Daftar isi
Negara Lesotho merupakan sebuah negara kecil yang berada daratan di Afirka bagian selatan. Mungkin masih banyak dari kalian yang belum mengenal negara yang satu ini. Hal ini dikarenakan negara Lesotho jarang terdengar atau muncul di pemberitaan baik itu media cetak ataupun media elektronik.
Luas wilayah Lesotho ini hampir sama dengan negara Belgia dan juga memiliki jumlah penduduk sekitar 2 juta jiwa. Selain itu banyak pula turis yang datang ke negara ini karena hal menarik di dalamnya. Bahkan karena negara ini tergolong kecil, sehingga hanya memerlukan waktu selama 2 haru untuk menjelajahi negara tersebut.
Di balik itu, ternyata Lesotho ini masih menyimpan sejumlah fakta menarik yang belum diketahui banyak orang. Apa sajakah itu? berikut ini beberapa fakta menarik yang perlu kamu ketahui dari Negara Lesotho.
Jika kita melihat pada peta, kita akan mengetahui di mana letak negara Lesotho ini. Lesotho adalah negara yang berada di tengah-tengah negara lain. Sehingga negara ini disebut terkunci karena wilayahnya tidak mempunyai akses ke laut lepas.
Tidak hanya itu, letak negara Lesotho juga hanya berbatasan dan dilingkupi oleh daratan Afrika Selatan. Bahkan negara ini termasuk negara kecil yang luasnya hanya sekitar 30.528 km persegi.
Negara ini juga lokasinya tidak jauh dari kota Bloemfontein yakni hanya berjarak sekitar 276 km ke arah timur. Kota Bloemfontein merupakan salah satu kota besar di Afrika Selatan.
Meskipun termasuk dalam negara yang kecil, namun Lesotho memiliki pegunungan yang terbentang luas di wilayahnya. Bahkan hampir di seluruh wilayah negara ini didominasi oleh dataran tinggi tersebut.
Uniknya, titi terendah dari Lesotho hanya sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut. Sementara titik tertingginya mencapai 3.842 meter di atas permukaan laut. Di balik itu, Lesotho juga menjadi satu-satunya dari banyaknya negara di dunia yang seluruh wilayahnya berada di atas ketinggian 1000 mdpl. Oleh sebab itu, Lesotho sering dijuluki sebagai Kingdom of the Sky (Kerjaan di Langit) .
Fakta menarik lainnya dari Lesotho adalah salah satu negara yang memiliki sistem pemerintahan monarki di Afrika. Pasalnya, dalam pemerintahan negara Lesotho ini masih dipimpin oleh seorang raja yang bernama Letsie III.
Raja Letsie III ini telah dinobatkan sebagai raja sejak tahun 1990 di mana ia menggantikan ayahnya karena diekstradisi. Sampai pada tahun 1996, ia resmi dinobatkan sebagai raja setelah ayahnya meninggal dalam kecelakaan mobil.
Selain sistem monarki yang masih berlaku, ternyata ada fakta menarik lainnya di Lesotho yakni masih ada suku-suku yang bertempat tinggal di goa, tepatnya berada di distrik Berea. Nama suku tersebut disebut sebagai penghuni goa Kome.
Tidak sembarang goa, mereka mentap di dalam goa yang mereka buat sendiri dengan menggunakan lumpur liat. Suku yang tinggal di goa tersebut berasal dari klan Basia. Uniknya, mereka tinggal atau menggunakan goa sebagai rumah sudah sejak abad ke-19 yang saat itu untuk bersembunyi dari suku Beshoto. Suku beshoto inilah yang dikenal sebagai suku kanibal karena sedikitnya sumber air pada masa itu.
Sudah tahu tentang Taman Nasional Sehlabathebe? Ternyata taman ini telah menjadi keunikan tersendiri bagi Lesotho karena memiliki kondisi alam yang sangat menakjubkan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Lesotho dikelilingi oleh pegunungan tinggi yang beberapa diantaranya tergabung dalam taman nasional tersebut.
Pada tahun 2013, taman nasional ini resmi masuk dalam Cagar Budaya UNESCO yang terdari dari dataran tundra dan tebing curam. Selain Taman Nasional Sehlabathebe, ada pula taman nasional lainnya yang tidak kalah cantik yakni Taman Nasiona Ts’ehlanyane. Taman yang berada di Pegunungan Maluti ini tentunya menyimpan keindahan batu-batuan yang unik dan cantik.
Beralih dari perihal pegunungan, Lesotho juga memiliki bendungan yang sangat tinggi, lho. Bendungan tersebut bernama Bendungan Katse yang menjadi bentungan tertinggi di Afrika. Permukaan bendungan ini bisa mencapai 2.050 meter.
Bendungan Katse adalah hasil kerjasama dari Lesotho Highlands Water Project yang merupakan proyek bilateral antara Lesotho dan Afrika Selatan. Air tersebut mengalir ke Afrika Selatan dan digunakan untuk Gauteng yakni provinsi paling utara.
Lesotho merupakan salah satu negara yang unik dalam hal busana atau pakaian tradisional. Tidak banyak negara yang menjadikan selimut sebagai busana tradisional mereka. Namun, di Lesotho sendiri penduduknya sangat suka memakai selimut sebagai busana mereka.
Itulah mengapa Lesotho disebut sebagai negara unik dalam hal busananya. Busana tradisional tersebut dinamakan Basotho. Basotho ini tidak hanya dipakai untuk melindungi seseorang untuk melawan cuaca dingin. Namun Basotho juga dijadikan sebagai simbol status dan identifikasi budaya. Hampir semua Basotho ini dibuat dari bahan kain wol.
Sebagian besar masyarakatnya atau dikenal dengan suku bangsa Basotho. Kebanyakan dari mereka tinggal di pedesaan yang disusun atas rumah-rumah yang kadang dihias dengan pola indah. Bahkkan hampir 75% dari populasi penduduk negara Lesotho bertempat tinggal di pedesaan.
Banyak dari mereka yang berprofesi sebagai penggembala hewan ternak dan juga pertanian. Oleh karena itu, penduduknya sering menanam tanaman pangan seperti Jagung. Meskipun demikian, hasil produksi utama negara ini yaitu wol dan mohair.
Fakta menarik Lesotho selanjutnya yang perlu kita ketahui yaitu Hari Moshoeshoe. Hari tersebut merupakan hari penting bagi masyarakat di Lesotho. Perayaan Hari Moshoeshoe ini dilakukan untuk memperingati kematian ayah pendidir Lesotho yakni Moshoeshoe I pada 11 Maret 1870.
Ia merupakan seorang duta besar sekaligus pemimpin yang bekerja untuk negara. Ia juga melestarikan bahasa, seni dan budayanya.
Selain Taman Nasional, Lesotho juga memiliki pemandangan alam populer lain yakni Air Terjun Maletsunyane. Air terjun ini merupakan air terjung paling tinggi dengan ketinggian 192 mdpl. Selain itu, air terjun ini juga menyimpan keindahan alam yang sangat luar biaa.
Pada tahun 2016, Lesotho sempat mengalami yang bencana kekeringan. Bencana kekeringan ini menjadi bencara terburuk yang terjadi lebih dari 40 tahun sejarah. Dari kejadian ini, penduduk Lesotho dipaksa makan sehari sekali.
Selain itu, mereka juga harus berjalan bermil-mil hanya untuk mengambil air. Bahkan sebelum itu, terdapat pula bencana lainnya seperti virus HIV. Tercatat paling sedikit 23% dari seluruh populasi penduduk Lesotho terkena virus tersebut.
Akhirnya, pemerintah mengambil bantuan teknologi untuk memerangi pandemi mematikan tersebut. Inilah yang menjadi bukti sekaligus fakta bagi negara di Timur Tengah tersebut.