4 Contoh Sosialisasi Sekunder dan Primer

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung terus menerus sepanjang hidup manusia. Hal ini dijelaskan dalam optimalisasi Kamanto Sunarto (2000:31) yang diterbitkan di Perpustakaan Lemhannas untuk pencegahan gangguan Kamtivus. Sosialisasi dibagi menjadi dua jenis: sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Menurut T.O. Ihromi dalam bukunya Flower Sociology of Family Sociology (1999), sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama seorang individu selama masa kanak-kanak. Selama tahap ini, individu belajar untuk melihat lingkungan mereka dan menjadi bagian dari keluarga dan komunitas mereka. Proses belajar ini berlangsung di lingkungan rumah sampai akhirnya kepribadian individu berkembang secara umum.

Menurut Berger dan Lachmann, mengutip dari buku Rustina dan Suharnis Socialization of the Child of a Single Parent (2022), definisi sosialisasi primer adalah. Sebagai berikut:

Sosialisasi primer merupakan sosialisasi awalan urutan pertama yang individu jalankan dari semenjak kecil dengan belajar menjadi anggota keluarga.

Umumnya sosialisasi ini terjadi saat anak berusia 1 sampai 5 tahun atau saat anak belum bersekolah. Pada tahap ini, anak secara bertahap mulai menyadari anggota dan lingkungan keluarganya dan belajar tentang belajar. Tahapan ini berlanjut hingga akhirnya ia mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitarnya.

Sedangkat sosialisasi sekunder menurut Peter L. Berger dan Luckman (1978) dalam The Field of Rural Sociology (2016) merupakan sebuah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu kepada kelompok tertentu dalam masyarakat.

Ada dua tahap sosialisasi sekunder. Desosialisasi adalah tahap di mana setiap individu menerima identitas diri yang baru dan menghapus identitas diri yang lama.

Proses dua tahap sosialisasi sekunder biasanya terjadi di seluruh lembaga, lingkungan tempat mereka tinggal dan bekerja. Dalam kedua tahap, beberapa orang dalam situasi yang sama dipisahkan dari komunitas yang lebih besar untuk jangka waktu tertentu dan hidup bersama dalam kehidupan yang terbatas dan diatur secara formal.

Nah guys kalian kan sudah mengetahui apa itu dataran tinggi serta beberapa cirinya, kali ini kita akan berbicara tentang contoh-contoh dataran tinggi yang ada di negeri kita, negara Indonesia. kira-kira apa saja ya? Apakah ada yang sudah kalian ketahui? Yuk simak penjelasan di bawah ini dengan baik. siapa tau bisa jadi inspirasi kalian untuk liburan di berbagai wilayah yang disebutkan di bawah ini.

Contoh Sosialisasi Primer

Pada tahap ini, peran orang tua dan orang-orang terkasih dalam membentuk kepribadian dan sikap anak sangatlah penting. Sosialisasi primer merupakan tahap yang penting untuk dipertimbangkan. Karena apa yang dilihat anak dapat mempengaruhi karakter dan sikapnya di masyarakat.

Kepribadian

Individu mengenal dirinya sendiri sebelum memasuki komunitas. Pembentukan kepribadian individu dimulai dengan meniru perilaku orang-orang terdekatnya: ayah, ibu, saudara laki-laki, nenek, kakek. Orang terdekat seperti itu adalah keluarga. Inilah yang disebut kepribadian

Pendidikan

Sekolah pertama yang diterima seseorang adalah keluarga, khususnya ibu, pada tahap awal sosialisasi. Orang ini sedang belajar membaca, berhitung, menulis dan berbicara serta tata krama dan tata krama.

Pengembangan Karakter

Contoh selanjutnya adalah pengembangan karakter, sejak usia dini orang mulai belajar menghafal karakter. Mengembangkan karakter ini sangat penting sebagai persiapan individu sebelum terjun ke masyarakat.

Jejak kepribadian ini dapat berupa agama, sentimen, nasionalisme, dan sebagainya. Bentuk pengembangan karakter ini adalah belajar lebih banyak tentang sifat emosional individu dan dapat menjadi bentuk kesabaran orang tua dalam membesarkan anak-anak.

Orang tua yang mudah marah dan melakukan kekerasan dalam membesarkan anaknya dapat mengganggu semangat anak.

Kebiasaan

Kebiasaan yang dimaksud disini adalah sifat sehari-hari individu yang dapat berpengaruh di masyarakat kelak.

Hal ini seperti berbahasa, tata cara bersikap kepada orang lain, bahkan hingga hal-hal seperti makan dan minum juga sangat berpengaruh.

Contohnya seperti jika dalam keluarganya individu sudah terbiasa bicara dengan nada tinggi atau bahkan bicara kasar. Maka hal tersebut akan ikut terbawa ke lingkungan masyarakat dan individu tersebut dapat dikenakan sanksi sosial berupa pengucilan.

Contoh Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder ditemukan dalam kegiatan sehari-hari masyarakat maupun dimana-mana, berikut adalah beberapa contohnya:

Lembaga Pendidikan

Perorangan menjalani proses sosialisasi primer di lingkungan rumah dan kemudian melanjutkan proses sosialisasi sekunder di masyarakat. Atau ke lembaga pendidikan.

Ditujukan untuk melatih individu dalam lembaga pendidikan untuk membentuk karakter dan moral pribadi mereka lebih baik dan lebih kompetitif.

Lingkungan

Pada tahap ini, individu belajar dari teman-teman di sekitarnya dan mulai meniru apa yang dilakukan teman-temannya. Tahap ini juga merupakan tahap lanjutan dari sosialisasi primer yang pertama kali dilakukan oleh keluarga, dan individu belajar melalui lingkungan setelah menjalani proses sosialisasi dari keluarga.

Media Massa

Media massa berperan dalam tahap kedua sosialisasi, ketika individu mulai menerima pesan dan simbol di media massa. Pesan-pesan ini mungkin dalam bentuk informasi. Media massa dapat menjalankan fungsi pendidikan dalam sosialisasi.

Informasi tersebut mungkin memiliki nilai pendidikan, belum lagi perilaku individu juga dipengaruhi oleh frekuensi penggunaan media massa.

Lembaga Resmi

Selanjutnya adalah lembaga resmi. Institusi formal di sini berarti dapat berbentuk tempat kerja, sekolah, kampus, atau lingkungan formal.

Kegiatan dalam lembaga ini biasanya berupa sosialisasi kebijakan baru, kegiatan penyuluhan, pertemuan antar instansi, dan sosialisasi program baru di pemerintahan.

Beberapa contoh lainnya dari sosialisasi sekunder dalam kehidupan bermasyarakat adalah:

  • Bekerja di lembaga sosial, seperti perkumpulan pemuda, pengurus masjid, dan lembaga sosial lainnya.
  • Di dalam keluarga, misalnya bapak-bapak yang mengajak anaknya bermain di lingkungan sekitar dan memperkenalkannya kepada anak-anak yang sebaya, ibu-ibu yang melarang anaknya keluar malam, aturan-aturan tak tertulis yang selalu berlaku di rumah.
  • Sanksi dikenakan terhadap pelanggaran peraturan lingkungan, seperti gotong royong dan partisipasi dengan tetangga Talirang, dalam lingkungan sosial, seperti pembagian rencana patroli oleh ketua RT.
fbWhatsappTwitterLinkedIn