Daftar isi
Pembangunan Desa adalah sebuah upaya atau proses dari pembangunan nasional yang tidak terpisahkan karena pembangunan nasional harus merata dan dapat dirasakan oleh seluruh warga masyarakat. Sejarah administratif desa dapat diartikan sebagai suatu bentuk kesatuan hukum.
Dimana, didalmnya terdapat masyarakat yang bertempat tinggal dan juga masyarakatnya ada yang berkuasa dan mengadakan sebuah pemerintahan sendiri. Berdasarkan dengan karakteristik sebuah desa, kawasan pedesaan masih memiliki sifat alamiah yang belum tersentuh dengan teknologi modern, dan masih minimnya perkembangan pembangunan.
Pembangunan yang akan dilakukan di pedesaan ini juga mmeiliki berbagai hambatan untuk membangun desa yang lebih baik lagi. Berikut faktor penghambatnya yaitu seperti berikut ini.
Dengan belum meratanya penyebaran penduduk yang ada di Indonesia dan masih banyaknya penduduk yang masih banyak memilih untuk tinggal di pulau jawa dengan banyaknya alasan. Hal ini, dapat menjadikan suatu daerah menjadi padat dan tidak memiliki tanah garapan untuk penduduknya.
Faktor lain yang menjadikan penyebaran penduduk tidak dapat merata yaitu, adanya faktor fisik berupa bentang alam yang mudah dibangun akan memiliki kecenderungan mempunyai jumlah penduduk yang banyak dibandingkan dengan wilayah yang sukar dibangun.
Hal ini, dapat mempengaruhi pembangunan sebuah desa, karena penduduk yang berada di desa tersebut cenderung sedikit dn sukar untuk mewujudkan desa yang lebih baik.
Adanya sebuah kebiasaan dan adat yang sulit diubah ini baik dalam tingkat ekonomi ataupun adat istiadat juga dapat menjadi pemicu dari fakor penghambat dari pembangunan suatu desa. Perbedaan yang terjadi dapat menimbulakn konflik sosail jika masyarakat tidak dpat menerima sebuah perbedaan tersebut, baik perbedaan adat istiadat ataupun ekonomi.
Jika dilihat dari perbedaan ekonomi pastinya terdapat kelas sosial karena ekonomi yang dimiliki berbeda antara satu individu dengan individu lain, sehingga dapat menyebabkan sebuah konflik dan pembangunan desa tidak dapat berjalan dengan baik.
Karena mayoritas penduduk desa memiliki mata pencaharian sebagai buru tani dan juga petani ini menjadikan laju perkembangan penduduk dan juga lapangan pekerjaan di desa semakin sempit maka dapat mengakibatkan terjadinya sebuah urbanisasi.
Masyarakat desa yang tidak ingin berkembang dan cenderung dengan mata pencaharian sebagai buruh dan juga petani ini, juga sebagai salah satu faktor sebuah desa tidak dapat berkembang dengan baik, karena masyarakatnya tidak ikut berkembang dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih bervariasi.
Struktur desa yang memiliki sifat dualitas inilah yang sebagian telah mengalami pengaruh kota dan sebagian juga masih tradisional. Dengan mendapatkan dua pengaruh sekaligus baik pengaruh kota dan juga tradisional inilah dapat mempengaruhi proses dari pembangunan sebuah desa.
Pengaruh yang dapat terjadi itu menjadikan beberapa masyarakat tidak optimal dalam proses pembangunan desa yang akan ditata lebih baik.
Tingkat kehidupan masyarakat di pedesaan yang masih rendah inilah yang menjadi faktor penghambat dari pembangunan sebuah desa. Tidak adanya sebuah peningkatan dari masyarakatnya untuk meningkatkan diri dan dapat membangun sebuah desa yang lebih baik lagi.
Tidak adanya inisiatif masyarakat untuk meningkatkan dirinya dalam berkehidupan bermasyarakat dapat menyebabkan pembangunan yang terjadi tidak dapat berprogress atau masih rendahnya pembangunan di dalam desa.
Karena tidak terjadi pembangunan untuk menjadikan desanya lebih baik, seperti halnya membangun jalan yang rusak, memberi bantuan sosial dengan merata, ataupun conoh yang lainnya.
Tingkat pembentukan modal yang rendah ini juga dapat menghambat dari proses pembangunan suatu desa dalam lingkup yang utama yaitu perekonomian. jika produktivitas sangat rendah dapat mengakibatkan rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah dapat mengakibatkan low saving dan low invesment, serta rendahnya pembentukan modal.
Pendapatan yang rendah dapat mempengaruhi tabungan juga dapat melemahkan modal, masyarakat dapat terbelakang, kekayaan alam belum dapat diolah, dan dapat menyebabkan lingkaran yang tidak menemukan ujungnnya.
Sektor ekspor megara dapat berlembang, namun belum menuju ke engine of growth karena masih memiliki sifat industri yang dapat mendorong ekonomi dualisme sehingga kurang mendorong perkembangan ekonomi yang lebih lanjut.
Publis and Singer juga berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang telah diperdagangkan oleh negara dapat berkembang di negara maju yang akan mengalami sebuah dampak buruk dan dapat merugikan negara berkembang.
Hambatan fisik disini, ialah belum tersediannya akses yang memadai sehingga mempersulit dan susah untuk dijangkau, selain itu kesuburan tanah yang mulai berkurang sehingga dapat menyebabkan sumber daya alam yang tersedia semakin sedikit.
Berbeda dengan wilayah yang memiliki kesuburan tanah dapat meningkatkan desa atau suatu wilayah karena wilayah tersebut dapat menghasilkan banyak sumber daya alam yang dapat digunakan. Maka dari itu, hambatan fisik suatu wilayah inilah dapat menghambat proses pembangunan suatu desa.
Hambatan sosial budaya karena adanya sebuah keterkaitan dengan adat istiadat sehingga dengan adanya sebuah kegiatan banyak pengeluaran yang dapat menyebabkan konsumtif. Sifat konsumtif yang terjadi inilah yang menjadi penghambat dari proses pembangunan suatu desa.
Masyarakatnya tidak bisa mengatur mana yang lebih penting, dan mementingkan kegiatan-kegiatan yang harusnya diminimalisir agar sifat konsumif tersebut dapat dihilangkan.
Hal ini pendidikan yang rendah dapat mempengaruhi kurangnya inovasi yang bisa diterima oleh masyarakat, karena mereka memiliki cara pandang yang berbeda dan cenderung mengarah pada pemikiran yang masih tradisional, sehingga inovasi yang berdatangan tidak dapat diterima.
Pendidikan dapat mempengaruhi cara berpikir individu dalam aspek apapun, termasuk sebuah kreativitas ataupun inovasi, karena dengan pendidikan dapat melatih sebuah cara pandang ataupun pula pikir yang lebih lagi, dan mampu mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Sehingga, pendidikan yang rendah ini juga menjadi penghambat dari proses pembangunan sebuah desa.
Adanya stratifikasi yang disebabkan oleh status sosial dan juga ekonomi ini, menyebabkan masyarakat yang tidak memiliki status sosial yang tinggi semakin kesulitan dalam meningkatkan status sosialnya agar lebih baik karena pasti mereka yang memiliki status sosial yang lebih rendah tidak mendapatkan hal yang sama.
Adanya hambatan ekonomi didalam masyarakat dapat menyebabkan pembangunan dan juga perkembangan ekonomi tidak dapat merata dengan baik karena tidak adanya dana dan modal yang telah dimiliki desa.
Dalam meralisasikan tujuannya untuk sebuah pembangunan maka harus melibatkan segenap potensi alam yang harus digali lebih dalam lagi. Lalu dapat dikembangkan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Begitu juga dengan masyrakatnya harus ditingkatkan pengetahuan yang dimiliki juga mengasah keterampilannya sehingga dapat menggali dan juga mengembangkan potensi alam yang dimiliki dengan sebaik mungkin.
Wilayah pedesaan masih diasosiasikan sebagai daerah yang berlokasi di pedalaman dan memiliki kleterkaitan dengan kehidupan yang tradisional dibandung di kota. Pada masyarakat desa memiliki operaturan dalam berkehidupan sosial yang meliputi berbagai kegiatan, yaitu keagamaan, politik, ekonomi, dan juga hukum yang harus sesuai dengan lingkungan setempat.