Fakta Kunang-kunang yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kunang-kunang merupakan salah satu serangga yang banyak ditemukan pada daerah yang memiliki kelembaban cukup tinggi. Biasanya kunang-kunang akan muncul mulai sore hingga malam hari dari balik pepohonan dengan memancarkan cahaya kuning kehijauan yang sangat cantik.

Populasi  kunang-kunang saat ini terus mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya penebangan pohon yang lahannya  dialihfungsikan menjadi tempat wisata ataupun bangunan.

Hal ini sangat berdampak merusak habitat asli kunang-kunang. Selain itu, pencemaran lingkungan berupa polusi udara ataupun polusi seperti polusi cahaya menyebabkan meyebabkan kepunahan tidak langsung pada kunang-kunang.

Kunang-kunang termasuk dalam kelompok  Lampyridae yang memiliki kemampuan menghasilkan cahaya. Cahaya dihasilkan oleh organ dan sel khusus Photocytes yang terdapat pada bagian perut  dekat dengan ekor kunang-kunang.

Semua makhluk hidup memiliki ciri yaitu berkomunikasi. Ada berbagai cara yang dilakukan makhluk hidup untuk berkomunikasi, ada yang menggunakan suara, gerak, ataupun melalui senyawa kimia yang dihasilkan tubuhnya.

Berbeda dengan makhluk hidup lain, kunang-kunang berkomunikasi menggunakan cahaya.

Kunang-kunang mampu memproses energi kimia menjadi energi cahaya. Cahaya yang dihasilkan berasal dari pigmen luciferin.

Pigmen luciferin ini dikatalis oleh enzim luciferase kemudian bereaksi dengan oksigen dan adenosine trifosfat (ATP) menghasilkan oxyluciferine sebagai senyawa aktif penghasil cahaya.

Akan tetapi, saat ini sulit menjumpai kunang-kunang baik disore ataupun malam hari karena populasinya menurun.

Keberadaan kunang-kunang akan membantu menjaga keseimbangan rantai makanan, dengan punahnya kunang-kunang dipastikan rantai makanan menjadi tidak ideal dan menyebabkan populasi serangga yang menjadi makanannya akan meningkat.

Alangkah baiknya kita sebagai generasi saat ini, bisa menjaga kelestarian hidup kunang-kunang yang masih ada saat ini. Dengan cara tidak merusak habitatnya dan menjaga keaslian habitat kunang-kunang.

Mengurangi penggunaan pestisida yang dapat membunuh kunang-kunang, dan mengurangi polusi cahaya yang dapat mengacaukan siklus kawin kunang-kunang dan menghalangi cahaya dari kunang-kunang untuk melakukan komunikasi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn