Antibodi adalah senjata yang disusun dari protein dan dibentuk guna melawan sel asing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Antibodi akan menghancurkan musuh musuh. Antibodi ini terdapat di dalam aliran daran dan cairan non seluler.
Tubuh manusia dapat memproduksi masing masing antibodi yang cocok dan bukan berjenis tunggal. Sesuai dengan struktur dari setiap musuh, maka tubuh akan menciptakan antibodi khusus yang kuat di dalam menghadapi musuh.
Berikut ini beberapa Jenis Antibodi.
Imunoglobulin A
Antidodi jenis ini jumlahnya sedikit yang terdapat di dalam serum tubuh. Bagian tubuh yang banyak terdapat antibodi jenis ini yaitu pada saluran pernafasan, saluran kemih, cerna, air mata, keringat, ludah dan air susu.
Fungsi dari antibodi jenis ini adalah untuk menetralkan toksin dan virus, untuk mencegah kontak diantara virus dengan sel sasaran dan mengganggu gerak kuman yang memudahkan fagositosis.
Antibodi jenis ini dapat melindungi janin di dalam kandungan sanga ibu, supaya terbebas dari kemungkinan masuknya antigen yang bisa mengakibatkan terganggunya tubuh janin. Namun, antibodi Ig A yang terdapat di dalam tubuh sang ibu akan menghilang pada saat bayi sudah dilahirkan.
Meski begitu, dikarenakan adanya kandungan Ig A didalam air ASI, maka bayi tetap akan mendapatkan perlindungan.
Imunoglobulin M
Jenis antibodi ini tidak dapat menembus plasenta dan dibentuk pertama kali oleh tubuh dikarenakan rangsangan dari antigen sifilis, rubela dan toksoplasmosis. Antibodi ini merupakan jenis antibodi yang pertama yang menyerang antigen jika ada antigen yang masuk.
Fungsi dari antibodi jenis ini yaitu untuk mencegah gerakan mikroogarnisme antigen yang memudahkan fagositosis dan aglutinosis kuat terhadap antigen. Janin di dalam rahim akan mendapatkan perlindungan dari Ig M pada saat kehamilan berumur 6 bulan.
Produksi dari atnibodi jenis Ig M ini akan terjadi peningkatan jika sedang bertarung melawan antigen. Oleh karena itu, jika ingin melihat apakah janin sudah terinfeksi atau tidak, maka bisa melihat kadar Ig M di dalam darah.
Imunoglobulin E
Jenis antibodi ini jumlahnya yang paling sedikit di dalam serum. Antibodi ini mudah diikat oleh sel basofil, mastosit dan eosinofil. Kadar antibodi akan meninggi pada beberapa gangguan, misalnya pada alergi, infeksi cacing, trikinosis dan skistosomiasis.
Imunoglobulin D
Antibodi jenis ini jumlahnya juga sedikit dan ditemukan di dalam sirkulasi. Antibodi ini tidak dapat mengikat komplemen. Antibodi jenis ini memiliki aktivitas antibodi terhadap makanan dan autoantigen.
Imunoglobulin G
Antibodi jenis ini memiliki jumlah yang paling banyak yang terdapat di dalam serum seseorang sekitar 75%. Antibodi ini dapat menembus plasenta dan mampu membentuk imunitas bayi dari umur 6 – 9 bulan.
Antibodi jenis ini memiliki sifat opsonin yang berhubungan erat dengan fagosit, makrofag dan monosit. Antibodi jenis ini berperan pada imunitas seluler dan berinteraksi dengan kompomen, eosinofil, neutrofil dan sel K.