Daftar isi
- 1. Elang Bondol (Haliastur indus)
- 2. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
- 3. Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)
- 4. Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus)
- 5. Elang Ular Bido (Spilornis cheela)
- 6. Elang Ikan Kepala Abu (Ichthyophaga ichthyaetus)
- 7. Elang Perut Karat (Hieraaetus kieneriiI)
- 8. Elang Tikus (Elanus caeruleus)
- 9. Elang Paria (Milvus migrans)
- 10. Rajawali Papua (Harpyopsis novaeguineae)
- 11. Rajawali Totol (Aquila clanga)
- 12. Elang Ular Jari Pendek (Circaetus gallicus)
- 13. Elang Gunung (Nisaetus alboniger)
- 14. Elang Sulawesi (Nisaetus lanceolatus)
- 15. Elang Wallace (Nisaetus nanus)
- 16. Elang Flores (Spizaetus floris)
- 17. Elang Laut Perut Putih (Halieestus leucogaster)
Elang merupakan hewan karnivora yang menempati puncak ekosistem sebagai burung pemangsa. Elang berukuran besar berasal dari suku Accipitridae, terutama genus Aquila. Makanan utamanya ialah hewan kecil seperti tikus, tupai dan kelinci, serta kadal, ikan, ayam dan burung kecil lain.
Burung adalah jenis hewan tanpa gigi, meskipun tidak memiliki gigi, elang mampu mengoyak mangsanya dengan paruh dan cakarnya yang tajam dan kuat. Keunikan elang adalah pada struktur jantungnya yang memiliki empat bilik, mirip seperti manusia. Elang hidup tersebar di seluruh dunia, dan berikut beberapa jenis elang yang hidup di Indonesia.
1. Elang Bondol (Haliastur indus)
Merupakan burung maskot DKI Jakarta yang populasinya sangat memprihatinkan. Elang ini sering terlihat sendirian namun dalam perburuan mereka dapat melakukan secara berkelompok hingga 35 ekor. Elang bondol mencari mangsa berupa ikan, udang dan kepiting dengan terbang rendah di atas permukaan air.
2. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Merupakan elang endemik Jawa yang sangat langka. Elang ini identik dengan lambang Negara Indonesia yaitu Burung Garuda. Elang ini dilindungi Undang-undang karena keberadaannya yang hampir punah.
3. Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)
Elang ini berukuran sekitar 70cm, saat mencari mangsa, elang hitam akan terbang rendah di atas tajuk pohon untuk membidik tikus, kadal, tupai, ayam dan hewan kecil lainnya. Elang hitam dilindungi oleh undang-undang dan berstatus beresiko rendah menghadapi kepunahan.
4. Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus)
Keunikan elang ini adalah ia memiliki fase terang dan fase gelap, serta mengenai bentuknya terdapat elang brontok berjambul dan tanpa jambul. Elang ini jarang mengeluarkan suara dan populasinya dilindungi oleh Undang-undang.
5. Elang Ular Bido (Spilornis cheela)
Elang ini berukuran sedang natar 50-60cm dan memiliki kebiasaan mengeluarkan suara berisik. Elang ini bersifat adaptif sehingga dapat ditemui diberbagai habitat seperti perkebunan, hutan pantai sabana hingga dekat pemukiman.
6. Elang Ikan Kepala Abu (Ichthyophaga ichthyaetus)
Elang ini termasuk elang berukuran besar yang penyebarannya banyak di Jawa Barat dan Jawa Timur. Burung ini merupakan pemangsa ikan yang hidup di sekitar perairan, danau, sungai dan rawa. Elang ikan kepala abu mempunyai kemampuan menukik dan menerkam ikan dengan sangat baik.
7. Elang Perut Karat (Hieraaetus kieneriiI)
Biasanya hidup di pegunungan hutan tropis atau kawasan pinggiran hutan. Elang melakukan pemburuan dengan berputar-putar di wilayahnya kemudian meluncur cepat ke dahan pohon atau permukaan tanah. Mangsanya biasanya berupa tupai, ayam hutan atau merpati.
8. Elang Tikus (Elanus caeruleus)
Termasuk dalam elang berukuran sedang. Pemerintah Indonesia melindungi burung ini melalui PP No. 7 Tahun 1999.
9. Elang Paria (Milvus migrans)
Termasuk populasi elang yang jumlahnya masih cukup banyak. Elang ini memiliki bentuk ekor menyapu yang khas. Elang ini dapat dijumpai di bagian utara Sumatera dan Kalimantan.
10. Rajawali Papua (Harpyopsis novaeguineae)
Elang yang termasuk elang endemik Papua dan Papua Nugini ini masuk dalam kategori elang berukuran besar. Elang ini mempunyai kebiasaan mendatangi bangkai, serta memangsa kuskus, anjing, babi, kadal, burung, ular dan tikus.
11. Rajawali Totol (Aquila clanga)
Elang ini merupakan elang yang akan bermigrasi ke Indonesia khususnya Sumatera ketika berkembang biak. Elang ini berukuran besar sekitar 62-74cm.
12. Elang Ular Jari Pendek (Circaetus gallicus)
Elang ini bertubuh kekar dengan warna bulu pucat. Kebiasan terbangnya melingkar dan meluncur dengan bentangan sayap lurus dan datar.
13. Elang Gunung (Nisaetus alboniger)
Termasuk elang berukuran besar yang penyebarannya meliputi Malaysia dan Indonesia. Elang gunung mempunyai kebiasaan mengeluarkan siulan nyaring mirip elang jawa. Mangsa utamanya adalah burung, ayam, kadal dan mamalia kecil.
14. Elang Sulawesi (Nisaetus lanceolatus)
Elang Sulawesi adalah elang endemik Sulawesi dan pulau sekitarnya. Populasi elang ini diperkirakan tersisa 5.000 sampai 10.000 individu dan masuk dalam kategori satwa terancam punah dan dilindungi Undang-undang.
15. Elang Wallace (Nisaetus nanus)
Elang berukuran sedang sekitar 43-5cm ini biasa melakukan pemburuan berpasangan atau dalam kelompok kecil. angsa utama elang wallace adalah kelelawar, burung dan kadal.
16. Elang Flores (Spizaetus floris)
Elang ini adalah elang endemik Indoensia khususnya Flores. Awalnya elang ini disamakan dengan elang brontok, namun karena ada perbedaan morfologi yang signifikan, maka kedua jenis elang ini dibedakan.
17. Elang Laut Perut Putih (Halieestus leucogaster)
Saat berburu mangsa, elang ini melakukan kebiasaan terbang rendah diatas perairan kemudian menyambar mangsa berupa ikan atau burung lainnya. Elang laut dada putih termasuk satwa dilinduni oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999.