Geografi

5 Faktor yang Mempengaruhi Ketersediaan Air Tanah 

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keberadaan perairan tanah sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Mulai sebagai air minum, rumah tangga, dan di sistem irigasi. Setiap siklus kehidupan manusia bisa terganggu jika terdapat kurangnya pasokan perairan. 

Adanya penampungan perairan di suatu dataran tidak jauh dari siklusnya. Perairan yang tergenang di bumi mampu mengalami penguapan karena panasnya matahari. Hasil penguapan menghasilkan awan, dimana selanjutnya akan mengembun menjadi partikel es.

Partikel es tersebut bisa mencair, sehingga terjadinya hujan. Daratan pada saat ini berperan dalam menyerap larutan hujan tersebut, karenanya air mampu merembes ke pori-pori tanah dan batuan. Larutan tersebut lama kelamaan akan terakumulasi di sini.

Kecukupan ketersediaannya tentunya dipengaruhi beberapa faktor seperti volume hujan dan jenis lahan penampungnya. Jika ingin tahu lebih banyak, boleh simak uraian di bawah ini ya.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Ketersediaan Air Tanah

  • Kondisi Iklim Setempat

Kondisi iklim yang cenderung memiliki curah hujan banyak, maka tanahnya mampu menampung air banyak. Sebaliknya, sebuah daerah jarang mendapatkan hujan cukup sulit ditemui cadangan perairan tanahnya.

Wilayah yang mendapatkan curah hujan tinggi juga berpotensi mampu menyuburkan lahannya untuk tanaman perkebunan, seperti tanaman kelapa sawit. Hal ini disebabkan cukupnya larutan di lahan mampu memberikan unsur hara dalam mendukung pertumbuhannya.

Selain itu, banyaknya curah hujan mampu mengencerkan kandungan mineral dari air tanah. Hal ini dapat mengurangi adanya kandungan zat, sehingga menjadi lebih bersih.

  • Kondisi Geografis 

Beberapa faktor geografis mampu menentukan banyak atau sedikitnya perairan tanah ditampung. Kemiringan lahan tinggi cenderung menyerap sedikit pasokan air tanah.

Karena, larutan cenderung mengalir dari lokasi yang tinggi hingga di bawahnya. Maka itu, daerah dengan kemiringan lahan rendah mampu menampung banyak larutan.

Daerah yang dipenuhi oleh batuan akuifer mampu menyimpan cadangan perairan bersih cukup. Hal ini dikarenakan batu akuifer memiliki kemampuan menampung persediaan air, sehingga dapat mengeluarkannya.

  • Keberadaan Vegetasi Sekitar

Jumlah tampungan air biasanya disebabkan oleh banyaknya tanaman pada suatu wilayah. Hal ini disebabkan karena tanaman mengonsumsi air sebagai unsur hara melalui akar, kemudian disebarkan ke daun hingga menguap menuju atmosfer.

Setelah menguap, larutan ini akan jatuh kembali dalam bentuk hujan, sehingga dapat diserap kembali ke dalam tanah. Maka itu, bisa ditarik kesimpulan semakin banyaknya tanaman, maka semakin juga banyaknya curah hujan. Banyak hutan tropis memiliki curah hujan cukup tinggi hingga kurang lebih 1200 mm.

Karena banyak tumpahan hujan, maka ketersediaan larutan di lahan ini semakin bertambah. Selain itu, banyaknya tanaman mampu memperpanjang cadangan perairan tanah dibandingkan dengan lahan memiliki sedikit tanaman.

  • Pencemaran Air

Pencemaran air dapat merusak kualitas air tanah.  Beberapa aktivitas yang termasuk pencemaran perairan adalah tumpukan sampah, pembuangan limbah industri, polusi minyak, limbah radioaktif dan limbah aktivitas pertanian ke sungai, danau dan laut.

Bertambahnya pencemaran akan bercampur kepada cadangan perairan lahan bersih, misalnya adanya limbah industri berupa bahan kimia diserap tanah sehingga mengkontaminasi larutan didalam daratan itu. Larutan yang sudah terkena polusi tersebut tentu sudah tidak layak konsumsi

  • Aktivitas Abstraksi

Abstraksi merupakan pemakaian air tanah agar menjadi cadangan persediaan. Apabila hal ini dilakukan secara berlebihan, maka berisiko mengurangi cadangan kandungan larutan tersebut di tanah. Jika ketersediaan perairan di lahan itu semakin berkurang, maka dapat berakibat permukaan daratan merendah.

Contohnya mungkin kamu sudah pernah mendengar berita tentang menurunya permukaan lahan di sekitar Jakarta Utara, sehingga wilayah tersebut terancam tenggelam oleh laut. Hal ini disebabkan karena penduduk Jakarta yang semakin bertambah secara terus melakukan abstraksi terhadap perairan tanah.