Sebagai makhluk sosial maka pasti kita semua hidup bermasyarakat di lingkungan sekitar dan saat kita sedang berinteraksi dengan lainnya pasti akan menemui berbagai macam perbedaan dari segi latar belakang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.
Namun, untuk sebagian orang beranggapan jika perbedaan itu sebagai sesuatu yang memecah belah kehidupan masyarakat. Munculnya perbedaan di tengah-tengah masyarakat berpotensi terjadinya konflik yang serius dan bisa di minimalisir dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial.
Kebanyakan orang berinteraksi sosial dengan seseorang atau kelompok yang berbeda dan sangat wajar yang memang bisa memicu terjadinya sebuah konflik. Cara untuk mengurangi terjadinya konflik yaitu dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial sebagai suatu hal berupa yang penyesuaian dari aspek-aspek yang berbeda dan terjadi pada kehidupan bermasyarakat.
Integrasi sosial memiliki tiga bentuk yang salah satunya adalah integrasi fungsional yang dapat dilakukan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, kemudian individu, kemudian lembaga, dan masyarakat.
Integrasi fungsional merupakan salah bentuk dari integrasi sosial yang selalu berkaitan dengan perbedaan dalam masyarakat khususnya perbedaan. Integrasi sosial tersusun secara terstruktur dan setiap individu memiliki peran menjaga dan memelihara hubungan sosial yang aman dan tentram.
Integrasi fungsional difokuskan terhadap kebutuhan masyarakat agar berjalan dengan aman, adil, dan stabil yang berhubungan dengan fungsi tertentu di dalam sebuah masyarakat atau lembaga sosial.
Integrasi fungsional adalah integrasi yang terjadi karena adanya fungsi di masyarakat yang dijalankan dengan baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan integrasi di masyarakat.
Contoh dari integrasi fungsional yaitu adanya kelompok masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, pebisnis, dan petani. Mereka menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Contoh dari integrasi fungsional dapat kita lihat pada masyarakat suku Betawi dan masyarakat suku Sunda yang melakukan integrasi fungsional untuk memenuhi pasokan dan ketersediaan makanan di masing-masing wilayah.
Industri yang ada di Jawa Barat dapat berkembang karena adanya sebuah dukungan yang berasal dari Jakarta dan fungsi-fungsi yang dimaksud berupa komoditas dan ketersediaan makanan serta perkembangan industri.
Jika komoditas makanan tidak dapat terpenuhi, maka masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak. Industri tidak akan berkembang tanpa adanya bantuan daerah terdekatnya dan perkembangan suatu industri bisa membuka lapangan pekerjaan baru.
Kedua wilayah tersebut melakukan integrasi fungsional dengan tujuan memenuhi kebutuhan teh dan kopi yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dari usia remaja hingga usia dewasa. Sehingga, pasokan teh dan kopi harus seimbang agar tidak mengalami kekurangan.
Wilayah Aceh terkenal dengan kualitas kopi yang memiliki aroma dan citarasa khas yang sudah diekspor ke beberapa negara. Wilayah Jawa Barat dikenal dengan kualitas tehnya yang sudah tak perlu diragukan lagi rasanya yang nikmat.
Maka dari itu, Aceh membutuhkan pasokan teh dari Jawa Barat agar tidak kehabisan. Begitu juga dengan wilayah Jawa Barat yang memerlukan kopi, sehingga membeli kopi dari wilayah Aceh.
Suku Bugis dikenal dengan hasil tangkapan lautnya karena suku Bugis dekat dengan kelautan dan suku Jawa dikenal sebagai hasil pertaniannya yang bagus.
Suku Bugis dan suku Jawa melakukan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang dapat merasakan rasanya hasil pertanian yang berasal dari antara petani Jawa dan nelayan Bugis.
Berkembangnya suatu zaman, maka persaingan global menjadi lebih ketat dan teknologi juga mengalami perubahan menjadi semakin cepat dan canggih. Setiap negara harus cepat beradaptasi dengan perkembangan zaman sebab jika tidak, maka sebuah negara akan tertinggal dengan negara lain.
Beradaptasi dengan perkembangan zaman dapat dilakukan dengan integrasi fungsional agar persaingan global bisa segera diatasi. Dalam hal mempromosikan suatu produk bisa lewat media sosial yang bisa dijual di pasar dunia.
Semakin banyak yang mengenal produk dalam negeri, maka peluang ekspor semakin besar, sehingga kas negara bertambah. Dalam hal ini, media sosial yang dimaksud, seperti twitter, youtube, instagram yang bisa dimainkan melalui ponsel pintar yang kita miliki.
Integrasi fungsional dalam dunia bisnis diterapkan melalui pengenalan produk berdasarkan kegunaannya, sehingga konsumen mengetahui fungsi dan keunggulan dari produk agar produk yang dipasarkan akan laris terjual.
Memperkenalkan produknya kepada konsumen dengan cara memberikan informasi tentang keunggulan dan kegunaan dari produknya dibandingkan dengan produk yang lainnya.
Semakin sering menyebarkan keunggulan suatu produk, maka semakin besar peluangnya jika produk tersebut akan laris terjual dipasaran. Memberitahukan kegunaan dan keunggulan dari suatu produk bisa melalui media sosial yang bisa disebar dengan mudah diketahui oleh banyak orang.
Informasi yang tersebar lewat media sosial memudahkan untuk berkomunikasi dengan para konsumen yang sangat penting untuk dilakukan karena dapat membangun perusahaan semakin maju.