Secara umum, privasi merupakan suatu keadaan dimana seorang individu ingin menyembunyikan atau mengamankan sebagian dari kehidupannya dari gangguan dan juga perhatian banyak pihak. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa tiap individu memiliki privasinya masing masing.
Bahkan untuk melindungi privasi yang dimilikinya itu sebagian individu memilih untuk menjauhi segala bentuk interaksi dengan individu lainya. Dengan adanya privasi ini, seorang individu memiliki batas dan areanya sendiri dimana mereka sudah tidak dapat diusik dan dicampuri lagi.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu privasi.
1. Faktor Personal
Kepribadian serta latar belakang dari kehidupan seorang individu sangat berpengaruh pada timbulnya batasan batasan privasi yang dimilikinya. Semakin dewasa seorang individu tentunya batasan yang ia miliki semakin luas cakupannya. Semua yang berhubungan dengan kepentingannya, perasaannya, dan beban hidupnya semua ada dalam area privasinya.
Seperti yang kita tahu, ketika seorang individu beranjak dewasa ia memiliki kecenderungan untuk menganggap dirinya dapat melakukan apapun dengan sendirinya, terutama hal yang berkaitan dengan masalah pribadinya.
2. Faktor Situasional
Selain dipengaruhi oleh kepribadian serta kondisi personal masing masing, jangkuan dari privasi seorang individu juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya. Apabila individu tersebut berada dalam situasi yang orang orangnya cenderung terbuka. T
entunya batasan privasi yang dimilikinya pun akan sedikit menyempit, tidak seluas saat ia berada dalam kondisi yang orang orangnya cenderung tertutup.
3. Faktor Budaya
Sebenarnya budaya tidak mempengaruhi adanya perbedaan dalam kebutuhan privasi. Melainkan yang berpengaruh adalah bagimana cara setiap individu dalam membentuk privasi yang dimiliki.