Daftar isi
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki beragam kebutuhan dalam masyarakat.
Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui lembaga sosial yang ada dalam masyarakat.
Pengertian Lembaga Sosial
Secara umum, lembaga sosial merujuk pada seperangkat aturan yang ada dalam masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud lembaga sosial atau lembaga adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan.
Adapun pengertian lembaga sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut.
- Koentjaraningrat
Mendefinisikan lembaga sosial sebagai suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan manusia. - Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Mendefinisikan lembaga sosial sebagai kumpulan dari cara berperilaku (usage) yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial. - Soerdjono Soekanto
Mendefinisikan lembaga sosial atau pranata sosial sebagai himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari beberapa pengertian lembaga sosial di atas tampak bahwa lembaga sosial disebut juga dengan pranata sosial atau institusi sosial.
Ciri-ciri Lembaga Sosial
Lembaga sosial memiliki beberapa ciri. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin, ciri-ciri lembaga sosial di antaranya sebagai berikut.
- Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
- Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah mengalami proses-proses percobaan dalam waktu yang relatif lama.
- Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
- Mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda.
- Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.
- Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.
Fungsi Lembaga Sosial
Menurut Kemendikbud (2017), fungsi lembaga sosial di antaranya adalah sebagai berikut.
- Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia.
- Menjaga keutuhan masyarakat.
- Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota keluarganya.
Tujuan dibentuknya Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.
Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.
Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.
Dengan demikian, tujuan dibentuknya lembaga sosial adalah untuk mengatur hubungan antarmanusia agar dapat memenuhi kebutuhannya dan menjalani kehidupan dengan lebih teratur.
Syarat Lembaga Sosial
A. Suhandi dalam Waluya (2009) menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial, keberadaan lembaga sosial harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.
- Memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan atau yang tertulis.
- Berbagai macam kegiatan yang dilakukan bersama harus memiliki suatu sistem hubungan yang didasarkan atas norma-norma tertentu.
- Berbagai macam kegiatan yang dilakukan bersama harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan.
- Memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai.
Proses Terbentuknya Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.
Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.
Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.
Menurut Bagja Waluya (2009) proses terbentuknya lembaga sosial berlangsung melalui dua cara yaitu secara terencana dan tidak terencana.
Secara terencana maksudnya adalah kemunculan suatu lembaga sosial akibat direncanakan secara matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.
Contohnya, pemerintah membentuk Koperasi Unit Desa di desa-desa sebagai bentuk upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
Adapun kemunculan lembaga sosial secara tidak terencana maksudnya adalah lembaga sosial tersebut terbentuk secara bertahap dalam praktik kehidupan masyarakat.
Contohnya, di masa lalu, orang mendapatkan barang atau jasa dengan cara barter.
Setelah alat pembayaran yang sah ditemukan, cara memperoleh barang pun beralih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah.
Jenis-jenis Lembaga Sosial
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin jenis-jenis lembaga sosial dapat dikelompokkan berdasarkan perkembangannya, sistem nilai dan sistem norma, penerimaan masyarakat, penyebaran, dan fungsi.
1. Berdasarkan perkembangan
Berdasarkan perkembangannya terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
- Crescive institutions yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat. Contoh : hak milik.
- Enacted institutions yaitu lembaga sosial yang secara dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Contoh : lembaga peradilan
2. Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma
Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
- Basic institutions yaitu lembaga sosial yang berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Contoh : keluarga, sekolah dan lain-lain.
- Subsidiary institutions yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap kurang penting. Contoh : kesenian, paguyuban, dan lain-lain.
3. Berdasarkan penerimaan masyarakat
Berdasarkan penerimaan masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
- Sanctioned institutions yaitu lembaga sosial yang diterima dan diperlukan oleh masyarakat. Contoh : lembaga pendidikan.
- Unsanctioned institutions yaitu lembaga sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Contoh : geng motor yang meresahkan masyarakat.
4. Berdasarkan penyebaran
Berdasarkan penyebarannya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
- General institutions yaitu lembaga sosial yang dikenal masyarakat luas. Contoh : lembaga agama
- Restricted institutions yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat. Contoh : aliran kepercayaan.
5. Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.
- Operative institutions yaitu lembaga sosial yang fungsinya menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh : perusahaan.
- Regulative institutions yaitu lembaga sosial yang fungsinya mengawasi tata perilaku dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contoh : lembaga peradilan.
Contoh Lembaga Sosial
Dari beberapa jenis lembaga sosial di atas, dapat diketahui bentuk-bentuk atau contoh lembaga sosial yaitu lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lembaga politik.
1. Lembaga keluarga
Keluarga merupakan satuan kekerabatan yang paling mendasar dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
Keluarga berperan besar dalam membina dan membimbing anggota keluarga untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.
Lembaga keluarga memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Fungsi reproduksi
Pernikahan antara dua insan diharapkan dapat memberikan keturunan. - Fungsi ekonomi
Keluarga merupakan sarana bagi ayah, ibu atau keduanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi anggota keluarga. - Fungsi proteksi
Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi anggota keluarga. - Fungsi afeksi
Keluarga merupakan sumber kasih sayang dan perhatian yang pertama dan utama bagi anggota keluarga. - Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan agen sosialisasi nilai-nilai sosial serta norma sosial yang pertama bagi anggota keluarga. - Fungsi pemberian status
Keluarga yang terbentuk melalui ikatan pernikahan merupakan sarana bagi seseorang untuk memperoleh status baru di masyarakat, seperti suami atau istri. - Fungsi kontrol sosial
Setiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam mengawasi anggota keluarganya yang lain.
2. Lembaga agama
Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang dipandang sebagai sesuatu yang benar dan diperlukan oleh masyarakat; yang telah dibakukan, dirumuskan, dan dianut secara luas.
Lembaga keagamaan yang ada dalam masyarakat berperan dalam mengarahkan setiap manusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang diyakininya dan berguna bagi kehidupan manusia.
Adapun fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen dalam Waluya (2009) adalah sebagai berikut.
- Memberikan bantuan kepada mereka yang tengah mencari identitas moral.
- Meningkatkan solidaritas kelompok, kohesi sosial, dan kadar keramahan bergaul.
- Memberikan penafsiran yang dibutuhkan masyarakat.
3. Lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial merujuk pada penyelenggaraan proses pendidikan yang dilakukan secara terencana, terprogram, teratur, dan sistematis di sekolah-sekolah formal maupun nonformal.
Lembaga pendidikan berperan dalam mewariskan nilai-nilai dan budaya serta membentuk kepribadian peserta didik.
Adapun fungsi lembaga pendidikan di antaranya adalah mempertahankan sistem nilai yang berlaku.
4. Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang mengatur hubungan antarmanusia sebagai produsen maupun konsumen dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan demikian, lembaga ekonomi berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Fungsi lembaga ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
- Menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
- Mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.
- Memberikan tata cara memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.
5. Lembaga politik
Lembaga politik adalah lembaga sosial yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut hajat hidup orang banyak agar tercipta kehidupan masyarakat yang teratur dan tertib.
Lembaga politik berperan dalam melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Adapun fungsi lembaga politik di antaranya adalah sebagai berikut.
- Memelihara ketertiban dalam negeri.
- Mengusahakan kesejahteraan umum.