Nyatanya naskah tidak hanya digunakan untuk melakukan produksi program atau acara yang sifatnya visual audiotori saja, melainkan naskah juga sangat diperlukan dalam acara yang sifatnya audiotori seperti radio. Penulisan naskah radio sebenarnya hampir sama dengan penulisan naskah lainnya, namun yang membedakannya hanya unsur yang Menyusun audionya lebih ditekankan secara mendetail.
Hal ini berkaitan dengan karakteristik radio yang hanya bersifat audiotori tentunya. Audio yang dicantumkan dalam naskah radio itu sendiri terdiri atas music dan sound efek yang digunakan untuk membangun ambience dari pendengar.
Naskah radio ditulis bukan untuk berbicara kepada pendengar, melainkan ditulis untuk berbicara dengan pendengar. Sehingga pemilihan kata yang digunakan untuk menulis naskah radio ini haruslah sangat mudah untuk dipahami pendengar. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penulisan naskah radio.
1. Kejelasan (clarity)
Naskah yang ditulis untuk sebuah acara radio haruslah jelas sehingga nantinya akan lebih mudah untuk dipahami oleh pendengarnya. Tidak hanya itu, karena karakteristik radio yang mengandalkan teater of mind sebisa mungkin memang naskah radio harus ditulis secara lebih detail dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Terlebih bahasa yang dipergunakan tidak bermakna ganda, atau terkesan ambigu. Hal itu nantinya akan mengganggu proses imajinasi dari para pendengar tentunya. Sebisa mungkin naskah dalam radio dibuta jelas dengan menggunakan kalimat yang singkat dan sederhana, menggunakan kata kata atau istilah yang sudah umum digunakan, menggunakan beberapa ilustrasi cerita yang membuat pendengar lebih mudah memahaminya.
2. Kelincahan (agility)
Selain penuh dengan kejelasan, sebuah naskah radio juga dituntut untuk memiliki penataan bahasa yang lincah dan sangat riang untuk menarik perhatian dari para pendengarnya. Kata kata yang digunakan tidak terlepas dari penggunaan kata kata yang konkrit dan penuh gambaran, kata kata yang mengandung hal yang lucu, mengandung ide ide yang penuh dengan pertentangan, dan yang pasti diimbangi dengan penggunaan music dan sound efek yang tepat.
3. Keanekaragaman (variety)
Untuk lebih mudah menarik perhatian dari para pendengar, naskah radio yang ditulis harus memiliki kata kata yang sangat penuh dengan variasi. Hal itu bisa dilakukan dengan mengolah beberapa kalimat yang panjang menjadi kalimat yang sangat pendek namun tetap tidak mengaburkan makna yang sebenarnya. Terlebih apabila sang narrator bisa menambahkannya sedikit dengan beberapa unsur humor.