliki kemampuan untuk menyerap air dengan cukup baik. Hal ini sangat berguna bagi keseimbangan lingkungan pada saat musim hujan tiba dan tanah organosol menyerap air agar tidak terjadi banjir. Sedangkan pada saat musim kemarau tiba, tanah jenis organosol juga merupakan tanah yang dimanfaatkan untuk memberikan cadangan air di daerah tanah ini berada.
Jenis Tanah Organosol
Tanah Humus
Tanah humus merupakan salah satu jenis tanah yang subur, dikarenakan proses dari pembentukan tanah humus ini tercipta dari proses pembusukan atau pelapukan yang sangat sempurna yaitu sejumlah bahan bahan organik tumbuh-tumbuhan.
Bahan organik tumbuhan tersebut misalnya bekas daun dan ranting dari pepohonan. Tanah humus ini biasanya ditemukan pada wilayah hutan hujan tropis, seperti di Indonesia. Terdapat beberapa ciri ciri dari tanah humus, diantaranya yaitu:
- Tanah humus merupakan tanah yang mudah basah.
- Tanah humus memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan baik.
- Tanah humus bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk kompos.
- Tanah humus dapat meningkatkan unsur hara tanah.
- Biasanya jenis dari tanah humus dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
- Tanah humus ini pembentukannya berasal dari pembusukan bahan bahan organik.
Tanah Gambut
Tanah gambut juga berasal dari proses pembusukan beberapa bahan organik. Berikut ini ciri ciri dari tanah gambut diantaranya yaitu:
- Pembentukan dari tanah gambut berasal dari pembusukan bahan organik dan terjadi di wilayah yang tergenang oleh air.
- Proses pembusukan dari tanah gambut tidak sebaik tanah humus. Tanah gambut memiliki sifat yang asam dan unsur hara yang rendah serta kurang subur.
- Unsur hara yang terkandung pada tanah gambut terbatas jumlahnya.
- Mengandung sejumlah bahan organik yang sangat tinggi.
- Tanah gambut merupakan tanah yang mudah sekali basah.
Persebaran Tanah Organosol di Indonesia
Tanah organosol tidak ditemukan di seluruh daerah di Indonesia, namun hanya tersebar di beberapa wilayah saja. Biasanya tanah organosol banyak ditemukan di daerah rawa-rawa dan pinggir pantai.
Tanah organosol juga bisa ditemukan di daerah yang memiliki iklim basah dan curah hujan yang tinggi yaitu sekitar 2500 mm per tahun atau lebih. Di Indonesia, ada beberapa wilayah yang memiliki tanah organosol misalnya di Kalimantan, Sulawesi, pantai selatan, Halmahera, Seram, Papua dan pantai timur Sumatra.