Biologi

Jenis Jaringan Ikat pada Hewan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jaringan ikat berperan dalam menghubungkan jaringan yang lainnya, memiliki sel-sel yang tersebar pada matriks ekstraseluler. Serat-serat jaringan penghubung yang terbuat dari protein terdiri atas 3 macam, yaitu serat kolagen, elastik, dan retikular.

Jaringan ikat memiliki fungsi untuk melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain, membungkus organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan menghasilkan imunitas.

Jaringan ikat biasa

Jaringan ikat biasa terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.

Jaringan ikat longgar

Jaringan ikat longgar tersusun dengan serat-serat yang longgar, berfungsi sebagai medium penyokong, pengisi ruang di antara organ dan mengelilingi elemen-elemen dari jaringan yang lain. Contohnya jaringan lemak atau adiposa pada lapisan lemak di bawah kulit.

Jaringan ikat padat

Jaringan ini memiliki serat yang padat. Dibedakan menjadi 2, yaitu jaringan ikat pada teratur (berkas kolagen teratur) dan tidak teratur (berkas kolagen tidak teratur).

Jaringan ikat khusus

Jaringan ikat khusus memiliki sifat khusus dan dibedakan menjadi 3, yaitu :

Jaringan tulang rawan (kartilago)

Tersusun atas sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lemak dan oragn dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi.

Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu :

  • Tulang rawan hialin, mengandung serabut kolagen yang halus, berwarna bening kebiruab. Terdapat pada cakra epifise, ujung tulang rusuk, dan permukaan tulang di dalam persendian.
  • Tulang rawan elastis, mengandung serabut elastik dan serabut kolagen. Terdapat pada daun telinga, epiglottis, dan bronkiolus.
  • Tulang rawan fibrosa, mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar. Terdapat pada simifisis pubis (pertemuan antara tulang kemaluan).

Jaringan tulang sejati (osteon)

Tersusun oleh sel-sel tulang (osteosit) yang berasal dari osteoblas. Osteosit terletak di dalam lakuna. Osteosit satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamelia.

Berdasarkan ada tidaknya rongga di dalamnya, tulang dibedakan atas :

Tahap pembentukan tulang

  • Tulang pipa dalam bentuk awalnya merupakan tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas.
  • Osifikasi dimulai dari daerah yang kaya epifise. Sel-sel yang terbentuk secara konsentris tersebut mengelilingi satuan Haversi.
  • Dibagian sentral tulang pipa terjadi perombakan sel-sel tulang oleh osteoblas sehingga menyebabkan terbentuknya rongga sumsum.
  • Osteosit yang terbentuk mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Karena adanya senyawa fosfor dan kalsium, matriks mengeras mengalami penulangan.
  • Penulangan terpusatkan pada diafase dan epifise. Di antara keduanya terdapat daerah yang belum mengalami penulangan dan tersusun atas tulang rawan disebut cakraepifise.
  • Aktivitas osteoblas pada cakraepifise menyebabkan daerah cakraepifise terus mengalami penulangan, hingga terus mengalami penulangan, hingga seseorang dewasa tidak akan tubuh lagi.

Darah

Darah berasal dari perkembangan jaringan mesenkim. Dibedakan menjadi :

  • Sel darah merah (eristrosit) : untuk mengangkut oksigen karbondioksida.
  • Sel darah putih (leukosit) : untuk perlindungan atau sistem imun tubuh
  • Keping darah (trombosit) : berfungsi dalam mekanisme pembekuan darah
  • Plasma darah : cairan darah yang mengandung zat anorganik dan organik.