Sosialisasi adalah proses pembelajaran diri manusia agar dapat mengenali lingkungan yang ia tinggali, baik itu dalam bentuk lingkungan fisik maupun dalam lingkungan sosial.
Melalui proses sosialisasi, seseorang akan memahami dan menjalankan dengan baik hak serta kewajibannya sebagai anggota sebuah kelompok masyarakat yang ia tinggali. Dan melalui hal itu pula sesama anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai tinggal bersama.
Proses sosialisasi ini akan terus ada dan dan berkembang sesuai dengan usia yang bertambah. Misalnya saja ketika seorang bayi lahir dia mulai berinteraksi dengan orang tuanya. Kemudian saat anak-anak, dia berinteraksi dengan banyak teman di sekolah. Selanjutnya hingga dewasa pun proses sosialisasi akan selalu melekat dalam diri manusia sekalipun tanpa mereka sadari.
Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Sosialisasi
Dalam proses manusia bersosialisasi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilnnya. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Sifat Dasar
Sifat dasar atau karakter seseorang bisa menentukan berhasil tidaknya proses sosialisasi yang sedang dilakukannya. Jika seseorang tidak berpikiran terbuka dan cenderung menutup diri dari berinteraksi dengan orang lain, tentu saja proses sosialisasi tidak akan berhasil.
- Kondisi Biologis
Kondisi biologis seseorang seperti sehat tidaknya atau mampu tidaknya seseorang melakukan aktivitas sosialisasi juga menjadi dasar berhasil tidaknya sebuah proses sosialisasi.
Jika seseorang tidak memiliki kemampuan untuk bisa melakukan proses sosialisasi, seperti cacat fisik atau sakit parah yang mengharuskan tetap berada di sebuah tempat khusus, maka akan berpengaruh juga pada proses sosialisasi mereka.
- Lingkungan Prenatal
Lingkungan prenatal adalah lingkungan ketika anak masih di dalam kandungan ibunya. Sesederhana makanan yang dikonsumsi ibu atau cara ibu berkomunikasi dengan anak walaupun masih di dalam kandungan, bisa memengaruhi kecerdasan anak saat lahir nantinya.
Kecerdasan inilah yang akhirnya juga berpengaruh pada keberhasilan sosialisasi anak tersebut dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Hal ini karena cara manusia berinteraksi satu dengan yang lain juga tergantung dari kecerdasan komunikasi seseorang itu sendiri.
- Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial yang baik dan mendukung keberhasilan sebuah proses sosialisasi adalah lingkungan sosial yang terbuka menerima segala bentuk ideologi anggota lingkungan itu sendiri.
Maka dari itu faktor lingkungan sosial tempat seseorang tinggal juga berpengaruh pada keberhasilan sebuah proses sosialisasi. Semakin baik kondisi sosial tempat seorang individu tinggal semakin tinggi tingkat keberhasilan sebuah proses sosialisasi.
- Tingkat Kecerdasan
Berada dalam sebuah lingkungan elit yang memiliki banyak sumber daya manusia berintelektual tinggi, maka akan mudah jika seseorang dengan tingakat kecerdasan yang juga tinggi untuk ikut membuar bersama mereka.
Hal ini karena seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa seseorang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi pasti juga akan berinteraksi komunikasi yang berbobot dan relevena dengan sesamanya.
- Keluarga
Manusia dengan perbedaan kondisi latar belakang keluarga yang berbeda tentu saja mempengaruhi bagaimana mereka tumbuh dalam lingkungan keluarganya selama ini.
Hal ini juga berpengaruh pada keberhasilan mereka bersosialisasi saat mereka dewasa nanti. Semakin baik latar belakang seseorang dari keluarga yang memiliki didikan baik, semakain baik pula cara seseorang tersebut dalam bersosialisasi.
- Motivasi
Seberapa tinggi motivasi seorang individu untuk bersosialisasi dengan individu atau kelompok lain, menjadi tolak ukur seberapa tinggi pula tingkat keberhasilan sebuah proses sosialisasi.
Tentu saja tidak akan berhasil sebuah proses sosialisasi, jika seorang individu tidak berminat atau tidak mempunyai motivasi yang baik untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial tempatnya tinggal.
- Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi ternyata juga berpengaruh pada keberhasilan seorang individu dalam bersosialisasi. Kebanyakan masyarakat kalangan bawah yang cenderung memiliki tingkat ekonomi rendah tidak akan berhasil bersosialisasi dalam lingkungan sosial masyarakat elit atau kalangan masyarakat atas.
Walaupun tidak menutup kemungkinan sebagian dari mereka bisa melakukannya. Namun perbedaan gaya hidup, kebutuhan dan kemampuan yang tidak sama tentu saja akan sulit diimbangi.
Apalagi jika ingin bersosialisasi dengan cara menyamakan dan menerapkan gaya hidup kaum elit atas. Bersosialisasi dengan dasar ini tidak akan berhasil.
Maka dari itu, keadaan ekonomi yang sama akan lebih memudahkan sebuah kelompok masyarakat bisa bersosialisasi dengan baik karena merasa memiliki kehidupan yang sama dan relevan antar sesama.
- Kebudayaan
Keadaan latar belakang kebudayaan seseorang yang berbeda-beda tentu juga menyebabkan orang-orang memiliki struktur bahasa yang juga berbeda-beda. Misalnya saja seseorang dari Ambon akan memiliki aksen bahasa yang berbeda dengan orang dari pulau Jawa.
Hal ini tentu saja berpengaruh pada mudahnya proses sosialisasi berlangsung. Akan lebih mudah dan lancar bagi seseorang bersosialisasi dengan sesama warga sukunya daripada dengan warga dari suku lain. Karena memiliki kesamaan budaya dan cara berkomunikasi yang sama.
Walaupun tentu saja seseorang tersebut bisa berkomunikasi dengan bahasa dasar mereka seperti bahasa Indonesia agar mudah dimengerti banyak orang dari berbagai suku lain. Namun proses sosialisasi cenderung lebih berhasil dan mudah bagi sesama warga yang berasal dari suku yang sama,
- Pengalaman
Dengan banyaknya pengalaman seseorang dalam bersosialisasi, tentu akan menuntun seseorang tersebut menemukan cara paling efektif untuk bersosialisasi dengan mudah dan berhasil dengan baik.
Hal ini karena semakin banyak seseorang bersosialisasi tentu semakin banyak pola efektif yang ditemukannya agar berkomunikasi dengan baik sehingga proses sosialisasi yang dilakukannya pun berhasil.