Sosiologi

5 Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada dasarnya, manusia yang hidup didunia ini tidak ada yang sama persis, terdapat berbagai perbedaan yang dapat kita temukan dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial, perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama.

Latar belakang manusia yang berbeda-beda membentuk suatu struktur masyarakat yang dapat membedakan status manusia didalam kehidupan bermasyarakat. Baik itu secara vertikal maupun horizontal. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak yang beraneka ragam perbedaan yang dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan bermasyarakat ini.

Seperti halnya terdapat berbagai tingkatan yang ada di dalam lapisan ekonomi, seperti lapisan tinggi, lapisan menengah, serta lapisan rendah. Pengertian yang sama juga menunjukan adanya klasifikasi masyarakat secarä horizontal, mendatar, atau sejajar.

Asumsinya bahwa untuk beranggapan jika tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya, walaupun dalam kenyataannya terdapat kelompok masyarakat tertentu yang masih menganggap golongannya Iebih tinggi daripada golongan yang Iain. 

Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti “berbeda”, perbedaan ini tidak menunjukkan adanya tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi juga dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Menurut kamus sosiologi, diferensiasi merupakan sebuah klasifikasi atau penggolongan terhadap segala macam perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama maupun sejenis.

Difference atau diferensiasi mempunyai makna berbeda atau perbedaan, sementara sosial berarti hubungan yang ada dalam masyarakat, sehingga kedua istilah ini akan memberikan pemahaman tentang perbedaan yang ada dalam lingkungan masyarakat.

Diferensiasi horizontal, mempunyai arti sebagai pembedaan yang masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, terdapat pembedaan dalam masyarakat yang hanya didasarkan pada sebuah perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan sebagainya. 

Menurut Soerjono Soekanto, hal tersebut merupakan sebuah bentuk dari adanya variasi dari sebuah pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keberagaman yang dimiliki suatu bangsa, contohnya di Indonesia, terdapat banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan.

Faktor Pembentuk Diferensiasi Sosial

Ras adalah sekelompok maupun segolongan manusia yang berbeda dengan kelompok lainnya. Perbedaan tersebut dapat didasari dengan ciri fisik bawaan ras tersebut, meliputi  warna kulit, bentuk rambut, bentuk bibir, serta bentuk lipatan mata.

Diferensiasi suku yang satu dengan suku lainnya tentu akan mempunyai perbedaan pandangan pada hubungannya dalam lingkungan bernegara dan bermasyarakat. Walaupun terdapat banyak berbagai perbedaan di dalam adat yang dihasilkan, namun perbedaan tersebut tidak akan memberikan sikap perpecahan apabila tiap-tiap anggota masyarakat menyadarinya.

Diferensiasi dalam sebuah adat istiadat terbentuk diakibatkan karena adanya kebutuhan pada masyarakat dalam hal aturan, nilai, serta norma. Hal itu berfungsi untuk mengatur pola dalam perilaku masyarakat agar terhindar dari disintegrasi sosial.

  • Perbedaan Agama yang Dianut oleh Seseorang

Perbedaan agama terjadi saat masyarakat dalam realitasnya terdiri dari individu yang memeluk agama yang berbeda sejak mereka dilahirkan. Setiap agama tentu saja memberikan arahan serta petunjuk terhadap umatnya tentang bagaimana tata cara hidup yang baik.

Agama juga merupakan sebuah perasaan berkewajiban untuk melaksanakan perintah-perintah Tuhan nya dan menjauhi segala larangannya. Sangat banyak agama yang ada di dunia, seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan lainnya, sehingga masyarakat hidup dalam keberagaman beragama yang dianutnya.

  • Keberagaman Profesi yang Dijalaninya

Profesi atau pekerjaan yang berhubungan dengan sebuah keahlian atau keterampilan khusus yang dimiliki orang seorang individu tentu mempunyai keberagaman dalam masyarakat. Ada berbagai macam profesi di dalam masyarakat dalam berbagai aspek dan bidang masing-masing.

Maka dari itu, tidak ada pekerjaan yang Iebih baik maupun lebih unggul kedudukannya antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya, karena setiap orang menduduki posisi suatu pekerjaan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh individu tersebut.

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat tak terbatas sehingga dia harus melakukan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Perbedaan Gender Antara Laki-Laki dengan Perempuan

Diferensiasi gender merupakan suatu penggolongan sosial yang didasari dengan perbedaan peran antara laki-laki dengan perempuan secara budaya dan perlakuan terhadapnya.

Keduanya tentu mempunyai kedudukan dan juga hak yang sama baik dalam bidang politik, agama, serta segala hal yang berhubungan dengan sistem kehidupan dalam masyarakat.

Gender adalah sifat yang melekat pada seorang pria dan wanita, dimana sifat tersebut akan mengarahkan individü kepada status dan peran sosial yang akan dijalankan sesuai dengan jenis kelaminnya.

Sebagai contoh, tugas pokok ibu adalah berperan sebagai ibu rumah tangga, sedangkan ayah bertugas mencari nafkah bagi keluarga, padahal mereka bisa melakukan keduanya tanpa harus ada perbedaan yang jelas tak menentu.

  • Faktor Keberagaman Psikologis dan Fisik

Adanya pengelompokan pada masyarakat yang didasari dengan keadaan yang melatarbelakangi kehidupan anggota masyarakat tersebut, mengakibatkan pembangunan pada suatu daerah tersebut menjadi tidak seimbang karena tidak meratanya persebaran dari sumber dayanya.

Perbedaan  secara fisik pada pengelompokan masyarakat selalu didasarkan pada ciri fisik seperti halnya warna kulit, kontur wajah, dan yang lainnya. Hal itu membuat gerak yang terbatas untuk seorang individu agar selalu berkembang ditengah perbedaan yang ada.