Daftar isi
Di dalam tubuh manusia terdapat sistem peredaran darah yang kompleks. Sel merupakan sebuah satuan yang terstruktur dari organisme semua makhluk hidup. Sel tubuh biasanya berukuran antara 10 mm – 100 mm.
Nama sel sendiri pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong. Hal tersebut didapat karena berasal dari ketidak sengajaan ketika ia mengamati potongan gabus (cork) dengan mikroskop. Ia menyimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Pengertian Transportasi Sel
Transportasi sel merupakan sebuah proses bergeraknya sel darah melalui membran sel ke seluruh tubuh. Membran sel bersifat semipermeabel yang berfungsi sebagai barier atau penyaring antara sitoplasma dengan cairan ekstraselular yang merupakan lingkungan internal.
Dalam membran sel terdapat bilayer fosfolipid yang bisa bergerak dinamis menyesuaikan ruang bagi zat-zat untuk masuk.
Transport molekul dari dan ke dalam sel melalui membran bertujuan untuk:
- Memasukkan komponen nutrien yang penting untuk metabolisme sel
- Membuang produk limbah metabolisme sel
- Mengatur konsentrasi ion intraseluler.
Karakteristik Transportasi Sel
Untuk karakteristik transport sel, tergantung dari jenisnya. Jika transportasi aktif yang dapat bertindak melawan gradien konsentrrasi, dari hal ini bisa dilihat bahwa transportasi aktif bersifat kuat dan mempunyai suplai energi yang besar.
Begitupun sebaliknya, untuk karakteristik transportasi pasif, sifatnya lebih lemah dari pada transportasi aktif. Karena pada dasarnya, proses yang terjadi tanpa melawan gradien konsentrasi.
Proses Transportasi Sel
Dalam prosesnya, transportasi sel terbagi menjadi 2, yakni :
Endocytosis
Proses pengambilan material dr luar menuju ke dalam sel. Bahan yang akan diinternalisasi dikelilingi oleh area membran sel , yang kemudian bertunas di dalam sel untuk membentuk vesikel yang berisi bahan yang dicerna.
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut :
- Membran mengalami invaginasi
- Membentuk kantong yg meliputi materi dr ekstra sel
- Membran membentuk vesikel
- Vesikel terlepas
Exocytosis
Proses pengeluaran material dr vesikel sekretori/granul ke luar sel. Exocytosis merupakan kebalikan dari Endocytosis.
Tahapan dari Exocytosis adalah :
- Pendekatan vesikel pd membran sel
- Fusi membran
- Membran sel pecah
- Isi vesikel dikeluarkan ke luar sel.
Jenis Transportasi Sel
Adapun Transportasi sel terbagi menjadi 2, yaitu :
Transportasi Pasif
Transportasi sel pasif adalah pergerakan mikromolekul melewati membran sel, menuruni Gradien konsentrasi yaitu berpindah dari larutan dengan konsentrasi molekul (solute) yang lebih tinggi ke tempat dengan larutan dengan konsentrasi molekul (solute) yang lebih rendah.
Ada 2 macam transport pasif, yaitu :
- Difusi Sederhana
Proses ini terjadi kala molekul berpindah melewati gradien konsentrasi tanpa memerlukan protein pembawa. Contohnya adalah perpindahan molekul ksigen dari alveolus menuju kapiler. Difusi berlangsung melalui gerakan molekular yang berlangsung secara random (Brownian movement). - Difusi terfasilitasi
Kebalikan dari difusi sederhana, difusi terfasilitasi terjadi ketika molekul berpindah melewati gradien konsentrasi dengan membawa protein pembawa. Protein pembawa berperan sebagai mempermudah transportasi molekul-molekul hidrofilik dan elektrolit melintasi membran sel yang cenderung bersifat impermeabel terhadap molekul-molekul tersebut.
Transportasi Aktif
Transportasi Aktif adalah pergerakan mikromolekul melewati membran sel yang melawan gradien konsentrasi. Seperti difusi terfasilitasi, transportasi aktif juga wajib protein pembawa. Namun, karena dalam prosesnya melawan gradien, maka transportasi aktif harus memiliki suplai energi yang penuh.
3 jenis transport aktif dari protein membran:
- Tranfer molekul melalui ikatan dengan protein carrier (“couple carrier”)
- Sistem pemompaan yang menggunakan ATP (“ATP-driven pump”)
- Sistem pemompaan yang menggunakan sinar (“light-driven pump”)
Contoh Transportasi Sel
Transportasi Aktif
Pompa natrium-kalium
Untuk menjelaskan mekanisme transpor aktif, yang terbaik adalah melakukannya dengan model yang paling baik dipelajari: pompa natrium – kalium.
Fitur yang mencolok dari sel adalah kemampuan untuk mempertahankan gradien ion natrium yang jelas (Na+) dan potasium (K+).
Dalam lingkungan fisiologis, konsentrasi kalium di dalam sel adalah 10 hingga 20 kali lebih tinggi daripada di luar sel. Sebaliknya, ion natrium ditemukan jauh lebih terkonsentrasi di lingkungan ekstraseluler.
Pompa ini dibentuk oleh kompleks protein tipe ATPase yang ditambatkan ke membran plasma semua sel hewan. Ini memiliki situs pengikatan untuk kedua ion dan bertanggung jawab untuk transportasi dengan injeksi energi.
Cara Kerja Pompa:
Dalam sistem ini, ada dua faktor yang menentukan pergerakan ion antara kompartemen seluler dan ekstraseluler. Yang pertama adalah kecepatan di mana pompa natrium-kalium bekerja, dan faktor kedua adalah kecepatan di mana ion dapat memasuki sel lagi (dalam kasus natrium), melalui peristiwa difusi pasif.
Transportasi Pasif
Contoh Difusi : Saat memompa parfum ruangan ke seluruh ruang kamar, perlahan namun pasti aroma wangi dari parfum pengharum ruangan akan memudar, karena proses terjadinya difusi. Atau contoh lainnya adalah ketika meneteskan pewarna makanan di makanan yang masih putih, nantinya akan berganti warna, inilah yang dinamakan difusi.
Proses difusi sendiri berjalan lambat, namun pasti. Begitupun saat terjadi di tubuh manusia yang membawa molekul melewati gradien konsentrasi.
Kesimpulan Pembahasan
Proses transportasi sel mempunyai 2 jenis. Yaitu Transportasi pasif dan transportasi aktif. Dari kedua jenis ini nantinya akan terbagi kembali menjadi beberapa bagian.
Hal inilah yang akan terjadidi dalam tubuh manusia. Semua proses yang membawa mikromolekul baik melewati ataupun melawan gradien konsentrasi, dinamakan transportasi sel.