Daftar isi
Harga keseimbangan merupakan sebuah istilah yang mungkin cukup asing bagi beberapa orang, khususnya yang tidak bergelut atau tidak tertarik pada bidang perekonomian. Istilah harga keseimbangan memang sangat erat dengan kegiatan perekonomian, khususnya berkaitan dengan pasar.
Namun, sebenarnya apa sih harga keseimbangan itu? Kami akan mengulasnya pada artikel kali ini!
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium, bisa juga disebut dengan harga bebas, merupakan sebuah harga yang terbentuk saat kurva permintaan dan kurva penawaran berada dalam satu titik pertemuan yang sama.
Harga keseimbangan di pasar bisa terbentuk atas dasar hasil kesepakatan yang terjadi antara penjual dan pembeli, ketika kuantitas barang yang ditawarkan dan diminta sama besarnya.
Ketika posisi keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik tersebut menjadi acuan bagi penjual dan pembeli dalam menentukan harga suatu produk atau barang. Titik keseimbangan harga ini wajarnya bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama dalam proses perekonomian.
Harga keseimbangan yang terjadi di pasar sangat dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan dari kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli. Penawaran dan permintaan menjadi dua hal yang bertolak belakang tetapi sentantiasa berjalan bersama.
Permintaan suatu produk barang atau layanan jasa akan meningkat ketika harga di pasar sedang turun. Sebaliknya, penawaran akan meningkat ketika harga produk atau layanan jasa di pasar terjadi peningkatan harga.
Keseimbangan harga bisa terjadi sesuai dengan kondisi pasar, yaitu berkaitan dengan penawaran dan atau permintaan. Ketika jumlah permintaan lebih besar dari penawaran, maka harga barang atau layanan jasa bisa meningkat. Sedangkan jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka harganya akan turun.
Proses tawar menawar menjadi salah satu hal yang mempengaruhi atau bahkan membentuk harga keseimbangan. Ketika sebuah barang memiliki harga yang terlalu mahal bagi pembeli, maka barang tersebut tidak akan terjual atau terbeli dan produsen bisa mendapatkan kerugian besar dari hal tersebut.
Oleh karena itu, penjual atau produsen akan menurunkan harga demi bisa memasarkan dan menjual produk atau layanan jasa kepada konsumennya. Lebih baik mendapatkan keuntungan yang kecil daripada merugi karena mengharapkan keuntungan yang besar.
Sebaliknya, ketika harga yang ditawarkan atau diinginkan oleh pembeli cenderung rendah, penjual tidak akan menjual barang atau jasa yang mereka miliki. Kemudian, pembeli akan menaikkan harga agar penjual mau lagi untuk menjual barang atau layanan jasa yang mereka miliki.
Keseimbangan pasar memiliki peran yang cukup penting dalam pengendalian harga. Dari keseimbangan pasar tersebut, kemudian harga sebuah barang atau layanan jasa menjadi stabil, tidak terlalu tinggi atau rendah. Dari hal tersebut, baik penjual maupun pembeli sama-sama diuntungkan karena adanya harga keseimbangan.
Harga keseimbangan bisa saja bergeser atau berubah pada suatu waktu, tentunya ini juga dipengaruhi oleh jumlah permintaan serta penawaran. Adanya keseimbangan yang terjadi antara penawaran oleh penjual dan permintaan oleh pembeli akan membentuk sebuah harga pasar.
Suatu harga keseimbangan juga bisa digambarkan dengan kurva. Ketika permintaan dan penawaran saling berpotongan, disitulah harga keseimbangan terbentuk dan pasar disebut dalam keadaan ekulibrium atau seimbang.
Ada berbagai macam faktor yang bisa mempengaruhi terbentuknya harga keseimbangan. Berikut ini adalah beberapa hal yang berpotensi untuk menjadi faktor pembentuk dalam terjadinya suatu harga keseimbangan:
1. Tersedianya Barang Sesuai dengan Permintaan
Sebuah harga keseimbangan bisa terjadi ketika seorang penjual menyediakan barang atau layanan jasa sesuai dengan jumlah yang diminta oleh konsumen. Ketika produksi barang atau jasa yang tersedia terlalu banyak sedangkan permintaan dari konsumen sedikit, maka harga keseimbangan tidak akan terjadi.
Bukannya terjadi keseimbangan, besaran harga barang tersebut di pasaran akan terkena pengaruhnya. Mungkin saja harga barang akan menurun drastis atau bahkan akan terjadi ketimpangan antara harga suatu barang dengan barang lain yang seharusnya setara.
2. Persediaan Barang Sesuai Penawaran Pembeli
Pembeli akan melakukan penawaran kepada penjual untuk mendapatkan sebuah kesepakatan harga. Tak hanya itu saja, jumlah barang yang akan dibeli pastinya disesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, penjual harus bisa menyediakan jumlah barang sesuai dengan penawaran dari pembeli. Dari sini lah kemudian akan ada kesepakatan harga yang ditentukan penjual dan pembeli. Harga yang disepakati penjual dan pembeli tersebut kemudian yang disebut sebagai harga keseimbangan.
3. Keseimbangan Permintaan dan Tingkat Ketersediaan
Seorang penjual harus bisa memastikan jumlah ketersediaan barang agar sesuai dengan kebutuhan para pembeli terhadap produk yang ada di pasar. Sebaiknya, barang tersebut harus bisa tersedia dalam jangka waktu tertentu secara stabil, tidak menambahkan jumlah barang berlebih dan tidak juga kekurangan.
Ketika seorang pembeli melakukan permintaan terhadap barang tersebut tanpa mengubah jumlah permintaan, hal ini bisa disebut sebagai keseimbangan. Dari keseimbangan ini, kemudian akan muncul kesepakatan tentang harga yang menjadi cikal bakal harga keseimbangan.
4. Kesamaan Penawaran Produsen dan Permintaan Konsumen
Sebuah penawaran bisa dikatakan efektif apabila seorang produsen mampu menjual barang sesuai dengan jumlah yang tersedia, tanpa melakukan penambahan persediaan. Sementara itu, pihak konsumen tetap melakukan permintaan barang dengan jumlah seperti biasanya.
Ketika hal ini terjadi, keseimbangan akan terus berlangsung dan berdampak pada harga pasar. Harga tersebut kemudian menjadi sebuah harga keseimbangan, ketika tidak ada lagi kenaikan atau penurunan harga, melainkan stabil dan konstan seperti biasanya.
Terbentuknya harga keseimbangan memiliki peran dan fungsi yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Tentunya, hal-hal ini bisa terjadi atas dasar untuk mendapatkan kesejahteraan bagi penjual maupun pembeli.
Berikut ini adalah beberapa peran dan fungsi dari terbentuknya harga keseimbangan:
Itulah beberapa peran dan fungsi dari harga keseimbangan dalam kegiatan perekonomian. Secara sederhana, keberadaan harga keseimbangan adalah untuk membantu produsen dan konsumen meraih keuntungan dari proses perekonomian.
Harga keseimbangan di suatu pasar bisa berpengaruh terhadap penggolongan pembeli dan penjual. Penggolongan pembeli dan penjual bisa dilakukan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan untuk membeli bagi konsumen/pembeli.
Berikut ini adalah beberapa penggolongan yang bisa terjadi dari pembeli ataupun penjual:
1. Pembeli Super Marginal
Merupakan kelompok pembeli yang kemampuan untuk membelinya di atas harga pasar.
2. Pembeli Marginal
Merupakan kelompok pembeli yang kemampuan untuk membelinya sama atau setara dengan harga pasar.
3. Pembeli Sub Marginal
Merupakan kelompok pembeli yang kemampuan untuk membelinya di bawah harga pasar.
4. Penjual Super Marginal
Merupakan kelompok penjual yang perhitungan harga pokoknya di bawah harga pasar.
5. Penjual Marginal
Merupakan kelompok penjual yang perhitungan harga pokoknya sama atau sesuai dengan harga pasar.
6. Penjual Sub Marginal
Merupakan kelompok penjual yang perhitungan harga pokoknya di atas harga pasar.
Dari beberapa penggolongan pembeli dan penjual di atas, bisa diambil beberapa kesimpulan. Berikut ini adalah diantaranya:
1. Terdapat Pembeli dan Penjual yang Memperoleh Keuntungan
Seorang pembeli yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari harga pasar akan mendapatkan premi konsumen. Sedangkan penjualan yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar akan mendapatkan premi konsumen.
2. Terdapat Pembeli dan Penjual yang Memperoleh Kerugian
Seorang pembeli yang kemampuannya di bawah harga pasar harus mendapatkan kerugian. Sementara itu, penjual yang perhitungan harga pokoknya di atas harga pasar yang akan mengalami kerugian dalam hal ini.
3. Terdapat Pembeli dan Penjual yang Impas (Break Even Point)
Pembeli dan penjual marginal tidak akan mendapatkan keuntungan atau kerugian karena kemampuan membeli dan perhitungan harga pokok yang mereka miliki sama atau setara dengan harga pasar.
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menghitung harga keseimbangan dalam dunia ekonomi. Beberapa cara tersebut adalah dengan menggunakan tabel, kurva, serta pendekatan matematis, setiap orang bebas untuk menggunakan yang manapun sesuai keinginan.
1. Menghitung Menggunakan Tabel
Cara menghitung harga pasar yang pertama adalah dengan menggunakan tabel yang terdiri dari 3 kolom. Kolom-kolom tersebut bisa diisi dengan variabel yang melambangkan harga, jumlah permintaan, dan jumlah penawaran.
Berikut ini adalah salah satu contoh dari perhitungan harga keseimbangan pada produk x dalam sebuah tabel:
Harga (rp) | Permintaan (pcs) | Penawaran (pcs) |
1000 | 50 | 25 |
2000 | 40 | 30 |
3000 | 35 | 35 |
4000 | 30 | 40 |
5000 | 25 | 45 |
Dari tabel di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa harga keseimbangan produk x tersebut ada di angka 4000 rupiah, ketika jumlah permintaan dan penawaran setara atau sama.
2. Menghitung Menggunakan Kurva
Untuk menghitung harga keseimbangan menggunakan kurva, sebenarnya caranya tidak jauh berbeda dengan menggunakan tabel. Kalian hanya perlu mempersiapkan variabel harga dan jumlah.
Ketika dua garis tersebut bertemu dan berpotongan, titik perpotongan itulah yang dijadikan sebagai harga keseimbangan.
3. Pendekatan Matematis
Cara menghitung harga keseimbangan yang terakhir adalah dengan menggunakan pendekatan matematis. Hal ini bisa dilakukan ketika data dari fungsi penawaran dan permintaan sudah didapatkan.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Qd =Qs atau Pd = Ps
Qd didefinisikan sebagai jumlah barang yang diminta, sedangkan Qs adalah jumlah barang yang ditawarkan. Begitu juga dengan Pd yang merupakan harga permintaan, sedangkan Ps adalah harga penawaran.
Contoh : Diketahui sebuah fungsi permintaan adalah Qd = 80 – P dan fungsi penawaran Qs = 8P – 100. Dari fungsi tersebut, bisa diketahui harga keseimbangannya menggunakan rumus di atas!
Qd = Qs
80 – P = 8P – 100
-P – 8 P = 100 – 80
-9P = – 180
P = (-180/-9) = 20
Berdasarkan perhitungan di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa harga keseimbangannya adalah 20.
Sedangkan untuk menghitung jumlah keseimbangan, cara yang digunakan juga tentunya sama, hanya berbeda variabel saja.