Gaya Kepemimpinan Demokratis: Pengertian – Ciri dan Contoh Penerapannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam memimpin sebuah perusahaan atau organisasi, ada banyak tipe atau gaya yang bisa diterapkan oleh pemimpin untuk membawa perusahaan atau organisasinya dalam meraih tujuan yang diinginkan. Mulai dari gaya kepemimpinan yang sifatnya otoriter hingga yang cenderung memberi kebebasan penuh pada karyawan atau anggotanya.

Diantara jenis gaya kepemimpinan yang paling disukai dan populer digunakan adalah gaya kepemimpinan demokratis. Lantas, apa dan bagaimanakah gaya kepemimpinan demokratis itu?.

Berikut ini akan dibahas lebih lengkap mengenai gaya kepemimpinan demokratis, mulai dari pengertian, ciri-ciri serta kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratis

Diantara jenis gaya kepemimpinan yang banyak diterapkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah gaya kepemimpinan demokratis.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kepemimpinan diartikan sebagai perihal pimpinan atau cara memimpin. Sedangkan kata demokratis bermakna bersifat atau berciri demokrasi. Maka, yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan demokrasi adalah cara memimpin yang memiliki sifat atau ciri demokratis.

Pengertian lain dari gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa ahli berikut ini:

  • G.R. Terry menyatakan bahwa pemimpin demokratis merupakan pemimpin yang menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab akan terlaksananya tujuan bersama.
  • Sudarwan Danim mendefinisikan kepemimpinan demokratis sebagai kepemimpinan yang dilandasi oleh anggapan bahwa hanya karena interaksi kelompok yang dinamis, maka tujuan organisasi akan tercapai.
  • Woods (2004) menyabutkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan bawahan.
  • Thoha mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang berkaitan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka bisa disimpulan bahwa secara umum yang dimasud dengan gaya kepemimpinan demokratis adalah cara memimpin sebuah organisasi atau kelompok dengan berdasarkan prinsip demokrasi, dimana pimpinan menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompok dan bersama-sama dengan kelompoknya bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama.

Ada 3 elemen inti dari gaya kepemimpinan demokratis sebagaimana yang disampaikan oleh Kurt Lewin, seorang psikolog organisasional, yaitu:

  • Pemimpin yang mengharapkan bawahannya untuk melapor tentang kemajuan tugas yang diembannya
  • Leader yang mengharapkan bawahannya mampu menunjukkan kepercayaan dirinya dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas tanpa pengawasan secara terus-menerus
  • Pemimpin yang berharap bawahannya tidak bertindak sendiri dan mau melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan.

Ciri-ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis

Karakteristik atau ciri-ciri utama dari gaya kepemimpinan demokratis ini adalah sebagai berikut:

  • Adanya keterlibatan anggota dalam proses pengambilan keputusan
  • Adanya kebebasan yang diberikan kepada anggota kelompok untuk memberikan gagasan atau pendapatnya meskipun keputusan akhir tetap ditangan pemimpin.
  • Beban kerja menjadi tanggung jawab bersama
  • Adanya kepercayaan kepada bawahan tanpa melepaskan tanggung jawab pengawasan
  • Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dua arah
  • Pemimpin yang bergaya demokratis terbuka terhadap saran, pendapat, dan kritik dari anggotanya
  • Mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama

Selain itu, menurut Kartono (2013: 86) seorang pemimpin demokratis memiliki indikator sebagai berikut:

  • Mampu mengambil keputusan
  • Mampu memotivasi bawahan
  • Mampu berkomunikasi dengan baik
  • Memiliki tanggung jawab
  • Mampu mengendalikan emosi

Tokoh yang Menggunakan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Berikut adalah beberapa tokoh yang dinilai menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, yaitu:

  • Dwight D. Eisenhower
    Eisenhower merupakan presiden Amerika Serikat ke-34 dan juga pernah menjadi komandan tertinggi pasukan Sekutu di Eropa Barat. Semasa menjadi pemimpin ia tergolong pemimpin yang menjalankan gaya kepemimpinan demokratis. Ia senantiasa memastikan agar setiap orang mau bekerja sama atau berkolaborasi. Ia tidak pernah memanfaatkan posisinya untuk memaksa orang, namun lebih memimpin dengan persuasif. Sikapnya tersebut membuat Eisenhower menjadi pemimpin yang mendapat rasa hormat dari bawahan dan sekutunya.
  • Nelson Mandela
    Nelson Mandela merupakan seorang tokoh pahlawan dan pejuang antidiskriminasi dari Afrika Selatan yang berjuang menghapuskan politik Apartheid di negaranya. Dia adalah salah satu contoh dari tipe pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis. Ia juga menjadi presiden Afrika Selatan sejak tahun 1994 hingga 1999.

Contoh Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis bisa ditemui pada banyak sistem organisasi, baik dalam kancah politik, ekonomi seperti perusahaan, maupun organisasi sosial. 

Dalam bisang industri, manajemen kepemimpinan demokratis cocok digunakan pada jenis-jenis usaha yang mengutamakan pengembangan inovasi dan kreativitas karyawannya, seperti industri konten kreatif dan industri jasa.

Contoh lain dari penerapan gaya kepemimpinan demokratis adalah pada organisasi politik, terutama pada pemerintahan demokratis seperti di Indonesia.

Kelebihan dan Kekurangan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Meskipun menjadi salah satu gaya kepemimpinan populer, tipe kepemimpinan demokratis juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Diantara kelebihan kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

  • Hubungan antara pemimpin dengan bawahan atau anggota berjalan baik.
  • Anggota atau bawahan akan lebih merasa dihargai keberdaannya.
  • Adanya peluang untuk mengembangkan kreativitas.
  • Menumbuhkan motivasi dan semangat dalam diri para anggota sehingga bisa meningkatkan produktivitas kerja mereka.
  • Terciptanya suasanya yang kondusif dan menyenangkan.

Adapun kekurangan dari gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:

  • Proses pengambilan keputusan membutuhkan waktu lebih lama karena harus dibicarakan atau didiskusikan dahulu dengan anggota.
  • Bila ada anggota dengan ego tinggi, maka akan rawan memicu konflik yang akan membuat diskusi menjadi ricuh.
  • Jika tidak diiringi dengan komunikasi yang baik, maka resikonya akan sulit menemukan kata setuju.
  • Tidak semua anggota bisa berkontrbusi dalam memberikan pendapat atau masukan dalam proses diskusi.

Kesimpulan Pembahasan

Gaya kepemimpinan merupakan cara yang diterapkan oleh seorang pemimpin dalam memimpin anggotanya. Diantara jenis gaya kepemimpinan yang dinilai paling efektif adalah gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan dengan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi.

Ciri atau karakteristik utama dari gaya kepemimpinan ini adalah adanya kesempatan yang diberikan kepada anggota untuk terlibat dan berkontribusi terhadap pengambilan keputusan perusahaan. Selain itu, gaya kepemimpinan ini menerapkan komunikasi dua arah antara pemimpin dengan para anggotanya sehingga dapat menciptakan hubungan baik dan suasana yang kondusif.

fbWhatsappTwitterLinkedIn