Kapak Genggam: Pengertian – Ciri dan Fungsinya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas secara detil tentang Kapak Genggam. Simaklah pengertian Kapak Genggam berikut ini.

Pengertian Kapak Genggam

Kapak Genggam

Pengertian secara umum

Kapak genggam adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Kapak genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, dalam ilmu prasejarah disebut chopper artinya alat penetak. 

Kapak genggam pernah ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada 1935 di Pacitan, Jawa Timur. Batu genggam biasanya dibuat dari batu gamping. Batu tersebut dipahat memanjang atau diserpih sehingga berbetuk lonjong.

Pengertian Menurut Para Ahli

Menurut Von Koenigswald (1935) Berdasarkan penelitiannya, Von Koenigswald menyatakan bahwa kapak genggam adalah sebuah kapak yang digunakan pada masa prasejarah oleh manusia-manusia pada zaman tersebut. Beliau menyimpulkan jika kapak genggam telah ada sejak budaya trinil atau pada masa pleistosen tengah. Manusia yang menggunakan kapak ini yakni Pithecanthropus Erectus.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kapak genggam memiliki definisi sebagai sebuah kapak yang digunakan dengan cara digenggam dan digunakan di zaman paleolitikum.

Ciri-ciri Kapak Genggam

Adapun ciri-Ciri kapak genggam anatara lain;

  • Terbuat dari bahan baku dari batu riolit, fonolit, kuarsit, dan batuan keras.
  • Berbentuk meruncing dan masih kasar.
  • Memiliki sisi tajam.
  • Ukuran batu seukuran genggaman tangan.

Awal pembuatan kapak genggam dibuat dari batu berbentuk bulat, akan tetapi banyak juga yang terbuat dari serpihan besar. Membuat kapak genggam dari serpihan sebenarnya lebih mudah daripada yang masih berbentuk bulat utuh. Karena lebih mudah mendapatkan bagian tepian tajam.

Fungsi Kapak Genggam

  • Sebagai Alat Multifungsi
    Kapak genggam dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan. Ketika zaman batu, manusia purba menggunakan kapak tersebut untuk memalu, memotong, menusuk, menggali, dan kepentingan lainnya. Bentuknya yang hanya bisa digenggam membuat pemakai kapak tersebut berfikir lebih luas. Sehingga dimanfaatkan sebagai piranti dalam banyak hal.
  • Sebagai Alat Memotong
    Alat memotong pada zaman dahulu belum seperti yang ada di zaman sekarang. Kini manusia sudah semakin dipermudah dengan adanya pisau yang membuat proses memotong sangat mudah.
  • Sebagai Alat Menumbuk
    Pada masa batu tua, kapak jenis ini juga dipakai untuk menumbuk dan menggerus. Jenis bahan yang ditumbuk biasanya berupa biji-bijian yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan oleh manusia purba. Tekstur kapak yang keras bisa membuat manusia dengan mudah menumbuk biji hingga teksturnya menjadi bubuk yang halus.
  • Sebagai Alat Serpih
    Alat ini juga bisa dimanfaatkan menjadi alat serpih. Fungsi ini merupakan perkembangan dari fungsi yang lain. Jadi, pada zaman batu tua, manusia mempergunakan kapak tersebut untuk menciptakan alat yang lain untuk memudahkan berbagai jenis aktivitas dalam kehidupan sehari-hari.
  • Sebagai Alat Berburu
    Pada zaman dahulu, manusia masih sering berburu hewan untuk menjadi menu santapan mereka. Aktivitas berburu banyak dilakukan di sekitar hutan, sebab banyak hewan yang hidup di sana. Kapak genggam dimanfaatkan sebagai sejenis senjata yang dilemparkan seperti panah atau tombak untuk mendapatkan hewan buruan. Akan tetapi, kapak yang digunakan untuk berburu sedikit berbeda dengan jenis kapak yang biasa digunakan untuk kepentingan yang lain. Kapak yang digunakan untuk berburu cukup sulit digenggam dan memiliki ukuran yang lebih besar.

Pembuatan Kapak Genggam

Hasil kebudayaan Paleolitikum kapak genggam terbuat dari batu endapan. Pembuatan kapak genggam dengan mengikis bagian sisi ujung agar memperoleh sisi tajam. 

Pada awal pembuatan, batu yang utuh diperlukan tekanan yang besar untuk membentuk sisi samping tajam. Pembentukan dilakukan dengan membenturkan kedua batu-batu keras. 

Dalam pembuatan kapak genggam mata dan tangan harus bersinergi bersama kekuatan untuk memperoleh kikisan batu. Panjang kurva dan sudut yang berbeda, termasuk sisi tajam, ketahananan mempengaruhi hasil dalam pembuatan kapak ini. 

Berikut cara pembuatan kapak genggam, hasil budaya zaman paleolitukum:

  • Menyiapkan batu seperti batuan endapan yang keras,
  • Sebuah batu kedua atau kayu untuk menyerpih batuan pertama,
  • Membenturkan kedua buah batu untuk membentuk sisi tajam batu pertama hingga berulang-ulang,
  • Memperhatikan karakteristik; jenis serpihan, pangkal genggam dan arah penetakan

Kapak genggam dari zaman paleotikum lapisan bawah atau awal zaman paleotikum biasanya terbuat dari batu bundar dengan menyerpih menggunakan palu.

Palu ini terbuat dari batu keras, kayu atau tanduk. Palu yang lebih lunak dapat menghasilkan sisi halus sedangakan palu keras menghasilkan serpihan besar.

Persebaran Kapak Genggam

Persebaran kapak yang juga disebut dengan chopper ini cukup luas, bahkan hingga ke daratan Tiongkok. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli, didapatkan sejumlah bukti yang menunjukkan jika kapak genggam merupakan warisan budaya dari Trinil, Pacitan.

Kebudayaan tersebut merupakan salah satu jejak peninggalan zaman Pleistosen Tengah.

Di Indonesia, kapak genggam ditemukan di daerah Pacitan Jawa Timur oleh Von Koenighswald di tahun 1935. Sedangkan di Sumatra, kapak ini ditemukan pertama kali di sekitar pantai Sumatra Utara tepatnya Binjai dan Lhok Seumawe yang dikenal dengan sebutak Sumatralith atau Batu Sumatra.

Selain itu, alat ini juga ditemukan di wilayah yang lain. Wilayah tersebut diantaranya yaitu Semenanjung Malaka, Tambang Sawah (Maluku), Parigi (Jawa Timur), Nusa Tenggara, Kalianda (Lampung), Lahat (Sumatera Selatan), Jampang Kulon, Awangbangkal (Kalimantan), Terunyan (Bali) dan Flores.

Di tahun 1990, sebuah penelitian dan ekskavasi juga menemukan artefak kapak di wilayah Pegunungan Seribu. Penelitian ini dilakukan oleh tim dari Indonesia-Prancis.

Oleh sebab itu, diperkirakan bahwa pegunungan tersebut adalah salah satu wilayah penggunaan chopper. Penelitian ini juga menyimpulkan jika kapak ini digunakan oleh salah satu manusia purba di zamannya, yakni Homo Sapiens.

Pengguna Kapak Gemngga

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kapak genggam ini ada pada zaman batu tua atau paleolitikum hingga zaman neolitikum. Artinya, kapak ini digunakan oleh Pithecantrhropus Erectus hingga homo erectus.

Kapak ini digunakan oleh manusia-manusia tersebut untuk mengolah makanan dan kebutuhan dasar manusia seperti sandang, pangan, dan papan. Intinya adalah untuk membantu dalam kehidupan sehari-hari manusia tersebut.

Hasil dari aktivitas sehari-hari itu nantinya adalah tumpukan sampah-sampah yang kita sekarang kenal sebagai Kjokkenmoddinger yang kerap mengandung artefak pula.

Sampah-sampah dan artefak ini, termasuk kapak genggam banyak ditemukan di gua-gua dan tempat tinggal manusia purba lainnya seperti Abris Sous Roche.

Meskipun berada pada zaman yang relatif mirip, kapak genggam ini kerap dianggap sebagai kapak perimbas yang lebih modern.

fbWhatsappTwitterLinkedIn