Daftar isi
Pengertian Indeks Harga Konsumen
Menurut Badan Pusat Statistik indeks harga konsumen merupakan suatu indeks yang menyajikan data terkait perhitungan rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga pada kurun waktu tertentu.
Jadi bisa disimpulkan bahwa indeks harga konsumen merupakan angka yang menggambarkan perbandingan harga konsumen yang berupa barang dan jasa yang dikelompokkan menjadi 7 kelompok yang terjadi pada dua periode waktu yang berbeda.
Jenis barang dan jasa tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok, yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olahraga; transpor dan komunikasi.
Fungsi Indeks Harga Konsumen
Indeks harga konsumen memiliki berbagai fungsi, diantaranya:
- Sebagai pedoman dalam pembuatan kebijakan harga. Sehingga pemerintah dapat menetapkan kebijakan harga maksimum dimana akan melindungi dari sisi konsumen serta minimum untuk melindungi dari sisi produsen.
- Sebagai acuan untuk menentukan jumlah persediaan atau stok suatu barang. Hal ini karena biasanya saat nilai IHK terus meningkat, maka pembelian persediaan dapat dipercepat untuk mengatasi kekurangan stok.
- Membantu dalam pertimbangan kegiatan jual beli saham. Hal ini karena IHK bisa dijadikan Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham.
- Sebagai acuan untuk menentukan gaji, tunjuangan, dan nilai kontrak pegawai.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dipenuhi oleh indeks harga konsumen, karena dengan dilakukannya perhitungan indeks harga konsumen maka dapat diperoleh data-data mengenai tingkat kenaikan dan penurunan harga dari barang maupun jasa.
Rumus Indeks Harga Konsumen
Berikut rumus indeks harga konsumen:
Cara Menghitung Indeks Harga Konsumen
Terdapat beberapa metode untuk menghitung indeks harga konsumen, berikut beberapa diantaranya:
- Metode Indeks Harga Tidak Tertimbang
Pada metode ini angka indeks dihitung menggunakan metode agregatif sederhana dan meliputi indeks harga, nilai, dan juga kuantitas. Berikut rumus yang dapat digunakan:
Ia = Pn / P0 100%
Keterangan:
Ia : Indeks Harga Agregatif atau tidak tertimbang
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya
P0 : Harga pada tahun dasar - Metode Indeks Harga Tertimbang
Perhitungan Indeks Harga Konsumen dengan metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan tiga macam metode, yaitu:
Metode Laspeyres
Perhitungan dengan metode ini dilakukan dengan mengalikan harga barang dengan kuantitatif tiap tahunnya terlebih dahulu selanjutnya dibagi dengan hasil dari harga dasar yang sudah dikali dengan dikali dengan kuantitas pada tahun dasar. Barulah hasil angkanya dikali dengan 100.
IL = PnQ0 / P0Q0 100%
Keterangan:
IL : Indeks laspeyres yang ingin dihitung
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya
P0 : Harga pada tahun dasar
Q0 : Kuantitas barang pada tahun dasar
Metode Paasche
Metode ini menggunakan indeks harga tertimbang dengan kualitas barang pada tahun yang diukur dijadikan sebagai faktor penimbangnya. Cara menghitungnya dengan menjadikan faktor penimbang kuantitas pada tahun dasar sebagai acuan dalam perhitungannya. Setelah hasil angkanya didapatkan, lalu dikalikan dengan 100.
IL = PnQn / P0Qn 100%
Keterangan:
IL : Indeks paasche yang ingin dihitung.
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya
P0 : Harga pada tahun dasar
Qn : Kuantitas barang pada tahun ke-n atau yang akan dihitung.
Marshall Edgeworth
Perhitungan dengan metode ini dilakukan dengan menjumlahkan atau menggabungkan kuantitas tahun dasar dengan kuantitas tahun berjalan (n). Setelah itu, dikalikan dengan harga pada tahun dasar atau pada tahun berjalan (n). Rumus perhitungan dengan metode ini adalah sebagai berikut:
IL = Pn (Q0+Qn) / P0 (Q0+Qn) 100%
Keterangan:
IL : Indeks Marshall Edgeworth yang ingin dihitung.
Pn : Harga yang dihitung angka indeksnya
P0 : Harga pada tahun dasar
Qn : Kuantitas barang pada tahun ke-n atau yang akan dihitung.
Q0 : Kuantitas barang pada tahun dasar
Contoh Indeks Harga Konsumen
Contoh penerapan dari indeks harga konsumen misalnya dapat dilihat untuk perhitungan tingkat inflasi. Karena dengan perhitungan indeks harga konsumen, kemudian nantinya dapat dilihat perubahan indeks harga konsumen dari waktu ke waktu bisa dilihat tingkat penurunan serta kenaikan dari barang dan jasa, sehingga, bisa diperoleh data tingkat inflasi dan deflasi.