Daftar isi
Zaman semakin modern dengan adanya perkembangan dan penemuan baik dalam bidang teknologi maupun ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah pengembangbiakkan dengan teknin hibrida atau dalam dunia internasional disebut sebagai hybrid. Teknik ini menggabungkan suatu hal seperti buah atau hewan ataupun benda lainnya namun dengan tetap mempertahankan sifat dan karakter dari keduanya. Mudahnya teknik ini adalah nama lain dari persilangan.
Dari hasil persilangan tersebut jika berhasil maka akan menghasilkan suatu spesies yang baru. Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas mengenai contoh dari satwa hasil hibrida yang memang ada di dunia dan dapat kita jumpai.
Liger merupakan sebutan untuk spesies hasil persilangan dari pejantan singa dan betina harimau dan dalam bahasa Indonesia binatang ini disebut sebagai simau. Perkawinan silang keduanya pertama kali dikembangkan di India sekitar tahun 1700 an sampai 1800 an.
Liger pertama kali didefinisikan oleh tienne Geoffroy Saint-Hilaire dan pada tahun 1837 lahirlah 2 ekor liger yang kemudian dipamerkan kepada Raja William IV. Memasuki awal abad ke 20 tepatya pada tanggal 4 Desember 1900 dan pada tanggal 31 Mei 1901 kebun binatang Hagenbecks Tierpark mempublikasikan foto-foto liger yang berhasil dikembangbiakkan tahun 1897 lalu.
Karakteristik fisik liger umumnya lebih besar dan lebih berat dari pada induk mereka. Ukuran yang terbesarnya yakni mencapai 3,3 meter dengan berat 400 kg dan sangat memungkinkan untuk menyentuh 1000 kg. Tubuhnya memiliki garis dan bintik halus seperti pada harimau dan tidak memiliki surai. Sedangkan bagian kepala dan ekor lebih menyerupai singa namun. Liger merupakan hewan yang berhabitat di penangkaran dan tidak bisa hidup di alam liar.
Tigon hampir sama dengan liger namun ini merupakan perkawinan silang dari singa betina dan harimau jantan yang sudah dikembangkan secara bersamaan dengan liger. Meski dari dua spesies yang sama namun peranakan dari keduanya berbeda. Dibandingkan dengan liger, tigon memiliki ukuran yang lebih kecil bahkan tidak melebihi dari orang tuanya yakni 2,5 meter dengan bobot 180 kg saja.
Ciri yang terlihat dari seekor tigon adalah tubuhnya yang berwarna coklat muda dengan sedikit garis-garis halus sedangkan pada bagian perutnya berwarna putih. Bagian kepala ukurannya cukup besar dan memiliki surai seperti singa dengan corak bintik. Sama seperti liger, tigon juga tidak bisa hidup di alam bebas.
Jaglion merupakan spesies hasil persilangan dari orang tua yakni jaguar jantan dan singa betina. Menariknya persilangan ini bukanlah rekayasa dari manusia melainkan murni keduanya melakukan perkawinan. Seekor jaguar bernama Diablo dan singa bernama Lola tumbuh secara bersamaan di kebun binatang Bear Creek, Ontario. Petugas kebun binatang pernah mencoba memisahkan keduanya namun gagal hingga akhirnya mereka hidup bersama dan melahirkan dua ekor anak yang diberi nama Jazhara dan Tsunami.
Fisik dari keduanya lebih mirip seperti seekor jaguar sedangkan untuk warna tubuhnya berbeda. Jazhara memiliki tubuh berwarna hitam sedangkan Tsunami berwarna coklat muda namun keduanya sama-sama memiliki bintik-bintik di sekujur tubuhnya. Jazhara dan Tsunami hingga saat ini menjadi satu-satunya jaglion.
Leopon lahir dari dua spesies yang berbeda yaitu leopard jantan dan singa betina. Leopon pertama di dunia lahir pada tahun 1910 di Kolhapur India. Dua ekor leopon dilaporkan telah lahir oleh Walter Samuel Millard. Namun sayangnya salah satu diantaranya hanya mampu bertahan sampai usia 2,5 bulan saja dan satunya dapat bertahan hidup.
Ukuran tubuhnya hampir sama dengan seekor singa hanya saja memiliki kaki yang lebih pendek. Ciri lainnya adalah terdapat bintik-bintik seperti macan tutul namun warnanya lebih pucat. Sedangkan karakter singa terlihat pada bagian ekor dan kepala yang memiliki rambut surai. Persilangan ini merupakan rekayasa manusia sehingga tidak akan dijumpai di habitat asli mereka.
Bagi para pecinta kucing tentu sudah tidak asing lagi dengan jenis kucing savannah atau kucing sabana ini. Namun tahukah kamu bahwa faktanya kucing ini lahir dari dua spesies kucing berbeda yaitu kucing liar serval Afrika dengan kucing domestik ras Siam, Bengal, atau Mesir. Persilangan ini pertama kali dikembangkan oleh seorang peternak Amerika Serikat bernama Judee Frank.
Percobaan tersebut membuahkan hasil pada tanggal Pada 7 April 1986 yang menjadi kelahiran pertama kucing savannah kemudian diberi nama “Sabana”. Kucing ini menjadi kucing paling besar yakni dengan ukuran 44 cm dengan berat sekitar 6 kg sampai 13 kg. Penampilan fisiknya mirip seperti macan tutul namun sebenarnya memiliki sifat yang lembut dan ramah. Keunikan kucing ini memiliki kucing berbentuk segitiga, kaki panjang dan bulu yang tebal.
Perkawinan silang tidak terbatas pada spesies kucing saja melainkan juga terjadi pada spesies beruang. Salah satu binatang hibrida dari spesies beruang adalah grolar bear yang lahir dari jenis grizzly dan jenis polar atau beruang kutub. Persilangan ini terjadi di alam liar dengan kasus pertamanya ditemukan pada tahun 2006 Pulau Banks di Arktik, Kanada.
Ukuran tubuh mereka lebih besar dari spesies grizzly namun lebih kecil dari beruang kutub. Leher mereka panjang seperti beruang kutub namun pada bagian punuk bahu kecil seperti grizzly. Nama lain dari spesies ini antara lain pizzly bear, zebra bear, grizzlar, dan nanulak.
Jika binatang hasil persilangan lainnya menggunakan nama sesuai dengan orang tuanya, persilangan antara zebra dengan jenis kuda lainnya disebut secara umum sebagai zebroid. Persilangan ini sudah dilakukan sejak awal abad ke 19 yakni pada tahun 1815 dalam buku karya darwin yang berjudul The Origin of Species.
Secara umum zebroid memiliki bentuk tubuh yang serupa dengan induknya yang bukan zebra namun akan memiliki garis-garis layaknya seekor zebra. Setiap perpaduan zebra dengan spesies kuda lainnya akan menghasilkan corak garis yang unik. Namun belang-belang tersebut tidak memenuhi seluruh tubuh melainkan hanya terbatas pada area kaki, leher dan tubuh.
Coywolf adalah sebutan untuk hasil persilangan dari spesies canid yakni coyote dengan serigala timur dan serigala abu-abu. Ciri fisik yang terlihat dari spesies hibrida ini adalah ukurannya yang lebih besar dan coyote namun tidak lebih besar dari serigala.
Adapun berbagai macam dari varietas perkawinan silang ini antara lain serigala merah dan serigala timur, serigala meksiko dan hibrida coyote, serigala barat laut dan eksperimen hibrida coyote, serta coyote dan anjing domestik.
Mamalia yang hidup di laut yaitu lumba-lumba dan paus juga telah berhasil di kawin silangkan. Hasilnya disebut dengan wholphin yakni lahir dari orang tua paus pembunuh palsu jantan dengan lumba-lumba hidung botol betina. Percobaan ini pernah dilakukan di Tokyo SeaWorld pada tahun 1981 namun hanya bertahan sampai 200 hari saja. Wholphin pertama yang berhasil panjang umur bernama Kekaimalu yang lahir pada tahun 1985 di Sea Life Park, Hawaii.
Ciri fisik mereka berada di tengah-tengah antara keduanya yakni memiliki gigi 66 buah yang artinya lebih sedikit dari lumba-lumba hidung botol namun lebih banyak dari paus pembunuh palsu. Uniknya ini bisa saja terjadi di alam liar secara alami.
Narluga merupakan spesies dari persilangan narwhal atau paus bertanduk betina dengan paus beluga jantan. Persilangan ini selain berada di penangkaran juga diprediksi ada lebih banyak di alam liar. Hal tersebut berdasarkan pada penemuan kerangka binatang mirip dengan karakter narluga pada tahun 1990 oleh Mads Peter Heide-Jørgensen. Meski dapat ditemukan di alam liar namun keberadaannya sangat langka dan umumnya ditemukan di Atlantic Utara.
Karena kedua orang tuanya memiliki ukuran serupa maka naruga juga memiliki ukuran yang sama. Ciri bahwa hean ini adalah hasil hibrida terdapat pada gigi yang berbentuk spiral yang miring dan horizontal.