Daftar isi
Gerhana adalah salah satu fenomena astronomi yang dapat terjadi dan terlihat di belahan bumi manapun, termasuk di Indonesia. Gerhana bulan termasuk di dalam jenis fenomena gerhana selain dari gerhana matahari, yakni ketika bulan tertutupi oleh seluruh bayangan umbra bumi.
Jika gerhana matahari terjadi disebabkan oleh bumi, bulan dan matahari yang berada di satu garis lurus, maka gerhana bulan pun memiliki kondisi yang sama. Pada gerhana bulan, matahari, bumi dan bulan membentuk satu garis yang sama, meskipun gerhana bulan masih terbagi lagi menjadi gerhana bulan parsial/sebagian dan gerhana bulan total/penuh.
Untuk mendalami fenomena spesial ini, berikut adalah fakta-fakta menarik gerhana bulan mulai dari yang paling umum hingga jarang diketahui.
Pada waktu bulan purnama tiba, bulan memiliki posisi yang nyaris segaris dengan matahari dan bumi di mana bumi terletak di antara matahari dan bulan. Ketika posisi bumi ada di tengah, bulan yang terkena sinar matahari merupakan bulan dengan permukaan yang terang.
Sehingga, bulan purnama terlihat begitu bercahaya sekaligus penuh dan bulat. Namun gerhana bulan tidak terjadi setiap bulan, ini disebabkan adanya kemiringan 5 derajat pada orbit bulan dari orbit bumi.
Jika gerhana matahari mampu menyebabkan mata terancam rusak sehingga manusia dilarang untuk melihat langsung kejadiannya, gerhana bulan justru aman-aman saja. Gerhana matahari bisa menimbulkan bahaya bagi penglihatan manusia karena adanya pemancaran sinar UV walau matahari tidak benar-benar tertutup.
Bila melihat gerhana matahari harus manusia harus mengenakan pelindung mata, gerhana bulan tidak demikian. Ketika gerhana bulan terjadi, siapa saja dapat menontonnya secara langsung tanpa memakai pelindung mata karena tidak berisiko membutakan mata.
Planet Mars akan nampak sekalipun dari jauh dan hanya berupa titik berwarna merah. Seperti halnya fenomena blood moon pada tahun 2018, planet Mars terlihat berdampingan dengan bulan merah dari seluruh wilayah di muka bumi.
Gerhana bulan adalah waktu yang tepat bagi orang-orang yang penasaran seperti apa wujud planet Mars. Planet tersebut tidak akan menunjukkan penampakan begitu jelas apalagi dekat, namun setidaknya sebuah titik berpendar kemerahan yang biasanya ada di sisi kiri bulan purnama adalah planet Mars yang selama ini membuat kita ingin tahu.
Tidak banyak yang tahu bahwa gerhana bulan adalah fenomena yang terjadi dengan batas waktu tertentu. Seringkali kita mengira bahwa gerhana bulan akan terjadi semalam penuh atau sampai menjelang subuh, padahal tidak demikian.
Lebih spesifiknya, gerhana bulan tidak lebih lama dari 3 jam 40 menit menurut The National Maritime Museum di London. Bahkan menurut pengamatan dan penelitian para ahli, gerhana bulan ada pula yang waktu terjadinya jauh lebih singkat, lebih pendek dari 1 jam 40 menit.
Gerhana bulan nyatanya sangat berkaitan dengan air laut yang pasang (kondisi ketika air laut naik). Seperti diketahui, pasang surut air laut dipengaruhi oleh gaya tarik-menarik gravitasi bumi terhadap matahari dan bulan.
Gelombang laut yang berubah pada saat gerhana bulan ini memengaruhi kegiatan manusia di laut dan sekitar pantai. Jadi setiap kali fenomena ini muncul, masyarakat segera diimbau untuk tidak berada di dekat laut atau pantai supaya tidak terkena air pasang.
Gerhana bulan yang terjadi di tahun 2018 (tepatnya pada tanggal 28 Juli) merupakan durasi gerhana bulan paling lama sepanjang sejarah fenomena ini. Pada waktu tersebut, titik bulan sedang berada paling jauh dari bumi sehingga gerhana terjadi kurang lebih 103 menit.
Selain memengaruhi cuaca akibat air laut pasang, gerhana bulan menariknya juga berpengaruh terhadap suhu udara. Tidak terjadi di seluruh wilayah di muka bumi, namun memang beberapa daerah mengalami suhu udara yang menjadi rendah dan ini sudah terjadi beberapa kali.
Sadar atau tidak, setiap kali gerhana bulan terjadi, fenomena ini mampu memicu kenaikan jumlah nyamuk. Nyamuk jenis Psorophora, Culex, Anopheles, hingga Aedes aegypti menjadi jenis-jenis nyamuk yang populasinya meningkat setiap fenomena ini ada.
Gerhana bulan diketahui mampu memengaruhi suasana hati atau mood seseorang. Tidak memberikan dampak secara langsung, tapi dengan kenaikan gelombang air laut dapat membuat banyak orang menjadi lebih cemas sehingga detak jantung lebih cepat dan tekanan darah ikut melonjak.
Fenomena ini terjadi di saat yang sama dengan hujan meteor. Hanya saja yang disayangkan adalah bahwa hujan meteor tidak nampak terlalu jelas apalagi bisa ditonton oleh semua penduduk di muka bumi.