Fungsi Hormon Etilen dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Etilen merupakan salah satu hormon tumbuh yang dihasilkan dari metabolisme normal dalam tanaman. Etilen memiliki peranan dalam melakukan pematangan buah dan juga merontokan daun. Hormon ini juga bisa disebut sebagai ethene.

Senyawa etilen pada tanaman yang dapat dilihat dalam fase gas, sehingga dapat juga disebut sebagai gas etilen. Etilen sendiri juga ternyata dapat mempengaruhi pelayuan dan pemasakan terhadap buah klimakterik. Buah klimakterik sendiri merupakan buah yang menunjukkan terjadinya kenaikan produksi terhadap karbondioksida dan etilen pada saat terjadinya penuaan pada buah.

Selain itu berikut beberapa fungsi lain etilen :

1. Menanggapi Tekanan Fisik

Biji dari tanaman kecambah biasanya pasti akan selalu tumbuh ke arah atas untuk menuju sinar. Tetapi apa yang terjadi jika biji kecambah di atas diletakkan batu? Dimana biji tersebut pasti tidak bisa lansung tumbuh ke atas, melainkan biji tersebut akan tumbuh ke arah samping terlebih dahulu (tumbuh secara horizontal).

Hal tersebut terjadi karena biji akan menghindari batu, sehingga biji tersebut akhirnya akan tetap tumbuh ke atas. Hal tersebut inilah dipengaruhi oleh meningkatnya hormon etinel pada biji tersebut.

Dimana batu tersebut pasti akan memberikan tekanan fisik pada biji tersebut, sehingga hal tersebut akan memicu biji kecambah untuk memproduksi hormon etilen. Hormon etilen tersebut dapat mempengaruhi arah dari pertumbuhan biji kecambah, guna untuk menghindari  dari tekanan fisik yang dia terima.

2. Senesensi

Senesensi adalah bentuk pengaturan dari matinya sejumlah sel, organ, atau seluruh bagian pada tanaman. Daun yang mengalami kerontokan pada musim gugur, matinya tanaman annual (tanaman 1 tahun). Dimana setelah tanaman berbunga dan juga mengalami mati jaringan xilem pada tanaman terjadi setelah mengalami kematangan.

Selain itu, terjadi peningkatan pada kadar etilen pada tanaman dapat mempengaruhi jenis tanaman tertentu untuk melakukan apostosis. Dimana apostosis merupakan kejadian dari tanaman dalam melakukan penghancuran sel oleh tanaman itu sendiri.

Etilen inilah yang akan dapat mempengaruhi produksi dari hormon-hormon pendegradasi DNA, klorofil, dan organ sel lainnya sehingga menyebabkan sel tersebut menjadi mati. Terjadinya kematian pada sejumlah sel atau selirihnya inilah yang menyebabkan terjadinya senesensi.

3. Absisi Daun

Absisi yang terjadi pada daun merupakan fenomena rontoknya daun dari batang. Hal ini disebabkan oleh tingginya kadar etilen pada tanaman, sehingga menyebabkan daun pada tenaman tersebut menjadi mati dan berguguran. Sebelum terjadinya fenomena daun berguguran, tanaman akan terlebih dahulu menyerap sejumlah mineral yang penting.

Agar tanaman tersebut dapat membentuk daun yang baru. Serta pemberian gas etilen pada tanaman juga dapat menyebabkan terjadinya daun rontok lebih cepat. Jika dibandingkan dengan daun yang tidak di berikan gas etilen.

4. Pematangan Buah

Dimana buah yang tua akan melakukan produksi etilen, sehingga dapat mempengaruhi pematangan pada buah tersebut. Etilen ini dapat memberikan pengaruh terhadap enzim-enzim tersebut. Guna untuk menghancurkan dinding sel, mengubah tepung, dan asam menjadi gula.

Serta dapat mengubah warna buah dan menghasilkan aroma yang harum pada buah. Karena bentuk etilen yang gas, etilen dapat dengan mudah mempengaruhi satu buah dan buah yang lainnya.

Serta jika menyimpan buah ke dalam wadah yang tertutup akan membuat buah lebih cepat matang, dibandingkan dengan buah yang disimpan pada wadah yang terbuka. Hal tersebut bisa terjadi karena gas etilen tidak bisa keluar jika wadah buah tertutup dengan rapat, sehingga menyebabkan buah lebih cepat matang.

5. Membangkitkan Fenomena Epinasty

Epilen ternyata dapat membangkitkan fenomena epinasty pada tanaman. Dimana epinasty merupakan perilaku yang kompleks pada tanaman, hal ini bisa dilihat pada saat akar tanaman tergenang. Dimana selama terjadi banjir, tanaman lapisan atas yaitu daun lebih banyak tumbuh dibandingkan bagian bawah.

Hal ini terjadi karena daun jatuh menjadi lebih vertikakal, bukannya secara horizontal. Hal tersebut terjadi secara khusus karena diinduksi oleh etilen. Ketika etilen diubah menjadi ACC dan diangkut dari xilem menuju jaringan daun bagian atas.  

6. Mempromosikan Geotropisme Negatif

Dimana etilen memastikan bahwa pertumbuhan dari akar pada tanaman mengarah ke tanah bukan ke tempat lain. Sehingga lebih banyaknya area akar pada tanaman di tanah, menyebabkan terjadinya penyerapan mineral pada tanah lebih mudah dibandingkan dengan tanaman yang tidak ada etilen.

7. Gravitasi

Hormon etilen dapat menyebabkan tanaman menjadi kurangnya kepekaan terhadap gravitasi. Dimana tanaman akan mengalami geotropis positif serta daun dan bunga tanaman akan terkulai.

8. Mematahkan Dormansi

Hormon etilen pada tanaman dapat mematahkan terjadinya dormansi pada benih, kuncup, dan organ penyimpanan pada tanaman. Dimana dormansi merupakan suatu keadaan yang terjadi pada benih, kuncup, dan organ tanaman yang mengalami masa tidur atau bisa disebut sebagai dorman.

Dimana benih, kuncup, dan organ penyimpanan tidak akan mengalami pertumbuhan, walaupun tanaman tersebut ditanam dalam kondisi optimum.

Inilah tadi pembahasan tentang fungsi dari hormon etilen yang baik bagi tanaman. Hormon etilen mempunyai banyak sekali manfaat, tapi harus dimanfaatkan dengan baik dan bijak supaya tidak merugikan dan merusak lingkungan.

Jika etilen tidak dimanfaatkan dengan baik, hormon ini dapat menimbulkan masalah seperti sengaja melakukan proses pemasakan buah tidak alami.

fbWhatsappTwitterLinkedIn