Gulma adalah sejenis tanaman yang menjadi musuh para petani sebab tanaman ini bisa mengakibatkan hasil panen petani tidak maksimal. Gulma merupakan parasit yang bisa mencuri cahaya, unsur hara, dan air. Tanaman Gulma dapat menyerap nitrogen dan fosfor dua kali lebih banyak, bahkan daya serap pada kalium lebih tinggi tiga kali lipat. Hal tersebut tentu akan sangat merugikan tanaman budidaya mengingat unsur nitrogen adalah unsur yang paling utama bagi tanaman. Efek yang ditimbulkan dari tanaman gulma memang tidak terlihat secara langsung dan berjalan lambat.
Tanaman gulma memiliki berbagai macam jenisnya. Jenis gulma dibedakan berdasarkan tiga macam yaitu tempat tinggal atau habitatnya, berdasarkan siklus hidupnya, dan berdasarkan parasit atau tidaknya.
Berdasarkan Habitatnya
Berdasarkan habitatnya tanaman gulma dibedakan ke dalam berbagai kelompok seperti sebagai berikut:
Gulma Darat (Terrestrial Weeds) Gulma ini hidup di daratan seperti di tegalan dan di perkebunan. Jenis tanaman gulma darat ini bergantung pada jenis tanaman utama budidaya di sekitarnya, jenis tanam, iklim, dan pola tanam. Masa hidup gulma darat bisa satu tahun, dua tahun, bahkan hingga tak terbatas. Cara penyebaran gulma ini adalah dengan biji dan juga vegetatif. Contoh dari gulma jenis ini adalah Ageratum conyzoides, Axonopus compressus, Chromolaena odorata, Euphorbia sp, Imperata cylindrica, Melastoma malabatricum, Mikania micrantha, Panicum repens, dan Stachytarpheta indica.
Gulma Air Seperti namanya, gulma air merupakan jenis tanaman gulma yang hidup di air. Tanaman gulma jenis ini dibedakan lagi menjadi tiga jenis yaitu gulma mengapung, gulma tenggelam, dan gulma setengah tenggelam. Gulma yang hidupnya di atas permukaan air atau mengapun contohnya adalah Eichhorina crassipes, Silvinia spp. Sedangkan gulma tenggelam adalah gulma yang tumbuh sepenuhnya di dalam air seperti Ceratophyllum demersum. Sementara itu gulma setengah tenggelam adalah gulma yang muncul di permukaan namun tumbuh dari dasar air. Contohnya gulma tenggelam adalah Nymphae sp, Sagitaria spp.
Berdasarkan Siklus Hidupnya
Selain berdasarkan tempat hidupnya, gulma juga dibedakan berdasarkan siklus hidupnya. Jenis-jenis gulma berdasarkan siklus hidupnya dibedakan menjadi:
Gulma Setahun Gulam jenis ini dikenal juga sebagai gulma semusim atau annual weeds yaitu gulma yang siklus hidupnya akan selesai kurang dari atau paling lama satu tahun. Siklus tersebut terhitung mulai dari kecambah, memproduksi biji, hingga mati. Sebenarnya gulma ini tergolong mudah dikendalikan namun karena memiliki sikus hidup yang pendek namun menghasilkan biji yang berlimpah menjadi kelebihan tanaman ini. Di indonesia jenis tanaman gulma setahun yang sering dijumpai adalah Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.
Gulma Dua Tahun Gulma ini disebut juga dengan biennial weeds yaitu gulma yang siklus hidupnya selesai setelah lebih dari satu tahun namun tidak lebih dari dua tahun. Gulma ini menggunakan tahun pertamanya untuk melakukan pertumbuhan vegetatif dan menghasilkan bentuk roset. Pada mas roset ini lah gulma sensitif terhadap herbisida. Sedangkan pada tahun kedua gulma akan berbunga, memproduksi biji lalu mati. Contoh dari gulma dua tahun antara lain Circium altissimum, Artemisia biennis, dan Dipsacus sylvestris.
Gulma tahunan Gulma ini memiliki nama lain yaitu perennial weeds yaitu jenis gulma yang dapat bertahan hidup lebih dari dua tahun bahkan sampai tak terbatas. Cara perkembangbiakan gulma tahunan sebagian besar dengan cara biji namun tak jarang pula dengan cara vegetatif. Pada saat musim kemarau atau kekurangan air, gulma tahunan akan mengering pada bagian atas tanaman seolah-olah telah mati. Namun ketika kandungan air sudah normal tanaman ini ia dapat segera menyerap air dan kembali bersemi. Yang termasuk ke dalam gulma tahunan adalah Cynodon dactylon, Cyperus rotundu, Imperata cylindrica.
Berdasarkan Parasit atau Tidak
Gulma berdasarkan sifat parasit atau tidaknya dibedakan menjadi:
Gulma non Parasit Tanaman yang termasuk ke dalam gulma non parasit adalah Imperata cylindrica, Cyperus rotundus.
Gulma Parasit Gula parasit dibedakan ke dalam beberapa jenis lagi yaitu parasit sejati, semi parasit, dan hiperparasit. Gulma parasit sejati memiliki ciri tidak adanya klorofil, tidak dapat melakukan asimilasi sendiri, memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil langsung dari tanaman inangnya, serta akar penghisapnya masuk hingga ke jaringan floem. Contoh dari gulma parasit sejati adalah tanaman tali putri. Gulma semi parasit adalah gulma yang memiliki daun dan klorofil serta dapat melakukan asimilasi secara mandiri, namun untuk memenuhi kebutuhannya tanaman ini mengambil dari tanaman inangnya. Akar penghisap dari gulma semi parasit tidak sampai masuk ke jaringan xilem. Sementara itu tanaman gulma hiper parasit memiliki karakteristik yaitu memiliki daun dan klorofilnya sendiri. Tanaman ini juga dapat melakukan asimilasi secara mandir namun untuk kebutuhan pangannya tanaman ini mengambil dari gulma semi parasit. Akar penghisap dari gulma hiper parasit masuk hingga ke jaringan xilem.