Sejarah

Geoglif: Jenis – Contoh dan Fakta Menarik

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia sejatinya sudah mulai menciptakan sebuah karya seni sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu. Hal tersebut dapat kita lihat dari banyaknya penemuan lukisan di dinding-dinding gua dengan usia yang sangat tua.  Dinding gua bukan satu-satunya media yang digunakan untuk melukis tetapi juga di tulang bahkan tanan. 

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang salah satu karya seni kuno yang disebut sebagai “geoglyph”. Untuk itu mari simak penjelasan lebih lanjut di bawah ini. 

Apa itu Geoglif?

Istilah “geoglyph” atau ‘Geoglif” sendiri baru digunakan pada tahun 1970 yakni untuk merujuk kepada suatu seni lanskap atau gambar di permukaan Bumi yang berasal dari era atau zaman kuno. Gambar tersebut bisa berada di atas tanah, gundukan, hingga batuan geometri. 

Pada awalnya istilah ini hanya digunakan untuk menyebut sebuah penemuan yang berada di Amerika Serikat yakni gambar tanah kerikil. Namun mengikuti perkembangan zaman terdapat penemuan-penemuan lainnya, isilah inipun diperluas untuk menyebut hal serupa. Geoglyph memiliki penyebutan lainnya yaitu “Nazca Lines” atau dalam bahasa Indonesia adalah “garis-garis Nazca. 

Geoglif secara umum memiliki ukuran yang sangat besar yakni lebih dari 4 meter sehingga dapat terlihat dari udara. Bentuk yang terbesar yakni geoglif Atacama Giant yang berada di Gurun Atacama, Chili dengan ukuran 119 meter. 

Sejarah Geoglif

Nazca Line atau geoglyph tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini berasal dari Peru yakni berasal dari 20 abad yang lalu. Diperkirakan manusia yang paling pertama menciptakan geoglif adalah orang-orang yang berasal dari peradaban Nazca antara 200 Sebelum Masehi hingga 700 Sebelum Masehi. Peradaban Nazca sendiri merupakan peradaban yang mendiami lembah sungai Rio Grande de Nasca dan Lembah Ica di wilayah Peru bagian selatan. 

Penemuan pertama geoglif di dunia terjadi pada awal abad ke 20 yakni sekitar tahun 1920 an di Peru. Serangkaian gambar-gambar tanah kuno berjumlah ratusan ditemukan di Gurun Nazca dengan berbagai bentuk. Umumnya bentuk geogif tersebut berupa gambar sederhana seperti Ikan, kucing, burung, laba-laba, monyet, ikan, dan binatang lainnya.

Penemuan geoglif ini bermula dari seorang penumpang pesawat terbang dan melintasi Gurun Nazca. Dari ketinggian ia melihat sebuah garis-garis dengan bentuk menyerupai suatu makhluk. Sejak saat itulah banyak para arkeolog mendatangi lokasi yang dimaksud untuk membuktikannya. 

Sebelum tahun 1920 lokasi Gurun Nazka memang belum dipergunakan sebagai rute penerbangan. 

Jenis-Jenis Geoglif

Geoglif dibagi menjadi dua macam atau jenis yaitu positif dan negatif. Agar dapat membedakan kedua jenis tersebut simak pembahasan di bawah ini. 

Geoglif Positif 

Geoglif positif memiliki istilah lain yaitu geoglif aditif yakni jenis geoglif yang dibentuk hanya dengan memindahkan suatu elemen untuk motifnya serta dengan tidak mengeruk tanah. Proses pembuatannya yakni dengan menyelaraskan material tanah dengan menggunakan metode yang serupa dengan pertrorform. 

Geoglif Negatif 

Geoglif negatif disebut juga dengan beberapa istilah lainnya seperti ekstraktif dan campo barrido atau intaglio merupakan jenis geoglif yang dibentuk yang proses pembuatannya dengan cara mengeruk atau mengikis tanah, gundukan atau batuan agar timbul warna dan tekstur yang kontras sehingga bentuknya dapat terlihat dengan jelas. Cara yang digunakan dalam proses ini mirip dengan petroglif

Tujuan Geoglif

Hingga saat ini keberadaan geoglif masih meninggalkan banyak tanda tanya bahkan di kalangan para ilmuwan. Bagaimana proses dan tujuan dari pembuatannya masih menjadi misterius. Banyak teori-teori yang digunakan untuk mencoba menjawab teka teki ini. Namun berdasarkan geoglif yang ditemukan di Gurun Nazca tujuan dari pembuatan geoglif diklasifikasikan sebagai berikut. 

  • Tujuan Astronomi

Ukuran dari geoglif sendiri sangatlah besar dan hanya bisa terlihat dengan jelas dari ketinggian 500 meter atau dari atas bukit. Sedangkan pada masa itu belum ada transportasi udara. Sehingga hal yang pertama kali dilakukan oleh para ahli setelah menemukan geoglif adalah menghubungkannya dengan astronomi. 

Para ahli memprediksi keberadaan geoglif ini mewakili rasi bintang atau menandai titik balik matahari. Namun dugaan ini masih diragukan karena geoglif yang dibuat oleh orang-orang Andes tidak menunjukkan adanya hubungan dengan konstelasi. Justru mereka menciptakan geoglif dengan memperhatikan ruang hitam dari rasi bintangnya sehingga terbentuk seperti konstelasi terbalik. 

  • Ritual atau Upacara

Dari penemuan geoglif Nazca para ahli meyakini tujuannya berkaitan dengan kegiatan spiritual yakni ritual atau persembahan kepada dewa-dewa yang diyakini. Pendapat ini berdasarkan pada jalan setapak pada geoglif yang menuju ke arah Cihuaci yang mana merupakan pusat keagamaan orang-orang Nazca. 

Pendapat lainnya adalah geoglif dibuat dengan tujuan berkaitan dengan ritual perdukunan atau ilmu sihir. 

  • Pertanian

Pendapat lainnya mengatakan bahwa geoglif memiliki tujuan di bidang pertanian seperti untuk mempertahankan kesuburan tanah. Teori ini didasarkan pada fakta bahwa sebagian besar geoglif memiliki terowongan atau saluran air di bawahnya. Garis-garis geoglif tersebut kemungkinan digunakan untuk menandainya. 

Contoh Geoglif

Geoglif memang berjumlah cukup banyak namun tidak tersebar di seluruh tempat di Bumi yang artinya mereka hanya dapat dijumpai di lokasi tertentu saja. Lokasi tempat ditemukannya geoglif yang paling terkenal antara lain Nazca Lines Peru,  Atacama Giant Chile, Blythe Intaglios California, dan Bighorn Medicine Wheel Amerika Serikat.

Diantara penemuan-penemuan yang pernah ditemukan, berikut adalah geoglif yang paling ikonik. 

  • Nazca Lines

Nazca Lines atau Garis-Garis Nazca merupakan geoglif yang paling fenomenal di antara penemuan lainnya. Berada di Peru, Nazca Lines terdiri 800 buah garis lurus dan 300 buah garis geometris. Garis-garis tersebut membentuk berbagai bentuk tumbuhan dan binatang. 

Menariknya sebelum ditemukan pada tahun 1920, Garis Nazca sudah pernah disebutkan di dalam buku karya dari Pedro Cieza de León yang terbit pada tahun 1553. Di dalam buku tersebut Pedro menyebut Nazca Lines sebagai “penanda jejak”.

Setelah ditelusuri Garis Nazca diperkirakan dibuat sekitar tahun 100-600 Sebelum Masehi. Garis tersebut tidak pudar selama ribuan tahun dikarenakan lokasinya yang terpencil serta sangat kering sehingga tidak tergerus air hujan. Geoglyph tertua di dunia ini sudah masuk sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1994 silam.

  • The Uffington White Horse

Pada masa Perang Dunia ke 2 banyak terjadi penemuan-penemuan bersejarah salah satunya adalah The Uffington White Horse di bukit Oxfordshire, desa Uffington, Inggris. The Uffington White Horse merupakan geoglif dengan figur kuda putih raksasa dengan ukuran panjang 110 m di parit dengan menggunakan batu kapur putih. 

Geoglif ini diperkirakan sudah ada sejak zaman besi yakni 800 SM–100 M. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa figur tersebut bukanlah merupakan sosok kuda putih melainkan seekor naga. Tujuan dari penciptaan geoglif ini pun belum diketahui secara pasti namun beberapa teori mengatakan The Uffington White Horse berkaitan dengan persembahan untuk dewi Epona dari Celtic. 

  • Amazonian Geoglyphs

Hutan Amazon dikenal sebagai hutan yang paling misterius karena memiliki berbagai makhluk yang tidak ada di tempat lain. Di hutan terbesar di dunia ini juga terdapat ratusan geoglif berusia ribuan tahun lalu. Geoglif tersebut berupa lingkaran-lingkaran yakni 450 buah berbentuk geometris. 

Karena lokasinya yang tertutup oleh pepohonan yang lebat, geoglif ini pun baru ditemukan pada tahun 1970 an. Lokasinya yakni berada di Acre, Brazil seluas 13 ribu km.

  • Works of the Old Men

Di Timur Tengah juga ditemukan seni lanskap kuno atau geoglif yang kemudian dikenal sebagai Works of the Old Men. Lokasi tepatnya yakni membentang dari Syria ke Yaman dengan usianya yang mencapai 8.500 tahun. 

Jumlah yang ditemukan pun mencapai hingga ribuan dan diperkirakan jumlah ini masih belum semuanya. Figure dari geoglif ini yakni berupa lingkaran atau roda dimana bagian yang paling terlihat sangat jelas berada di Oasis Azraq Yordania. Para arkeolog belum dapat memperkirakan geoglif ini memiliki tujuan astronomi. 

Fakta Menarik Tentang Geoglif

Geoglif merupakan hasil kesenian lanskap kuno yang masih misterius hingga saat ini. Dibawah ini beberapa fakta menarik tentang geoglif. 

  • Ukurannya yang Sangat Besar

Ukuran geoglif tidak pernah kecil yakni selalu lebih dari 4 meter panjangnya. Untuk itu cara agar dapat melihatnya dengan jelas adalah dari udara. Bahkan Nazca Lines baru akan terlihat jelas dari bukit atau minimal 500 meter dari atas tanah. 

  • Geoglif Tertua di Dunia

Teori yang saat ini paling kuat mengatakan bahwa geoglif berasal dari bangsa Nazca di Peru. Namun faktanya geoglif yang lebih tua dari Nazca Lines telah ditemukan di Jazirah Arab yang dikenal sebagai Works of the Old Men. 

  • Tidak bisa ditemukan di Semua Tempat

Tidak semua tempat bisa digunakan sebagai media pembuatan geoglif karena membutuhkan lahan yang benar-benar kering agar dapat bertahan lama. Tempat-tempat yang saat ini telah diketahui sebagai lokasi geoglif antara lain hutan hujan Amazon di Brazil, Lima di Peru, Ural di Australia Selatan, Skandinavia, Islandia, Lappland, Arab Saudi dan Inggris. 

  • Tidak Semua Geoglif adalah Kuno 

Sebagian besar geoglif memang berasal dari zaman kuno namun ada juga yang merupakan hasil karya dari manusia modern. Geoglif tersebut ada di Australia yang kemudian dikenal sebagai “Marree Man” atau ”Stuart’s Giant”. 

Geoglif modern ini ditemukan pada tahun 1998 dengan figur sosok manusia Aborigin yang sedang berburu. Setelah ditelusuri geoglif tersebut baru saja dibuat yakni sekitar bulan Mei 1998. Meski demikian tidak pernah diketahui sampai sekarang siapa yang membuat geoglif tersebut. 

Selain Maree Man masih terdapat geoglif modern lainnya diantaranya adalah Spiral Jetty yang ada di Great Salt hasil karya dari seniman Robert Smithson. Geogif modern lainnya juga terdapat di Australia hasil karya dari Andrew Rogers yang kemudian diberi nama The Rhythms of Life. 

  • Berkaitan dengan Alien 

Orang-orang sering mengaitkan geoglif dengan alien atau makhluk luar angkasa. Hal tersebut dikarenakan ukurannya yang sangat besar serta proses yang cukup rumit sedangkan manusia kuno belum memiliki alat yang canggih. Selain itu tidak ada artefak apapun yang dapat membantu untuk mengungkapkan informasi tentang geoglif seolah karya seni ini bukan dari manusia Bumi.