Meteoroid: Pengertian – Ciri dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Diantara kita adakah yang pernah melihat hujan meteor atau bintang jatuh? Istilah ini sebenarnya diambil dari kata Meteoroid.

Apa pengertian dari Meteoroid dan bagaimana proses terjadinya? Simak penjelasan berikut ini.

Apa itu Meteoroid?

Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul.

Ketika memasuki atmosfer sebuah planet, meteoroid akan terpanaskan dan akan menguap sebagian atau seluruhnya.

Gas-gas di sepanjang lintasannya akan terionisasi dan bercahaya. Jejak dari gas bercahaya ini disebut sebagai meteor, atau bintang jatuh.

Jika sebagian meteoroid ini mencapai tanah, maka akan disebut sebagai meteorit.

Meteoroid sendiri merupakan partikel kecil yang terlepas dari komet ataupun asteroid.

Dari ketiganya, asteroid merupakan benda yang paling menarik untuk dipelajari para ilmuwan.

Ciri-ciri Meteoroid

Karakteristik meteorid diantaranya yaitu:

  • Meteoroid mengelilingi matahari dan terdapat di ruang antarplanet.
  • Meteoroid tidak tergolong bintang, sebab meteoroid adalah anggota tata surya yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri.
  • Meteoroid berupa batu-batu kecil yang memiliki diameter antara 0,2-0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram.
  • Meteoroid berupa semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.
  • Meteoroid yang memasuki atmosfer bumi dan bergesekan dengan lapisan atmosfer akan menimbulkan panas dan tampak berpijar. Pada fenomena inilah meteoroid berubah menjadi meteor.
  • Meteoroid yang memiliki ukuran sangat besar dapat mencapai permukaan Bumi karena tidak habis terbakar dengan panasnya gesekan atmosfer Bumi. Pada fenomena ini, apabila meteoroid menyentuh permukaan bumi maka akan berubah menjadi meteorit.

Proses Terjadinya Meteoroid

Meteoroid berasal dari bagian komet yang terlepas dan pecahan-pecahan asteroid. Meteoroid mengandung banyak nikel dan besi.

Bila meteoroid tertarik oleh gravitasi bumi, maka meteoroid akan memasuki atmosfer bumi dengan kelajuan yang cukup tinggi.

Gesekan antara meteoroid dengan atmosfer akan membentuk pijaran api sehingga meteoroid terbakar.

Meteoroid yang terbakar di lapisan atmosfer disebut sebgai meteor atau bintang jatuh.

Meteoroid yang berukuran kecil akan habis terbakar, tetapi bila ukurannya cukup besar, meteoroid yang terbakar akan mencapai permukaan bumi. Meteoroid yang jatuh ke permukaan bumi disebut meteorit.

Jenis Meteoroid

Stony

stony

Stony juga bisa disebut juga dengan meteorit bebatuan. Jenis meteorit yang satu ini bisa ditemukan dan juga mempunyai ragam yang berbeda–beda.

Meteorit Stony ini bisa dibagi menjadi 3 sub-klasifikasi, yaitu:

  • Chondrites yang mempunyai kandungan chondrules.
  • Chondrites karbonan yang mempunyai kandungan chondrules bersamaan dengan mineral volatile.
  • Achondrites yang gak mempunyai kandungan chondroles.

Maka hihitung dari jumlah keselurahanya, jadi meteorit jenis ini sekitar 94% dari yang ditemukan.

Besi

besi

Meteorit yang juga pernah ditemukan ini mempunyai komposisi dari paduan besi – nikel dan juga Kristal.

Banyak dari para ilmuwan yang percaya, kalo meteorit ini sama seperti inti luar bumi dan dari jumlah yang ditemukan, maka meteorit besi ini berjumlah sekitar 4,8 % dari keseluruhan meteorit yang pernah ditemukan.

Stony dan Besi

stony dan besi

Jenis meteorit yang satu ini sangat langka ditemukan, karena mempunyai kandungan bebatuan dan besi alias campuran dari Stony dan Besi. Jenis meteorit ini menempati sekitar 1,2 % dari yang pernah ditemukan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn