Daftar isi
Di negara Indonesia ditemukan beberapa jenis dari manusia purba yang hidupnya sudah ada sejak lama, sejak beribu tahun yang lalu. Sayangnya manusia purba sekarang ini sudah tidak ada lagi.
Pada saat ini sudah digantikan oleh manusia modern yang hidup di jaman sekarang ini. Namun sebelum adanya manusia modern seperti sekarang ini, ternyata sudah ada sejak jaman dahulu yaitu manusia purba, salah satunya yaitu Homo Wajakensis yang fosilnya ditemukan di daerah Wajak.
Apa itu Homo Wajakensis?
Homo Wajakensis merupakan salah satu jenis manusia purba yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya di jaman Paleolitikum. Manusia purba jenis Homo Wajakensis ini ditemukan di daerah Wajak, Indonesia.
Manusia purba jenis Homo Wajakensis ini sudah tergolong dalam Homo Erectus yang memiliki arti yaitu manusia yang berdiri tegak. Dikarenakan Homo Wajakensis ini sudah memiliki pola berjalan yang tegak dan tulang dari Homo Wajakensis mirip dengan manusia modern sekarang ini.
Homo Wajakensis bisa diartikan sebagai manusia purba yang pernah hidup di Indonesia pada jaman dahulu. Menurut penemu dari Homo Wajakensis ini diartikan sebagai orang tua atau nenek moyang yang pernah hidup dan menjalani kehidupan di negara Indonesia.
Sejarah Homo Wajakensis
Fosil dari Homo Wajakensis pernah ditemukan di sebuah ceruk di lereng gunung karst dekat dengan Tulungagung, Jawa Timur. Fosil ini ditemukan pada tahun 1889 oleh Van Riestchoten.
Selanjutnya di tahun 1890 ditemukan lagi fosil Homo Wajakensis di tempat yang sama dengan penemuan sebelumnya. Berbeda dengan sebelumnya, fosil kali ini ditemukan oleh Eugene Dubois di daerah yang bernama Wajak yang terdapat di Jawa Timur.
Hasil pencarian dari sisa sisa fosil dari manusia purba jenis Homo Wajakensis ini mendapat kesimpulan bahwa struktur tengkorak yang terdapat pada tubuh Homo Wajakensis berbeda dengan struktur tengkorak masyarakat Indonesia.
Manusia purba jenis Homo Wajakensis sangat mirip dengan orang Australia. Eugene Dubois mencurigai bahwa Homo Wajakensis merupakan ras leluhur yang memiliki silsilah keturunan langsung dengan orang asli Australia.
Manusia purna jenis Homo Wajakensis ini mulai menyebar ke wilayah timur dan barat dari benua Australia. Menurut beberapa ahli berpendapat bahwa Homo Wajakensis hampir sama dengan Homo Soloensis yang berasal dari sebuah Plestocene yang sudah dikelompokkan.
Ciri-ciri Homo Wajakensis
- Homo Wajakensis memiliki kapasitas otak yaitu 1630 cc dan volume otak sekitar 1350 hingga 1450 cc. Dengan kapasitas otak sebesar itu dibandingkan dengan manusia purba lainnya, dapat dikatakan bahwa Homo Wajakensis mampu berpikir lebh maju, kreatif dan juga cerdas dalam memanfaatkan sumber daya sekitar.
- Tinggi badan sekitar 1,30 hingga 2,10 meter.
- Homo Wajakensis memiliki muka yang lebar dan juga datar.
- Dahi pada Homo Wajakensis lebih menjorok ke dalam.
- Tulang pipi menonjol ke bagian samping. Manusia purba jenis Homo Wajakensis memang mirip dengan manusia modern saat ini, tidak seperti kera atau monyet lagi.
- Homo Wajakensis memiliki otot dan tulang yang kuat dan besar.
- Homo Wajakensis merupakan manusia purba yang telah memakan apa yang sudah di masak.
- Berat dari Homo Wajakensis sekitar 30 hingga 150 kg.
- Tulang alis pada Homo Wajakensis bentuknya membujur.
- Jarak antara hidung dan mulut cukup jauh. Dapat dikatakan bahwa manusia modern sekarang merupakan reformasi dari Homo Wajakensis.
Cara Bertahan Hidup Homo Wajakensis
Peralatan yang akan digunakan oleh manusia purba jenis ini diasah terlebih dahulu sebelum digunakan. Dalam mengkonsumsi makanannya, Homo Wajakensis sudah memahami cara memasak makanan sebelum memakannya, walaupu masih menggunakan cara yang sangat sederhana.
Pola Hidup Homo Wajakensis
Manusia purba jenis Homo Wajakensis ini dikatakan paling muda dibandingkan dengan manusia purba lainnya. Ini dikarenakan perilaku dari Homo Wajakensis hampir sama dengan manusia modern jaman sekarang.
Kebudayaan Homo Wajakensis
Ada 2 kebudayaan yang dihasilkan atau ditinggalkan oleh manusia purba jenis Homo Wajakensis ini, diantaranya yaitu:
Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan ngandong ini merupakan salah satu kebudayaan yang merupakan hasil dari kehidupan manusia purba jenis Homo Wajakensis. Ada beberapa peralatan yang ditemukan di daerah Ngandong yang terletak di Provinsi Jawa Timur.
Beberapa alat tersebut seperti kapak genggam yang terbuat dari bahan batu, beberapa alat yang memiliki ukuran kecil yang biasanya disebut flake dan ada juga peralatan yang terbuat dari tulang dan juga tanduk hewan yang sudah dipahat.
Kebudayaan Pacitan
Artefak hasil dari kebudayaan pacitan ini ditemukan pada tahun 1935 di daerah pesisir danau Baksoko, desa Puncung, Pacitan, Jawa Timur yang ditemukan oleh Von Koenigswald.
Beberapa alat alat tersebut yaitu kapak penetak, pahat penggenggam, kapak genggam dan masih ada banyak lagi.