Daftar isi
Beberapa hukum dasar kimia antara lain:
Hukum Lavoisier berbunyi
“Massa total zat sebelum reaksi sama dengan massa total zat setelah reaksi”
Hukum ini dicetuskan oleh Antonie Laurent Lavosier, seorang ilmuwan berkebangsaan Prancis.
Lavosier melakukan penelitian dengan membakar cairan putih menggunakan oksigen.
Pada penelitian itu, dihasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Penelitian lainnya juga dilakukan yaitu pemanasan merkuri oksida yang berubah menjadi merkuri cair berwarna putih dan juga oksigen.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa massa oksigen yang digunakan untuk pembakaran sama dengan massa oksigen yang terbentuk setelah merkuri oksida dipanaskan.
Maka dari itu, hukum Lavosier dikenal dengan hukum kekekalan massa.
Hukum Proust berbunyi
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap”.
Hukum ini juga sering disebut dengan hukum perbandingan tetap. Hukum ini diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh Joseph Louis Proust.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan massa unsur yang terkandung dalam suatu senyawa.
Kesimpulan yang didapatkan adalah setiap senyawa tersusun dari unsur-unsur yang memiliki komposisi tertentu dan tetap.
Hukum Dalton berbunyi
“Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa dengan salah satu massa unsur dibuat tetap, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat yang sederhana”.
Hukum Dalton juga disebut dengan hukum perbandingan berganda. Hukum ini berawal dari penelitian yang dilakukan oleh John Dalton tentang perbandingan massa unsur pada beberapa senyawa.
Sebagai contoh adalah proses oksida karbon dan oksida nitrogen.
Pada penelitian tersebut terlihat bahwa massa karbon dalam karbon monoksida dan karbon dioksida sama, sedangkan massa oksigennya akan memenuhi perbandingan tertentu.
Perbandingan massa oksigen yang diperoleh Dalton dalam penelitiannya untuk karbon monoksida dan karbon dioksida adalah 4 : 8 = 1 : 2.
Hukum Gay Lussac berbunyi
“Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat yang sederhana”.
Hukum ini dicetuskan oleh Joseph Gay Lussac dengan penelitiannya pada volume gas saat melakukan reaksi kimia.
Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa perubahan gas dipengaruhi suhu maupun tekanan.
Pada suhu maupun tekanan tertentu, 1 liter gas nitrogen yang bereaksi dengan 3 liter gas hydrogen memberikan hasil berupa 2 liter gas ammonia.
Hukum Avogadro berbunyi
“Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas yang volumenya sama memiliki jumlah molekul yang sama pula”
Hukum ini berawal dari penelitian yang dilakukan oleh Amadeo Avogadro, ilmuwan Italia.
Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa partikel unsur tidak selalu berupa atom, namun juga dapat berbentuk molekul unsur.
1. Besi dengan massa 21 gram direaksikan dengan belerang kemudian membentuk 33 gram besi belerang. Berapa massa belerang yang bereaksi?
Pembahasan:
Persamaan dari soal di atas yaitu
Massa besi + massa belerang = massa besi belerang 21 gram + ... = 33 gram
Berdasarkan Hukum Lavosier massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi. Sehingga diperoleh,
21 gram + x massa belerang = 33 gram X massa belerang = 33 – 21 gram X massa belerang = 12 gram
2. Suatu senyawa karbon dioksida terdiri dari unsur karbon dan oksigen yang memiliki perbandingan massa karbon dan oksigen yaitu 3 : 8. Jika unsur karbon yang direaksikan sebesar 1,5 gram, maka berapa massa oksigen yang direaksikan dan massa karbon dioksida yang terbentuk?
Pembahasan:
Persamaan dari soal di atas
Massa karbon : massa oksigen : massa karbon dioksida3 3 : 8 : 11 1,5 gram : ? : ?
Menggunakan hukum Proust:
Massa oksigen yang diperlukan
Massa karbon dioksida yang terbentuk
Selanjutnya massa karbon dioksida yang terbentuk
Massa karbon dioksida = massa karbon + massa oksigen = 1,5 gram + 4 gram = 5,5 gram