Daftar isi
Hiu adalah binatang ganas yang paling menakutkan di laut. Spesies hiu sendiri ada berbagai macam, salah satunya adalah hiu putih atau sering disebut dengan “The Great White Shark”.
Hiu dengan nama ilmiah Carcharodon carcharias ini berwarna abu-abu dan putih di bawahnya dan dapat hidup selama 70 tahun. Jika kamu ingin mengenal lebih jauh tentang mereka, Berikut beberapa fakta menarik hiu putih.
Hiu putih dapat memutar matanya hingga kearah kepala. Hal tersebut sangat membantu mereka ketika berburu mangsa. Ketika mereka memutar matanya maka sebuah benjolan putih akan Nampak keluar dari matanya. Benjolan tersebut tersusun dari tulang rawan dan berfungsi untuk melindungi organ visual mereka.
Hiu ini semakin terlihat ganas dengan susunan gigi tajam berbentuk segitiga sebanyak 300 buah. Giginya yang berjumlah luar biasa tersebut membuat siapapun yang berada didekatnya akan merasa ketakutan.
Dengan bantuan rahangnya yang kuat tersebut hiu putih tidak perlu bersusah payah untuk mengoyak mangsanya.
Jika kamu gemar menonton film, mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan adegan hiu putih yang sedang memangsa manusia. Namun pada kenyatannya mereka justru tidak menyukai daging manusia.
Hanya saja mereka mempunyai kebiasaan unik namun menyeramkan yaitu mereka suka mencicipi makanannya dengan gigitan mereka.
Jadi sebenarnya mereka tidak bermaksud untuk menyerang manusia namun mereka salah sasaran mengira manusia adalah mangsanya. Terlebih jika kamu berdarah ketika sedang berenang di laut. Oleh sebab itu jarang ditemui kasus hiu menyerang manusia dan umunya tidak fatal.
Justru sebenarnya hiu putih takut terhadap manusia. Hal ini karena manusia kerap kali memburu mereka untuk mengambil siripnya. Meski setelah siripnya diambil mereka dilepaskan kembali, namun tanpa sirip mereka tidak dapat berenang dan akhirnya mati.
Kemampuan penciuman hiu putih sudah tidak diragukan lagi. Mereka mampu mendeteksi mangsanya dengan jarak sejauh 2 mil. Bahkan aroma setetes darah dapat mereka ketahui meski jaraknya 5 km.
Tak sampai di situ kemampuan luar biasa mereka. Mereka mampu mendeteksi tegangan listrik yang dihasilkan oleh gerakan di dalam air. Hiu putih dapat mendeteksi satu per sejuta volt tegangan dalam air. Kemampuan ini disebut dengan elektroresepsi.
Kemampuan tersebut didapatkan dari adanya pori-pori reseptor yang letaknya di bawah hidung mereka. Kemampuan tersebut membuat mereka sangat ahli dalam mengetahui keberadaan mangsanya dengan gerakannya bahkan ketika mangsanya berada di dalam pasir meski dalam kondisi gelap sekalipun.
Selain bergigi tajam dan banyak serta kemampuan mendeteksi mangsa dengan sempurna, tubuh hiu putih tergolong raksasa. Tubuhnya mampu mencapai ukuran 6 meter dengan berat 12 ton.
Dengan begitu hiu putih merupakan predator terbesar yang ada di lautan. Ukurannya hanya kalah dengan saudaranya yaitu Hiu Megalodon.
Kebanyakan hiu putih ditemukan di perairan Jepang dan Taiwan namun sebenarnya mereka dapat dijumpai di seluruh perairan. Namun mereka lebih menyukai tempat dengan suhu 12-24 derajat celcius seperti di laut Amerika Serikat bagian timur laut, California, Australia, New Zealand, dan Afrika Selatan.
Hiu betina mencapai kematangan seksual pada usai 15-30 tahun. Biasnya mereka akan melahirkan 2-10 bayi hiu. Hiu betina akan bertelur dan menetas di dalam tubuhnya selama satu tahun.
Setelah telur menetas makan bayi hiu tersebut akan memangsa telur lainnya yang belum menetas. Bayi hiu memiliki panjang sekitar 1,2-1,5 m. Bayi hiu sejak pertama lahir akan hidup secara mandiri.
Hiu putih meski bertubuh besar namun ia cukup cepat dalam berenang. Kecapatannya mencapai 4 km/jam dan akan meningkat menjadi 55km/jam ketika sedang berburu. Selain cepat dalam berenang, mereka juga mempunyai daya jelajah yang hebat.
Dalam satu bulan mereka dapat berenang sejauh 3000 km atau 1000 km per hari. Meraka juga mampu menyelam hingga kedalaman 1,2 km dengan tekanan air 120 kali lipat lebih besar dari tekanan di permukaan.
Ketika berburu hiu putih akan berada di bawah mangsa dan akan menyergap secara tiba-tiba. Mereka akan mengigit dan membanting mangsa keluar dari mulut.
Gigitannya tersebut mengakibatkan mangsanya kehilangan banyak darah dan tak berdaya. Teknik menyerang hiu putih disebut dengan teknik “Polaris”.
Meski ganas dan tak kenal ampun pada apa saja di hadapannya, pada kenyataanya mereka adlah makhluk sosial. Mereka biasanya hidup dengan berkelompok.
Jika mereka harus berkonfrontasi satu dengan yang lainnya mereka sebisa mungkin tidak akan mengigit. Mereka menyadari bahwa sekali gigitan mereka akan meyebabkan cacat permanen.
Hiu putih berada di puncak tertinggi rantai makanan sehingga ia tidak dapat dimangsa oleh apapun. Satu-satunya ancaman hiu putih adalah ulah manusia yang memburu mereka secara sadis.
Ketika kamu berjalan-jalan ke sea world di negera manapun, kamu tidak akan menemukan satu ekor pun hiu putih di dalamnya. Hal ini dikarenakan mereka tidak dapat hidup di sana.
Naluri mereka adalah pemburu sejati mereka akan terus berburu untuk makan dan lebih rela kelaparan daripada harus memakan bangkai. Hal tersebut tentu saja tidak dapat dilakukan oleh pengelola sea world karena akan memakan biaya yang sangat banyak.