Daftar isi
Bumi adalah salah satu planet di sistem tata surya yang sekaligus menjadi satu-satunya rumah bagi para makhluk hidup. Sebelum akhirnya benar-benar cocok untuk dihuni manusia dan makhluk lainnya, Bumi mengalami serangkaian proses terlebih dahulu hingga akhirnya muncul daratan-daratan luas yang disebut dengan benua.
Saat ini benua yang ada mengisi bumi ada 7 namun kondisi ini berbeda dengan puluhan juta, ratusan juta hingga milyaran tahun yang lalu. Lempengan bumi yang terus bergerak hingga hari ini lah yang membuat keadaan bumi selalu berubah-ubah.
Salah satu benua yang pernah ada di bumi adalah Gondwana. Seperti apa Gondwana itu? Mari simak penjelasannya sebagai berikut.
Gondwana atau sering disebut juga sebagai Gondwanaland adalah sebuah benua purba yang ada di bumi sekitar 550 juta tahun yang lalu–180 juta tahun lalu. Gondwana lebih tepatnya adalah superbenua yakni daratan yang sangat luas atau satu kesatuan dari beberapa daratan. Daratan yang bersatu mebentuk Gondwana saat ini adalah Amerika Selatan, Afrika, Arab, Madagaskar, India, Australia, dan Antartika.
Para ilmuwan menggambarkan benua ini memiliki luas 100.000.000 km persegi. Nama benua ini disematkan oleh Eduard Suess yang berasal dari salah satu wilayah yang berada di India Tengah. Untuk membedakan Gondwana India dengan Gondwana superkontinen para ilmuwan lebih menyukai nama Gondwanaland. Namanya Gondwana sendiri diambil dari bahasa Sansekerta.
Superkontinen Gondwana pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli dari Austria yaitu Eduard Suess. Suess merumuskan teori ini pertama kali pada tahun 1800 an. Suess menemukan sebuah fosil tumbuhan pakis di Amerika Selatan, India, dan Afrika. Hal yang mengejutkan adalah fosil pakis juga ditemukan di kawasan Antartika.
Namun sayangnya pada saat itu belum ditemukan teori pergeseran lempengan bumi sehingga Suess merumuskannya dengan menggunakan teori kenaikan permukaan laut dan regresi dari masa ke masa.
Kenaikan permukaan laut tersebut lah yang menyatukan bumi belahan selatan melalui daratan. Suess kemudian menggunakan istilah Gondwana yang merupakan bagian dari India Tengah karena tempat dan formasi geologinya memiliki kecocokan usia.
Berdasarkan C.R. Scotese, Universitas Texas di Arlington menurut bukti tektonik lempeng proses pembentukan Gondwana memakan waktu yang sangat lama yakni dimulai pada Neo-Proterozoikum dan Paleozoikum atau sekitar 1,1 Milyar tahun yang lalu. Gondwana terbentuk dari pecahan-pecahan superbenua yang ada sebelumnya yaitu Rodinia. Pecahan Rodinia kemudian saling berbenturan dan perlahan-lahan membentuk Gondwana.
Proses pembentukan Gondwana bersamaan dengan terentuknya beberapa orogeni sepert orogeni Pan-Afrika. Selain itu pembentukan Gondwana juga beriringan dengan pembukaan Samudra Iapetus antara Laurentia dan Gondwana barat.
Samudra Mozambik memisahkan diri dari Blok Kongo–Tanzania–Bangweulu di Afrika tengah dari Neoproterozoikum India begitu juga dengan daratan Australia pada 600 juta tahun yang lalu. Sedangkan India sendiri telah menyatu dengan Gondwana sehingga menambah massa serbenua ini. Bergabungnya daratan India menghasilkan orogeni Kuuga atau juga dikenal sebagai orogeni Pinjarra.
Sementara bagian lain dari Gondwana terbentuk serangkaian peristiwa orogenik yang kompleks membentuk bagian timur yaitu Afrika timur, Perisai Arab-Nubia, Seychelles, Madagaskar, India, Sri Lanka, Antartika Timur, dan Australia pada 750 hingga 500 juta tahun lalu.
Bagian tepi barat, selatan, dan timur Gondwana membentuk Terra Australis Orogen sepanjang 18.000 km. Sabuk busur ini dapat dilihat di Australia timur, Tasmania, Selandia Baru, dan Antartika.
Gondwana mulai pecah bersamaan dengan super benua yang juga ada saat itu yakni Pangea sekitar 200 – 160 juta tahun lalu. Perpecahan Gondwana terbagi ke dalam beberapa fase diantaranya adalah sebagai berikut.
Gondwana yang berpusat di Antartika dan pecahan-pecahan Gondwana enyebar searah dengan jarum jam. Perpecahan Gondwana ini terjadi akibat meletusnya sebuah provinsi batu besar (batuan beku yang terakumulasi dalam jumlah sangat besar) yaitu Karoo-Ferrar yang merupakan provinsi batuan besar paling besar yang pernah ada di bumi. Pecahan ini menghasilkan Amerika Selatan, Afrika, dan Antartika.
Sebelum gumpalan batu besar Karoo memulai retakannya di antara Afrika dan Antartika, ia memisahkan diri dari serangkaian blok benua yang lebih kecil dari batas selatan Gondwana, Proto-Pasifik atau saat ini adalah Pegunungan Transantartika.
Pada proses ini Semenanjung Antartika, Tanah Marie Byrd, Zealandia, dan Pulau Thurston, Kepulauan Falkland dan Pegunungan Ellsworth–Whitmore berputar 90 derajat berlawanan arah jarum jam. Sementara itu Amerika Selatan yang berada di selatan Sesar Gastre bergerak ke arah barat.
Di waktu yang tumpang tindih dengan peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen, blok Madagaskar dan Dataran Tinggi Mascarene yang membentang dari Seychelles hingga Réunion bergerak menjauh dari India. Peristiwa ini juga bersamaan dengan letusan basal Deccan yang saat ini adalah hotspot Réunion yakni hotspot vulkanik yang berada di bawah pulau Réunion di Samudra Hindia.
Pada masa Jurassic awal pergerakkan laut telah menutupi tandung Afrika dengan batu pasir, batu kapur, serpih, napal, dan evaporit.
Pada 132,5 hingga 96 juta tahun yang lalu, Gondwana bagian timur yaitu Antartika, Madagaskar, India, dan Australia mulai bergerak menjauhi Afrika. Gondwana bagian India bergerak ke arah barat laut dari Australia-Antartika dan terpisahkan oleh Lempeng Capricorn.
Sekitar 118 juta hingga 80 juta tahun yang lalu di Lempeng Antartika mulai terbentuk hotspot Kerguelen. Pada masa ini juga Samudra Hindia mulai terbuka dan ada 100 juta tahun lalu terbentuk pegunungan-pegunungan di Lempeng India yang sekarang dikenal sebagai Ninety East Ridge.
Perpecahan antara Australia dan Antartika Timur dimulai pada 132 juta tahun yang lalu dan dasar laut mulai mekar pada 96 juta tahun yang lalu. Selama periode Eosen sekitar 35 juta tahun silam ketika suhu laut global mulai turun secara signifikan sebagian benua-benua mulai terpisahkan oleh samudera.
Pada fase ini anak benua India mulai bertabrakan dengan Asia sekitar tahun 70 juta tahun yang lalu. Sepanjang 1.400 km kerak menyatu dengan oleh orogen Himalaya-Tibet. Selama era Kenozoikum orogen telah membentuk dataran tinggi Tibet yang saat ini berada di antara Himalaya Tethyan di selatan dan pegunungan Kunlun dan Qilian di utara.
Kemudian, Amerika Selatan terhubung ke Amerika Utara melalui Tanah Genting Panama. Pada proses ini sirkulasi air hangat terputus sehingga suhu Kutub Utara menjadi rendah. Pecahan Gondwana berlanjut di Afrika bagian timur pada Afar Triple Junction yang memisahkan lempeng Arab, Nubia, dan Somalia, sehingga terjadi retakan di Laut Merah dan retakan Afrika Timur.
Pada periode Kenozoikum Awal Australia masih menyatu dengan Antartika sampai pada akhirnya mulai terjadi retakan namun hanya menghasilkan teluk sampai pada masa Eosen hingga Oligosen yakni ketika arus circumpolar berkembang dan glasiasi Antartika dimulai.
Sampai dengan 33 juta tahun yang lalu teluk berubah menjadi laut yakni Laut Tasman. Pada masa ini mulai terbentuk Selat Drake di Amerika Selatan dan Laut Tasman semakin dalam. Selama masa Miosen Selat Drake mulai melebar serta aliran air antara Amerika Selatan dan Semenanjung Antartika meningkat.
Memasuki masa Eosen Lempeng Australia bergerak ke arah utara dan menciptakan tumbukan busur-benua dengan Lempeng Filipina dan Caroline serta pengangkatan Dataran Tinggi Nugini.
Gondwana bertahan selama lebih dari 300 juta tahun dan terus bergerak. Karena pergerakan dah wilayahnya yang sangat luas itulah iklim di Gondwana terus berubah-ubah. Pada awal terbentuknya yakni pada masa Kambrium, Gondwana merupakan tempat dari rumah kaca. Pada 450 juta tahun yang lalu yakni akhir Ordovisium ketika Gondwana bergerak ke arah Kutub Selatan iklimnya berubah menjadi sangat dingin. Namun karena benua ini sangat besar sehingga sebagian daratannya melintasi khatulistiwa sehingga memiliki iklim yang lebih hangat.
Perubahan iklim yang paling menonjol terjadi di wilayah Australia dimana pada selama Paleosen daratan ini selalu mendapatkan hujan dan hangat sehingga iklimnya hangat dan basah. Begitu juga pada selama masa Miosen waktu dimana hujan terjadi di Australia Tenggara. Namun pada akhir masa ini iklim berubah menjadi lebih dingin dan hujan mulai jarang terjadi sehingga wilayahnya menjadi kering.
Kehidupan yang ada pada masa awal Gondwana mulai hadir beberapa makhluk kompleks pertama seperti trilobita dan brakiopoda. Pada masa Gondwana pula banyak terjadi evolusi-evolusi penting dari para makhluk hidup seperti pada ikan, amfibi, dan reptil.
Pola distribusi organisme hidup yang dahulu berada di wilayah Gondwana namun saat ini terpisah disebut sebagai “Gondwanan”. Flora di Antartika termasuk sebagai flora Gondwanan.
Flora lain yang termasuk Gondwanan adalah famili tumbuhan Proteaceae yang diketahui berasal dari belaha bumi selatan. Pada masa Gondwana silur tumbuh di sepanjang khatulistiwa yakni yang sekarang adalah Australia hingga Kutub Selatan, Afrika Utara dan Amerika Selatan.
Sebanyak 27% famili invertebrata laut dan 57% genera punah selama masa peralihan dari Rumah Es ke Rumah Panas yang kemudian dikenal sebagai Kepunahan Ordovisium Akhir.