Pangea: Pengertian – Proses Pembentukan dan Sejarahnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada saat awal pembentukan hingga saat ini, Bumi selama 2,5 milyar tahun telah melalui berbagai periode dan juga fase. Sebelum adanya benua-benua seperti hari ini, bumi pada jutaan hingga milyaran tahun lalu berupa daratan yang sangat luas. 

Daratan luas yang disebut sebagai superbenua ini memiliki siklus sendiri sehingga akan terbentuk dan terpisah pada periode tertentu. Salah satu superbenua yang pernah ada di muka Bumi adalah superbenua Pangea yang akan di bahas lebih lanjut dalam ulasan berikut ini. 

Apa itu Pangea?

Pangea adalah salah satu superbenua yang pernah ada di Bumi tepatnya pada 300 juta tahun yang lalu atau tepatnya pada masa akhir zaman Paleozoikum dan awal Mesozoikum. Lokasi Pangea diketahui berpusat di khatulistiwa dan dikelilingi oleh supersamudera  Panthalassa  serta Paleo-Tethys dan Samudra Tethys yang muncul pada periode berikutnya. 

Dibandingkan superbenua lainnya, Pangea adalah yang paling muda dan menjadi yang pertama kali direkonstruksi oleh para ahli geologi. 

Istilah Pangea pertama kali digunakan pada awal abad ke-20 oleh Alfred Wegener yang merupakan ahli meteorologi dan geofisika dari Jerman. Penamaan Pangea diambil dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Pan (πᾶν) yang bermakna “seluruh” dan Gaia (Γαῖα)  yang artinya Bumi. 

Sejarah Pangea 

Alfred Wegener bukan hanya pencetus nama dari Pangea saja melainkan orang yang mengenalkan teori superbenua. Kala itu, pemilik nama lengkap ini Alfred Lothar Wegener menyadari bentuk-bentuk benua yang ada saat ini mirip seperti sebuah satu kesatuan atau gambar yang terpisah-pisah. 

Wegener kemudian mengembangkan teori pergeseran benua untuk menjelaskan bentuk dan posisi benua. Teori tentang keberadaan Pangea ini dicetuskan pertama kali pada tahun 1912 dan kemudian ditulis dalam bukunya yang berjudul The Origins of Continents and Oceans pada tahun 1915. 

Faktor lain yang semakin meyakinkan Wegener bahwa Bumi berasal dari satu kesatuan adalah fakta bahwa terdapat kemiripan antara garis pantai Amerika Selatan bagian timur dan Afrika. Teori tersebut telah lebih dulu dicetuskan oleh Alexander von Humboldt pada tahun 1910. Sehingga Wegener mengebangkan teori tersebut untuk mengetahui kebenaranny. Wegener kemudian menjelaskan teorinya tersebut pada simposium pada tahun 1927. 

Teori Wegener didukung dengan penemuan fosil binatang yang mirip di Amerika dan Afrika. Menurutnya, kemungkinan bintang tersebut melintasi benua dengan jarak yang begitu jauh sangatlah kecil bahkan mustahil. 

Nanum teori Wegener tidak diterima begitu saja bahkan ditentang oleh banyak komunitas ilmiah. Teori pergeseran benua ini kemudian dikembangkan oleh Alexander Du Toit setelah Wegener wafat pada tahun 1930. 

Sedikit berbeda dengan Wegener,  Alexander Du Toit mengusulkan teori superbenua lainnya yang lebih tua dari Pangea yakni Laurasia. Superbenua Laurasia adalah gabungan daratan Amerika Utara, Eropa dan Asia. Teori yang tercantum dalam buku Our Wandering Continents (1937) tersebut memuat Pengembangan dalam penanggalan batuan dan mineral, sonar, dan geofisika. 

Berdasarkan teori Laurasia, Amerika Utara bagian timur, Eropa Barat, dan Afrika barat laut terbukti bahwa mereka memiliki formasi batuan yang sama serta berasal dari periode yang tumpang tindih. Teori ini berkembang dari waktu ke waktu menjadi studi modern tentang lempeng tektonik. Hingga akhirnya pada akhir abad ke 20 Pangea dinyatakan benar-benar ada. 

Proses Terbentuknya Pangea

Superbenua Pangea terbentuk dari pecahan-pecahan superbenua yang ada sebelumnya. Pangea sendiri mulai terbentuk pada awal periode kambrium yakni dimulai ketika Mikro-benua Avalonia yang memisahkan diri dari Gondwanaland. Mikro-benua Avalonia bergerak mendekati daratan lainnya yang berada di garis khatulistiwa yaitu Laurentia. Benua-benua yang ada pada 480 juta tahun ini 

Valonia, Laurentia dan juga satu daratan lagi yaitu Baltica bergabung menjadi satu menjadi Laurasia.  Pada akhir periode Silurian, super benua Gondwana kembali terpisah yaki menjadi  China Utara dan China Selatan. Daratan ini kemudian bergerak menuju Laurasia melalui  Samudra Proto-Tethys. 

Sekitar 300 juta tahun yang lalu, bagian barat laut dari benua kuno Gondwana yakni yang berada dekat dengan Kutub Selatan bertabrakan dengan bagian selatan benua Laurasia atau disebut juga dengan Euramerica untuk membentuk satu benua besar.

Setelah beberapa saat, benua Angaran yang berada dekat Kutub Utara) mulai bergerak mendekat ke selatan dan bergabung dengan bagian utara benua Laurasia yang sedang dalam proses pembentukan. Gabungan daratan-daratan ini memakan waktu 270 juta tahun sampai akhirnya terbentuk daratan luas Pangea. 

Bukti Keberadaan Pangea 

Pangea adalah satu-satunya superbenua yang sudah dipastikan keberadaannya. Para ahli menggunakan beberapa bukti seperti adanya kesesuaian antara garis pantai Amerika Utara dan Selatan dengan Eropa dan Afrika yang terlihat sangat dekat setelah pantai-pantai ini dipetakan. 

Bukti lainnya adalah kecocokan geologi yang dimiliki oleh benua-benua yang berdekatan contohnya pada pantai timur Amerika Selatan dan pantai barat Afrika. Selain itu sebuah endapan glasial dengan struktur dan usia yang sama ditemukan di benua-benua lainnya yang seharusnya menyatu di benua Pangaea. Endapan glasial tersebut berasal dari lapisan es kutub dari Zaman Karbon menutupi ujung selatan Pangea.

Ditemukannya formasi batuan dengan asal yang sama di Amerika Utara bagian timur, Eropa Barat, dan Afrika barat laut juga menjadi penguat bukti keberadaan Pangea di masa lalu. Bukti lainnya bisa terlihat dari penemuan fosil Lystrosaurus therapsid di Afrika Selatan, India dan Antartika, bersama anggota flora Glossopteris. Wilayah ini sangat jauh sehingga bagaimana bisa sebuah tumbuhan bergerak. Sehingga penjelasan yang paling masuk akal adalah mereka berasal dari satu daratan yang sama. 

Selain fosil binatang dan tumbuhan , deretan pegunungan juga mengindikasikan bahwa mereka terbentuk dari wilayah yang sama. Seperti kontinuitas rantai Pegunungan Appalachian, yang membentang dari Amerika Serikat bagian tenggara hingga Caledonides di Irlandia, Inggris, Greenland, dan Skandinavia.

Dari sekian bukti yang sudah disebutkan bukti yang dianggap paling kuat adalah paleomagnetisme yaitu ilmu tentang rekaman arah dan intensitas medan magnet yang disimpan oleh mineral tertentu. 

Rekaman arah tersebut terekam selama proses pembentukan bumi. Daratan-daratan yang ada sekarang ini saling berjauhan, tetapi ketika masih berupa Pangea, daerah glasial terhubung dan terletak di dekat Kutub Selatan. 

Bukti keberadaan Pangea juga dapat dilihat dari distribusi batu bara dunia. Batu bara umumnya terbentuk di wilayah dengan hangat dan basah namun para ahli menemukan adanya mineral ini di dalam lapisan es kering Antartika yang dingin. Penjelasan yang diterima adalah lapisan es tersebut dahulu berada di tempat lain yang mempunyai iklim yang berbeda dan cocok untuk pembentukan batu bara. 

Kehidupan Pangea

Pangea mengisi bumi selama kurang lebih 160 juta tahun yang lalu. Selama interval ini, terjadi perkembangan penting dalam evolusi kehidupan. Kehidupan lautan pada masa ini adalah Awal didominasi oleh karang rugose, brachiopoda, bryozoa, hiu, dan ikan bertulang pertama. 

Sementara itu kehidupan di daratan mulai didominasi oleh serangga dan arthropoda lainnya serta tetrapoda pertama dan mulai terbentuk hutan lycopsida. Pada periode waktu 100 juta tahun Pangea muncul Traversodontidae, mamalia pemakan tumbuhan dan nenek moyang lainnya.  

Sedangkan serangga, kumbang dan capung hadir pada masa periode Permian yakni akhir dari zaman Paleozoikum. Keberadaan Pangea tumpang tindih dengan zaman Great Dying atau sekarat hebat yakni masa kepunahan massal pada 252 juta tahun silam. Periode trias awal ini muncul berbagai makhluk reptil purba yang dikenal sebagai archosaurs yakni sebangsa buaya, burung dan reptil besar lainnya. Sementara itu dinosaurus muncul sekitar 230 juta tahun yang lalu. 

Ketika Pangea mulai terpecah yakni masa Jurassic Tengah Masih muncul spesies baru yaitu moluska yang mendominasi lautan. Selain moluska binatang laut lainnya adalah ichthyosaurus, hiu dan pari, dan ikan-ikan lainnya. Sementara itu yang memenuhi daratan pada masa ini adalah hutan sikas. dan tumbuhan runjung. Pada masa tersebut juga telah terbentuk mamalia sejati pertama di muka bumi. 

Iklim Pangea

Pangea adalah sebuah daratan yang sangat luas sehingga iklim yang dimiliki akan sangat berbeda. Bagian dalam benua memiliki kondisi yang benar-benar kering akibat terhalangnya curah hujan oleh rantai pegunungan. Namun bagian superbenua Pangea yang ada di dekat garis khatulistiwa cukup lembab dan cenderung tropis. 

Sebagian para ahli memprediksi telah terjadi mega muson di Pangea yakni puncaknya terjadi di Trias. Berdasarkan penelitian yang berdasarkan pada data biologis dan fisik dari Formasi Moradi membandingkan iklim Pangea serupa dengan Gurun Namibia Afrika modern dan Danau Eyre Basin di Australia. Dengan begitu dapat disimpulkan Pangea memiliki iklim kering dan basah meski pada periode yang singkat namun kadang terjadi banjir besar. 

Banjir terjadi karena adanya peningkatan erosi dari kerak benua yang terangkat. Sementara itu Pangea di bagian barat mengalami kekeringan yang cukup parah namun disini menjadi menjadi pusat evolusi dan penyebaran geografis amniota yakni tanaman berbiji yang tubuh subur di wilayah kering. 

Selama Permian, pengendapan batubara sebagian besar terbatas pada mikrokontinen Cina Utara dan Selatan, yang merupakan salah satu dari sedikit area kerak benua yang belum bergabung dengan Pangaea. 

Terpecahnya Pangea 

Siklus dari superbenua yaitu akan terpecah kembali setelah beberapa waktu tertentu. Pangea mulai terpecah pada 200 juta tahun yang lalu. Terpecahnya Pangea terbagi menjadi tiga fase yaitu fase Pembukaan Atlantik, Perpecahan Gondwana, serta Pembukaan Laut Norwegia dan pecahnya Australia dan Antartika. Lebih jelasnya lagi simak pembahasan berikut ini. 

Pembukaan Atlantik

Fase pertama dari perpecahan Pangea adalah mulai terbukanya Samudera Atlantik secara rifting yang diawali dari bagian utara–tengah Atlantik. Perpecahan pertama ini terjadi sekitar 320 juta tahun lalu. 

Rifting kemudian dilanjut pada bagian sepanjang margin timur Amerika Utara, margin barat laut Afrika dan Atlas Tinggi, Sahara, dan Tunisia. Perpecahan masih berlanjut pada masa Jurasic Tengah yakni sekitar 175 juta yang lalu. Pada periode ini Pangea mulai retak dari Samudra Tethys di timur ke Samudra Pasifik di barat. 

Tidak semua retakan dari Pangea berhasil melainkan ada yang gagal. Contoh yang berhasil yakni Samudra Atlantik Utara. 

Perpecahan Gondwana

Fase ke dua disebut sebagai perpecahan Gondwana yakni terjadi sekitar 150 sampai 140 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal. Pada masa ini superbenua Gondwana terpecah menjadi Afrika, Amerika Selatan, India, Antartika, dan Australia. Sementara itu memasuki periode Kapur Tengah, Gondwana terfragmentasi untuk membuka Samudra Atlantik Selatan saat Amerika Selatan mulai bergerak ke barat menjauhi Afrika. 

Di waktu yang bersamaan Madagaskar dan India mulai terpisah dari Antartika dan bergerak ke utara dan mulai membuka Samudra Hindia. Perpecahan ini berlangsung pada kurun waktu 100 juta tahun yang lalu. Sementara itu Bagian India terus bergerak mendekati Eurasia di utara dan menutup Samudra Tethys bagian timur. Sementara itu bagian Madagaskar sudah berhenti bergerak dan terkunci Lempeng Afrika. 

Bagian-bagian lainnya yaitu Selandia Baru, Kaledonia Baru, dan seluruh Zealandia (Benua ke 8 yang tenggelam) mulai terpisah dari Australia, bergerak ke timur menuju Pasifik dan membuka Laut Koral dan Laut Tasman. 

Pembukaan Laut Norwegia, pecahnya Australia dan Antartika

Fase besar ketiga dari proses perpecahan Pangea adalah pembukaan Laut Norwegia, pecahnya Australia dan Antartika yang berlangsung pada zaman Kenozoikum yaitu periode Paleosen hingga Oligosen.

Pada yang terjadi sekitar 65–60 juta tahun yang lalu ini Laurasia terpecah ketika Amerika Utara atau Greenland memisahkan diri dari Eurasia kemudian membuka Laut Norwegia. Di saat ini juga mulai terjadi penutupan di Samudra Tethys dan membentuk Samudera baru yaitu Samudra Hindia. 

Sementara itu bagian Australia bergerak menjauh dari Antartika dan bergerak dengan cepat menuju ke utara. Pada 35 juta tahun silam India mulai bertabrakan dengan Asia dan menutup Samudra Tethys. Pergerakan ini masih terus terjadi hingga hari ini. 

Perpecahan lainnya yang terjadi pada masa Kenozoikum adalah terbukanya teluk California pengangkatan Pegunungan Alpen, dan pembukaan Laut Jepang. Perpecahan Pangea masih terus berlanjut hingga hari ini yaitu di retakan laut Merah dan retakan Afrika Timur. 

Dampak Perpecahan Pangea

Setelah peristiwa Perpecahan Pangea terjadi , iklim di bumi pun turut berubah. Perpecahan Pangea mengeluarkan gas karbondioksida sehingga iklim pada awal masa Kapur menjadi hangat. Suhu Bumi juga meningkat ketika Samudra Tethys mulai menutup. 

Sementara itu aktifnya pengunang tengah laut menyebabkan kenaikan pada permukaan laut ke level tertinggi dalam catatan geologis sehingga menyebabkan banjir di seluruh benua. Selama masa perpecahan Pangea telah berkontribusi pada diversifikasi angiospermae.

fbWhatsappTwitterLinkedIn