Daftar isi
Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Meteor ini terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Hujan meteor juga mempunyai jenis-jenisnya yang terbagi berdasarkan posisi radiannya. Jenis-jenis tersebut adalah:
Hujan meteor jenis perseid umumnya terjadi sekitar bulan Juli hingga Agustus. Hujan meteor ini diberi nama perseid karena berasal dari rasi Perseus. Meteor perseid diketahui memiliki kecepatan 60 km/jam serta memiliki kilatan yang sangat terang dan ekor yang panjang. Hujan ini terbentuk dari partikel debu ekor komet swift tuttle yang mengitari matahari selama 130 tahun sekali.
Para ahli memperkirakan hujan meteor jenis ini akan terjadi pada tahun 2026 dan berpotensi bahaya bagi manusia jika ukurannya besar dan serpihannya tidak habis terbakar.
Hujan meteor ini memiliki nama lain yaitu April Lyrid sebab terjadinya hujan ini yaitu di tanggal 16-26 April. Puncak hujan Lyrid terjadi pada tanggal 22 sampai 23 pukul 00.00 hingga 3.00 dini hari. Radian dari hujan lyrid yaitu di konstelasi Lyra oleh karenanya diberi nama Lyrid.
Hujan meteor ini berasal dari serpihan debu komet C/1961 G1 Thatcher dengan kemiringan orbit 80 derajat dengan bidang tata surya. Hujan meteor ini merupakan peristiwa hujan meteor paling tua karena keberadaannya sudah teramati sejak 2600 tahun silam.
Peristiwa hujan meteor orionid terjadi pada akhir minggu di Bulan Oktober tepatnya sekitar tanggal 21 Oktober. Hujan meteor jenis Orionid berasal dari radian konstelasi Orion dan dapat dikenali dengan kometnya yang berwarna hijau atau kuning. Meteor Orionid terbentuk dari partikel debu komet Halley yang melintasi Bumi setiap 76 tahun sekali. Hujan meteor ini akan paling terlihat jelas pada pukul antara 00.00 hingga 05.00 pagi.
Hujan meteor geminid umumnya terjadi sekitar bulan Desember dengan puncaknya pada tanggal 13-14 Desember. Hujan meteor ini berasal dari puing-puing asteroid Palladian yang bernama 3200 Phaethon. Kamu bisa melihat hujan meteor geminid baik dari belahan Bumi utara maupun belahan Bumi selatan. Warna yang dihasilkan dari hujan ini berbagai macam yaitu mulai dari putih, biru, kuning. Merah, hingga hijau.
Sama hal nya dengan hujan meteor jenis geminid, hujan meteor quadrantid juga berasal dari sebuah asteroid. Hujan meteor jenis ini berasal dari konstelasi quadrant muralis. Biasanya fenomena alam langit ini akan terjadi pada pertengahan bulan Desember hingga awal Januari. Di Indonesia hujan ini dapat dilihat dari arah timur laut setelah terbitnya rasi bintang bootes yaitu menjelang fajar. Menurut para ahli, peristiwa ini sudah diketahui sejak 500 tahun yang lalu.
Radian dari hujan meteor eta aquarid yaitu dari rasi bintang aquarius. Namun untuk melihat hujan meteor ini dapat dilakukan dari segala penjuru arah. Hujan meteor eta aquarid biasanya terjadi pada pertengahan bulan April hingga akhir bulan Mei. Hujan meteor yang juga berasal dari puing-puing komet halley ini dapat dinikmati pada pukul 02.00 dini hari hingga 05.00 pagi.
Hujan meteor delta aquarid umumnya terjadi akhir Juli yaitu pada tangga 28-30 Juli. Asal radian dari hujan meteor ini sama dengan hujan meteor jenis eta aquarid hanya saja hujan ini berasal dari serpihan komet Marsden dan Kracht Sungrazing. Hujan delta aquarid pertama kali diketahui astronom pada tahun 1870.
Hujan meteor leonid berasal dari rasi bintang leo dan terbentuk dari pecahan komet swift temple tuttle. Komet tersebut melintasi Bumi selama 33 tahun sekali. Fenomena alam ini umumnya terjadi sekitar tanggal 10 hingga 21 di bulan November Kamu bisa menikmati indahnya hujan meteor ini dari arah timur ke barat yaitu di arah konstelasi leo pada pukul 22.30 malam pada saat kondisi langit benar-benar gelap tanpa ada cahaya bulan. Hujan meteor ini dikenal sebagai penghasil ‘badai meteor” sebab pada tahun 1966 dan tahun 1999 hingga 2000 sebanyak 3000 meteor terjadi di sana setiap menitnya.
Hujan meteor ini berbeda dari hujan meteor jenis lainnya dimana hujan ini menghasilkan dua hujan yang berbeda yakni hujan meteor taurid utara dan selatan. Bedanya adalah pada hujan meteor taurid utara dihasilkan dari puing-puing asteroid 2004 TG10 sedangkan yang terjadi di belahan bumi selatan berasal dari serpihan komet encke.
Hujan yang terjadi di rasi bintang taurus ini akan terjadi pada bulan Oktober hingga Desember dimulai pukul 19.00 dan berakhir pada pukul 00.00 dini hari untuk taurid utara. Sedangkan taurid selatan terjadi sekitar bulan September hingga Oktober pukul 18.30 hingga 04.30 sebelum fajar.