4 Faktor yang Mempengaruhi Customer Experience yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tidak bisa dipungkiri jika setiap perusahaan tentunya memiliki strategi dengan tingkat kualitas produknya yang berbeda beda. Hal inilah yang nantinya membuat  produk yang mereka produksi memiliki perbedaan dan karakteristik yang bisa membedakannya dengan produk lainnya.

Namun, seberkarakter karakternya sebuah produk, tentunya harus tetap memperhatikan kualitas dan pelayanan yang nantinya akan dinikmati oleh setiap konsumen. Hal inilah yang nantinya berpengaruh terhadap kepuasaan yang akan didapatkan oleh pelanggan ataupun konsumen sesaat setelah membeli produk.

Oleh karenanya untuk bisa memberikan kepuasaan yang lebih kepada pelanggan, perusahaan harus tetap berorientasi pada, pelayanan, kualitas, keunggulan yang dimiliki oleh produk. Sehingga nantinya customer ataupun pelanggan bisa mendapatkan pengalaman yang memuaskan setelah menggunakan produk.

Pengalaman yang didapatkan oleh konsumen ini seringkali disebut dengan istilah customer experience. Secara umum, customer experience merupakan asumsi atau pendapat customer dari caranya memandang suatu produk atau merk setelah menggunakannya.

Lalu apa saja sih faktor yang mempengaruhi tingkat customer experience ini? Berikut merupakan penjelasan mengenai faktor faktor yang dapat mempengaruhi customer experience yang perlu diketahui.

1. Tingkat Pelayanan dari Karyawan

Tanpa disadari hal ini menjadi salah satu faktor yang memang sangat mempengaruhi pengalaman membeli dari konsumen. Oleh karenanya sangat penting bagi suatu perusahaan ataupun suatu usaha untuk bisa mengingatkan ataupun membuat suatu aturan yang berkaitan tentang tata aturan perilaku karyawan terhadap setiap konsumen yang membeli produk.

Apabila karyawan benar benar memperlakukan konsumen yang datang dengan sebaik baiknya, memberikan pelayanan sebagaimana mestinya tentunya konsumen akan merasa nyaman dan dengan perlahan bisa mendapatkan pengalaman belanja yang baik.

Dan hal ini akan membuat konsumen memiliki pandangan ataupun asumsi yang baik pula terhadap produk dan usaha tersebut. Namun, apabila yang terjadi justru sebaliknya, citra buruk bisa saja menempel pada produk di saat pertama kali konsumen berbelanja disitu.

2. Harga Produk

Selain berdasarkan dengan tingkat pelayanan yang diberikan kepada konsumen, untuk bisa memberikan pengalaman berbelanja atau pengalaman baik pada konsumen. Terlebih dulu, perusahaan harus bisa menentukan tingkat prioritasnya, dimana mereka lebih cenderung ingin mencapai segmentasi konsumen yang mana.

Apakah segmentasi konsumen yang memang lebih memprioritaskan untuk membeli produk produk yang memang memiliki harga yang terjangkau, atau justru yang sebaliknya. Konsumen lebih suka untuk membeli produk dengan kualitas tinggi tanpa memperdulikan harga produk yang nantinya menyertainya.

Sehingga nantinya pihak perusahaan bisa menetapkan harga yang memang dirasa sesuai dengan segmentasi konsumennya tersebut dan yang pastinya bisa menetapkan strategi harga untuk bisa memberikan pengalaman baik pada pelanggan.

3. Kualitas dari Produk

Selain harga yang menjadi perhatian pelanggan saat membeli suatu produk, kualitas dari produk juga tidak bisa dilupakan. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena pelanggan juga ingin mendapatkan produk yang mereka butuh atau inginkan dengan kualitas yang tinggi.

Lebih tepatnya dengan fitur unggulan yang dimilikinya. Apabila memang kualitas dari produk dibeli benar benar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka, tentunya bisa dibilang bahwa produk tersebut berhasil untuk memuaskan mereka, memberikan pengalaman berbelanja yang memuaskan bagi mereka.

Dan tentunya nantinya bisa membuat mereka kembali untuk membeli produk lainnya ataupun produk sejenis di tempat yang sama. Bukan karena apa apa, tapi karena memang mereka sudah percaya dengan kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan.

4. Citra Produk

Citra Produk juga bisa dibilang memiliki pengaruh terhadap costumer experience. Bagaimana tidak, citra yang telah terbentuk dari suatu produk bisa dijadikan konsumen sebagai patokan atau dasar untuk membeli produk tersebut.

Jika suatu produk telah dipandang memiliki citra yang cukup baik dikalangan para konsumen, tentunya tidak bisa dipungkiri lagi jika konsumen tentunya akan percaya pula bahwa produk tersebut memiliki segala kelebihan dengan tingkat kualitas produk dan pelayanannya yang memuaskan. Begitupun sebaliknya, jika citra produk sudah mendapatkan cap atau pandangan buruk dari konsumen bukan tidak mungkin jika konsumen mengira bahwa produk memiliki sesuatu hal yang dianggap kurang.

Dan tidak hanya disitu, hal itu pun nantinya akan berpengaruh terhadap customer experiencenya. Bisa dibilang bahwa citra yang terbentuk pada produk ini menggambarkan bagaimana bentuk dari customer experience yang nantinya didapatkan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn