Daftar isi
Pada pembahasan kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai Hormon Adiponektin.
Apa itu Hormon Adiponektin?
Adiponektin adalah salah satu sitokin yang disekresi oleh jaringan adiposa. Jaringan adiposa adalah jaringan lemak yang terdiri dari jaringan adiposa putih (white adipose tissue) yang berperan dalam penyimpanan energi berbentuk lemak atau lipid dan jaringan adiposa coklat (brown adipose tissue) yang memiliki peran dalam pengeluaran energi.
Adipokin adalah hormon yang dihasilkan oleh jaringan adiposa dimana salah satunya ialah adiponektin atau dikenal juga dengan nama Acrp30 dan AdipoQ. Hormon adiponektin dapat ditemukan dalam jaringan lemak dan sistem sirkulasi.
Adiponektin secara struktural berbentuk seperti serabut kolagen dan secara struktur dasar terdiri dari 244 asam amino dengan 4 domain. Berdasarkan berat molekul yang terkandung didalamnya adiponektin terbagi menjadi tiga tipe yaitu:
- Low molecule weight yang terdiri dari monomer, dimer dan trimer.
- Medium molecule weight yang berbentuk heksamer.
- High molecule weight yang berbentuk multimer.
Hormon adiponektin ini memiliki kaitan erat dan berperan dalam fungsi metabolisme serta sistem imun. Pemeriksaan hormon adiponektin biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh vena yang ada di lengan. Pemeriksaan adiponektin erat kaitannya dengan resistensi insulin dan terjadinya obesitas.
Sebuah pembuktian memberikan hasil laporan ketika hormon adiponektin dinonaktifikan memengaruhi kemampuan menghilangkan asam lemak dalam komponen darah atau plasma. Jika kadar asam lemak dalam darah terlalu tinggi hal ini akan memicu dan menjadi faktor utama penyebab penyakit aterosklerosis atau suatu penyakit dimana tertimbunnya lemak dan kolesterol di dinding dan di dalam arteri.
Karakteristik Hormon Adiponektin
- Dapat meningkatkan sensitifitas insulin.
- Hormon ini dapat ditemukan pada jaringan lemak dan sistem sirkulasi.
- Penurunan kadar adiponektin dapat mengindikasikan seseorang menderita diabetes atau obesitas (kegemukan).
- Berhubungan erat dengan sistem metabolisme dan pemecahan kadar lemak.
Fungsi Hormon Adiponektin
Dalam tubuh manusia, hormon adiponektin memiliki beberapa fungsi, diantaranya ialah sebagai berikut :
- Membantu tubuh untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular dan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan gangguan metabolisme dalam lemak.
- Memiliki peran penting dalam membantu proses katabolisme asam lemak. katabolisme adalah lintasan metabolism yang merombak suatu substrat untuk kembali pada molekul-molekul penyusunnya sembari melepaskan energi.
- Berperan dalam proses metabolisme, salah satunya ialah regulasi glukosa.
- Dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan menekan nafsu makan.
- Berperan dalam membantu kesimbangan gula dan lemak yang ada dalam tubuh.
- Berpengaruh dan memiliki kaitan erat dengan resistensi insulin.
Cara Kerja Hormon Adiponektin
Hormon adiponektin bekerja dalam berbagai jenis dan bekerja sama dengan macam-macam zat dan organ tubuh lainnya. Berikut beberapa cara kerja yang dilakukan oleh hormon adiponektin:
- Berperan dalam Metabolisme Lemak
Keberadaan hormon adiponektin dalam tubuh dapat membantu menurunkan jumlah trigliserida dan meningkatkan sinyal pada insulin. Trigliserida adalah asam lemak yang terdapat dalam darah yang dapat dihasilkan oleh hati namun sebagian besar juga berasal dari makanan. Trigliserida ini adalah bentuk lemak sebagai cadangan energi yang disimpan di dalam sel lemak. Ketika tubuh membutuhkan energi makan trigliserida ini akan dipecah. Pada otot lurik atau otot rangka (skeletal), hormon adiponektin berperan meningkatkan ekskresi molekul yang menyalurkan asam lemak dan terlibat dalam sistem pembakaran asam lemak tersebut. Ketika trigliserida dalam otot lurik meningkat maka akan menghambat aktivasi beberapa hormon, zat dan enzim serta mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Resistensi insulin berarti lambatnya respon insulin dalam fungsinya mengendalikan gula darah. Sehingga hadirnya hormon adiponektin akan membantu insulin lebih sensitif sehingga dapat merespon dan menjalankan tugasnya dengan baik. - Berperan dalam Oksidasi Asam Lemak
Terdapatnya hormon adiponektin membantu untuk mengaktifkan AMP kinase. AMP kinase atau adenosin monofosfat protein kinase adalah enzim regulator yang sebagai besar berperan dalam penyerapan asam lemak dan glukosa serta melakukan oksidasi ketika energi dinilai rendah. - Berperan Sebagai Anti Ateroslerosis
Ateroslerosis adalah suatu penyakit berupa terjadinya penyempitan dan mengerasnya pembuluh darah arteri yang diakibatkan oleh penumpukan plak berupa kolesterol pada dinding darah arteri tersebut. Penyakit ini awalnya tidak menimbulkan gejala namun lambat laun akan menimbulkan gejala jika penumpukan kolesterol terus terjadi dan aliran darah menjadi terhambat. Ateroslerosis merupakan salah satu faktor umum yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Adanya hormon adiponektin ini akan membantu mengaktifkan beberapa zat lainnya yang berguna untuk membantu memecah kolesterol dan asam lemak sehingga dapat mengendalikan tingkat asam lemak agar tetap dalam batas normal.
Kesimpulan Pembahasan
Hormon adiponektin adalah salah satu hormon yang dihasilkan oleh jaringan lemak atau jaringan adiposa. Hormon ini terdapat dalam jaringan lemak dan sistem sirkulasi.
Hormon adiponektin sangat erat kaitannya dengan penderita diabetes dan obesitas. Dimana semakin kurus seseorang makan jumlah hormon adiponektin yang diproduksi akan semakin banyak.
Hormon ini berperan penting dalam sistem metabolisme dan sistem imun. Dalam sistem metabolisme, hormon ini membantu dalam ekskresi lemak sehingga tidak terjadi penumpukan dalam plasma darah. Hormon ini juga berperan aktif dalam meningkatkan sistem kerja insulin sehingga tingkat gula darah dalam tubuh tetap dalam terkendali. Hal inilah yang menjadikan adiponektin berkaitan erat dengan penderita diabetes atau juga kencing manis.